Waspada, Tanaman Jadi Beracun Jika Lakukan Kesalahan Berkebun Ini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta -

Mempelajari teknik bertani nan baik adalah langkah krusial untuk menghasilkan tanaman sehat dan segar. Dalam perihal ini, ada kesalahan bertani nan perlu Bunda waspadai lantaran bisa membikin tanaman beracun.

Bagi pemula, bertani untuk pertama kalinya bisa menjadi pengalaman nan menantang dan menakutkan. Mereka biasanya mengkhawatirkan ruang, tanah, alias teknik penanaman.

Ada begitu banyak variabel nan perlu dipertimbangkan ketika berkebun. Bahkan, tukang kebun nan paling berilmu sekalipun bakal mengakuinya bahwa mereka terkadang juga melakukan kesalahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Resep Ibu Sisca

Kesalahan bertani nan bikin tanaman menjadi beracun

Menanam sayuran di kebun pribadi adalah aktivitas nan luar biasa dan bermanfaat. Akan tetapi, dibutuhkan pengalaman untuk sukses bercocok tanam dan ada beberapa kesalahan umum dalam bertani nan perlu diperhatikan ketika memulainya.

Sebagian orang mungkin memilih untuk menanam daun bawang, seledri, hingga sawi putih di pekarangan rumahnya. Hal ini lantaran beberapa jenis sayuran itu mempunyai proses penanaman nan cukup mudah.

Bunda hanya perlu membiarkan tanaman bertunas, rendam akarnya pada air, dan tunas bakal tumbuh. Peralatan nan dibutuhkan juga hanya gunting, air, dan akar tanaman.

Perlu diketahui juga bahwa beberapa jenis bawang bisa ditumbuhkan kembali hanya dengan merendam akarnya pada air. Setelah tunas tumbuh, baru pindahkan tanaman pada media tanah. Cara ini juga terkenal untuk menumbuhkan daun bawang, bawang merah, hingga kubis.

Akan tetapi, rupanya langkah tersebut tidak selamanya baik untuk sayuran, Bunda. Sebuah penelitian nan dilakukan oleh Oregon State University menunjukkan bahwa merendam tunas pada suhu bilik dapat meningkatkan akibat pertumbuhan kuman Salmonella yang berakibat jelek untuk pencernaan.

Melansir dari laman CNN Indonesia, proses berkecambah terdiri dari merendam bahan mentah semalaman dalam air, sering kali dilakukan di dapur alias ruangan dengan suhu kamar. Media air nan digunakan dalam tahap perendaman ini menjadi lingkungan nan disukai kuman untuk tumbuh.

“Proses perendaman dengan suhu lingkungan menciptakan kondisi nan siap untuk pertumbuhan Salmonella. Banyak orang membikin makanan ‘bertunas’ di rumah, tidak ada akibat pertumbuhan kuman sama saja,” ujar Joy Waite-Cusic, ahli keamanan pangan di Oregon State University.

Selain pada bawang-bawangan, kuman ini juga dikhawatirkan bisa tumbuh pada proses berkecambah jenis biji-bijian dan kacang-kacangan. Cara berkecambah nan keliru juga menyebabkan faedah makanan berkurang, Bunda.

Tips mengurangi akibat pertumbuhan Salmonella pada tumbuhan

Penelitian itu juga telah menemukan solusi nan dapat membantu mengurangi akibat pertumbuhan kuman dan mikroorganisme rawan lainnya selama proses bertunas.

Bunda bisa melakukan pendinginan dan menggunakan garam. Merendam kecambah dalam air dingin, alias merendamnya dengan air garam dapat mengurangi akibat pertumbuhan kuman pada tanaman.

“Garam dan proses perendaman dengan air dingin ditentukan sebagai pilihan pengganti nan juga irit biaya,” ungkapnya.

Nah, itulah kesalahan dalam bertani nan bisa membikin tanaman menjadi beracun, dan perlu dihindari. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda