Tren Diet Pakai Obat Diabetes, Ini Bahayanya Menurut Dokter

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Pada awal 2023 sempat ramai tren diet menggunakan obat diabetes, Ozempic. Obat glukosuria nan diproduksi Novo Nordisk ini ramai diperbincangkan di media sosial sebagai penurun berat badan. 

Banyak sosialita dan selebriti Hollywood mengaku menggunakannya untuk mencapai tubuh ideal. Namun tren tersebut mengundang kontroversi dan kekhawatiran para dokter.

Di kembali efektivitasnya, obat itu menyimpan potensi pengaruh samping nan perlu diwaspadai. Apa saja bahayanya? Mari kita telaah mengenai tren diet pakai obat diabetes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Nuzulul Quran

Tren diet dengan obat diabetes

Tren ini bermulai dari tagar #Ozempic di TikTok nan telah ditonton nyaris 600 juta kali. Video-video pengguna Ozempic menunjukkan hasil penurunan berat badan nan signifikan, seperti seorang TikToker Prancis nan mengaku kehilangan 40 kilogram dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Ozempic mengandung semaglutide, bahan aktif nan mengontrol gula darah dan merangsang pelepasan insulin. Efeknya, makanan meninggalkan perut lebih lambat, membikin pengguna merasa kenyang lebih lama, dan nafsu makan pun berkurang.

Efektivitas Ozempic untuk diet

Penelitian pada 2021 menunjukkan bahwa 75% pengguna Ozempic kehilangan lebih dari 10% berat badan. Hal ini mendorong banyak orang menggunakan Ozempic tanpa resep glukosuria alias bisa disebut sebagai ‘resep palsu’.

Meskipun dianggap efektif menurunkan berat badan namun Ozempic mempunyai pengaruh samping nan tidak boleh diabaikan. Apa saja pengaruh samping nan dimaksud?

"Obat suntik Ozempic itu kan sebenarnya untuk diabetes, tapi memang berfaedah juga untuk mengurangi nafsu makan. Namun tetap saja kita tidak boleh mengandalkan obat lantaran itu hanya membantu merubah style hidup untuk jaga pola makan," jelas dr Gaga Irawan Nugraha, selaku master gizi, dilansir dari detikHealth.

1. Sakit perut

Menurut mahir pengetahuan obat Jean Luc Faillie dari Montpellier University, Prancis, mual merupakan pengaruh samping nan paling umum jika menggunakan Ozempic untuk diet. Namun dalam kasus nan lebih parah, Ozempic dapat menyebabkan pankreatitis akut.

"Ada juga akibat nan lebih jarang dan serius seperti pankreatitis akut nan dapat terjadi apalagi pada dosis nan lebih rendah," jelas Faillie dilansir dari AFP.

2. Gangguan pada usus

Faillie juga memperingatkan akibat lain seperti gangguan empedu, sembelit parah nan dapat menyebabkan obstruksi usus, dan peningkatan akibat kanker tiroid setelah beberapa tahun pengobatan.

Faillie menegaskan bahwa penggunaan Ozempic untuk menurunkan berat badan tidak sebanding dengan risikonya.

"Jika Ozempic digunakan untuk menurunkan beberapa kilogram berat badan, maka faedah terapeutiknya nol. Itu hanya kosmetik, sementara risikonya tetap ada," tegas Faillie.

Penggunaan Ozempic untuk menurunkan berat badan kudu dikonsultasikan dengan master untuk mempertimbangkan akibat dan manfaatnya. Penggunaan tanpa resep master sangat tidak dianjurkan.

Ozempic memang efektif dalam membantu menurunkan berat badan tapi penggunaannya kudu dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter. Risiko pengaruh samping nan serius perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan Ozempic.

Tips diet kondusif tanpa obat diabetes

  • Konsultasikan dengan master untuk mendapatkan program penurunan berat badan nan sesuai dengan kondisi kesehatan Bunda.
  • Lakukan diet sehat dan seimbang.
  • Rutin berolahraga.
  • Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Istirahat nan cukup.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Bunda dapat mencapai berat badan ideal dengan langkah nan kondusif dan sehat.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda