Temuan Baru Kasus 257 Korban Gagal Ginjal Imbas Suplemen Kesehatan Di Jepang

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Bunda perlu waspada terhadap penggunaan suplemen kesehatan ya. Baru-baru ini, 257 orang tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit lantaran kandas ginjal diduga lantaran konsumsi suplemen kesehatan dari Jepang.

Selain kasus pasien rawat intensif, ditemukan juga 5 korban meninggal dunia. Sementara itu, lebih dari 1.500 orang telah mengunjungi akomodasi kesehatan pasca mengeluhkan indikasi usai minum suplemen tersebut.

Suplemen nan dimaksud ini adalah beni koji, nan ditujukan untuk menurunkan kolesterol jahat. Beni koji merupakan suplemen nan dibuat dari hasil fermentasi beras dan ragi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Perusahaan produksi suplemen terkait, Kobayashi Pharmaceutical, berjanji bakal bayar taguhan medis dari para korban nan jatuh sakit setelah mengonsumsi suplemen beni koji. Pada Maret lalu, pihak perusahaan telah menarik tiga suplemen nan diduga berangkaian dengan pemicu masalah ginjal.

Belum lama ini, majelis dewan perusahaan membentuk panel pihak ketiga nan terdiri dari tiga mahir norma untuk menyelidiki langkah perusahaan menangani masalah tersebut. Dalam rilis terbaru, perusahaan mengatakan bakal mengganti biaya perawatan medis dan transportasi bagi mereka nan memerlukan perhatian medis setelah mengonsumsi suplemen dari perusahaan nan dibeli setelah Juli 2023. Pasien diminta memberikan surat master untuk menerima kompensasi.

Pergantian biaya tersebut merupakan tindakan sementara nan diambil perusahaan, Bunda. Biaya kompensasi bakal diberikan dengan sesuai jika ditemukan hubungan karena akibat antara masalah kesehatan pengguna dan produk perusahaan nan terbukti. Namun, tidak disebutkan kapan persisnya kompensasi bakal diberikan, Bunda.

"Saat ini, apa penyebabnya (masalah kesehatan), gimana kejadiannya, dan apakah ada hubungan antara produk kami dengan gangguan mengenai ginjal, belum dapat diklarifikasi. Namun, kami berupaya mengidentifikasi penyebabnya dengan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan serta Institut Ilmu Kesehatan Nasional," demikian isi pernyataan perusahaan, dilansir laman Japan Today.

Lantas, gimana hasil investigasi nan dilakukan oleh departemen kesehatan terhadap suplemen ini? Apa indikasi nan paling sering dilaporkan dari pengaruh samping penggunaan suplemen?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/som)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda