Niat Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Bulan suci Ramadhan sejenak lagi bakal berlalu, umat Muslim bakal menyambut bulan baru, ialah Syawal. Pada bulan tersebut, ada pula puasa nan dianjurkan Rasulullah SAW. Itu adalah puasa sunah Syawal.

Allah SWT rupanya meletakkan keistimewaan besar bagi hamba-Nya nan melakukan puasa di bulan Syawal. Bahkan, sebuah sabda juga menyebut bagi siapapun nan menjalankan ibadah tersebut, dia seperti berpuasa selama setahun penuh.

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Barangsiapa nan berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

Banner Nuzulul Quran

Mengenal puasa Syawal

Mengutip dari buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan karya Ceceng Salamudin, M.Ag, Syawal adalah bulan kesepuluh dari tahun Hijriah. Syawal termasuk bulan nan mempunyai banyak keutamaan. Di antaranya adalah dianjurkannya puasa sunah enam hari nan dinamakan dengan puasa Syawal

Puasa ini adalah salah satu tradisi nan diwariskan oleh Nabi kepada sahabatnya. Kemudian, kepada tabi’in dan akhirnya sampai kepada umat Muslim di seluruh dunia.

Hukum dan ketentuan puasa Syawal

Melansir dari laman detikcom, puasa sunah ini bisa dikerjakan sehari setelah Hari Raya Idul Fitri, ialah pada 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.

Ada pula pengerjaan puasa Syawal ini dilakukan secara berurutan ataupun tidak. Orang nan mengerjakan puasa enam hari di bulan ini bakal mendapatkan pahala berpuasa selama setahun penuh.

Hukum dan ketentuan bayar utang puasa Ramadhan

Sementara itu, qadha puasa Ramadhan adalah puasa nan dilakukan untuk mengganti utang puasa nan pernah ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Puasa ini hukumnya wajib untuk ditunaikan, ya, Bunda.

Hal itu juga dijelaskan dalam firman Allah SWT lewat surat Al-Baqarah ayat 184:

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:

"(yaitu) dalam beberapa hari nan tertentu. Maka barangsiapa di antara Anda ada nan sakit alias dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari nan ditinggalkan itu pada hari-hari nan lain. Dan wajib bagi orang-orang nan berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) bayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa nan dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah nan lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika Anda mengetahui."

Bolehkah utang puasa Ramadhan digabungkan dengan puasa Syawal?

Menjawab pertanyaan ini, para ustadz mempunyai pendapat nan berbeda. Ibnu Hajar al Haitamiy dan Syekh Ar Ramli dalam Kitab I’anatut Thalibin menjelaskan bahwa referensi niat puasa Syawal dan qadha puasa Ramadhan dapat digabung sekaligus tanpa mengurangi pahala puasa keduanya.

Ada juga pendapat ustadz lainnya dari Abu Makhramah dan Bughyah al Maustasyidin nan menyebut bahwa niat puasa nan digabung sekaligus bakal menggugurkan pahala puasa nan dilakukan. Oleh lantaran itu, Abu Makhramah menganjurkan untuk mendahulukan puasa wajib daripada puasa sunah.

Niat puasa Syawal sekaligus bayar utang puasa Ramadhan

Berikut adalah referensi niat puasa Syawal dan bayar utang puasa Ramadhan nan perlu Bunda ketahui:

1. Niat puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an sittatin min syawwaalin sunnatan lillaahi ta'aalaa

Artinya:

"Aku beriktikad puasa besok dari enam hari Syawal, sunah lantaran Allah Ta'ala."

2. Niat bayar utang puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillaahi ta'aalaa.

Artinya:

“Aku beriktikad shouma ghodin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillaahi ta’aalaa.”

Nah, itulah beberapa perihal nan bisa Bunda kenali mengenai puasa Syawal. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda