Ketahui Tahapan Perkembangan Otak Anak Dan Cara Melatih Kecerdasannya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Otak adalah pusat komando tubuh manusia. Saat lahir, rata-rata ukuran otak bayi adalah seperempat dari ukuran rata-rata otak orang dewasa.

Hebatnya, jumlah ukuran menjadi dua kali lipat pada tahun pertama. Pertumbuhannya terus mencapai 80 persen dari ukuran orang dewasa pada usia 3 tahun dan 90 persen pada usia 5 tahun, Bunda.

Bayi nan baru lahir mempunyai semua sel otak (neuron) nan bakal membikin otak bekerja. Koneksi otak memungkinkan kita untuk bergerak, berpikir, berkomunikasi, dan melakukan apa saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tahun-tahun awal masa kanak-kanak sangat krusial untuk membuat sel-sel otak bekerja dengan baik. Mengutip laman First Thing First, setidaknya satu juta hubungan saraf baru (sinapsis) dibuat setiap detiknya.

Perlu diketahui juga, area otak nan berbeda bertanggung jawab atas keahlian nan berbeda, seperti gerakan, bahasa, dan emosi. Kemampuan tersebut bakal berkembang dengan sendirinya, ketika koneksi antar sel otak terhubung satu sama lain dengan langkah nan lebih kompleks. Hal tersebut pada akhirnya memungkinkan anak untuk melakukan beragam aktivitas nan lebih kompleks.

Tahapan perkembangan otak anak

Berikut ini tahapan perkembangan otak anak sesuai usia nan perlu Bunda ketahui:

Masa bayi

Otak bayi seumpama spons nan menyerap segala jenis info dari lingkungan, terutama dari orang tua alias pengasuhnya. Pada tahun pertama, misalnya, bayi dapat belajar bahasa apa pun, namun kapabilitas tersebut dengan sigap menyempit berasas bunyi alias tanda nan mereka dengar alias lihat.

Penyempurnaan nan cepat tersebut menjadi argumen kenapa mempelajari bahasa baru di kemudian hari, terutama nan berbeda dari bahasa ibu, bakal jauh lebih sulit. Hal itu sebagian juga disebabkan oleh banyaknya sinapsis, alias hubungan antar neuron, nan terbentuk selama beberapa tahun pertama kehidupan anak.

“Di awal kehidupan, kita mempunyai banyak hubungan nan menarik, jadi ada banyak potensi pembelajaran,” kata guru besar pengetahuan saraf dan psikolog di Barnard College, BJ Casey, dikutip dari Washington Post.

Proses seluler dan genetik nan krusial juga sedang berjalan selama masa bayi, Bunda. Meskipun sebagian besar neuron terbentuk pada saat lahir, jenis sel lain di otak seperti glia akan berkembang dan matang dengan sigap pada tahun-tahun pertama kehidupan. Sel glia merupakan sel nan membantu membentuk sinapsis, mengisolasi koneksi, menyediakan nutrisi dan menghancurkan patogen di otak. Sel ini bakal terus berkembang selama beberapa dekade.

Masa kanak-kanak usia 2 hingga 10

Mulai sekitar usia 18 bulan hingga dua tahun, otak beranjak ke arah pembelajaran, nan melibatkan penguatan dan pengurangan hubungan sel otak. Untuk membantu otak memprioritaskan pengalaman tertentu, hubungan bakal dikurangi.

Setidaknya, bayi kehilangan sekitar separuh dari sinapsis nan baru mereka corak dalam proses nan disebut pemangkasan sinaptik. Sebaliknya, untuk memperkuat koneksi, mielinisasi atau proses dimana hubungan saraf dibungkus dan diisolasi dengan protein lemak, akan meningkat dengan sigap sepanjang masa kanak-kanak dan seterusnya.

Bisa dibilang, periode kritis perkembangan otak anak dimulai sekitar usia 2 tahun dan berhujung di usia 7 tahun. Dalam rantang periode tersebut, Bunda dapat memberikan dasar pendidikan holistik untuk anak-anak, mendorongnya belajar, dan konsentrasi pada kepintaran emosional.

Memasuki usia 8 hingga 10 tahun, otak anak sudah semakin berkembang. Mereka sudah mempunyai keahlian untuk menerapkan logika dan bisa memusatkan perhatian.

Masa remaja usia 10 hingga 19

Dari usia sekitar 10 hingga 19 tahun, terdapat perubahan bergerak dalam jaringan otak nan terlibat dalam pembelajaran, terutama dalam memproses emosi dan motivasi seputar pengalaman nan berbeda.

“Selama masa remaja, anak kudu belajar mengurus diri sendiri lantaran mereka tidak bakal mendapatkan perlindungan nan sama dari orang tua seperti saat mereka tetap muda," kata Casey.

“Mempelajari batas-batas patokan masyarakat adalah inti dari masa remaja selain mempersiapkan anak untuk menjadi orang dewasa nan berfungsi.”

Sebagai orang tua, tentu kita mau memberikan nan terbaik untuk anak. Guna melatih kepintaran dan mengoptimalkan perkembangan otak mereka, ada cara yang bisa Bunda lakukan. Apa saja?

Selengkapnya dapat dibaca di laman berikutnya ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda