Ketahui Posisi Dan Pelekatan Menyusui Yang Benar Agar Bayi Tidak Gumoh

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Gumoh pada bayi merupakan perihal normal nan dialami bayi. Bunda tidak perlu cemas berlebihan lantaran dengan posisi dan pelekatan menyusui nan benar, akibat gumoh bisa diminimalisasi.

Selama tiga bulan pertama, biasanya bayi nan sehat sekalipun kerap mengalami gumoh. Hampir separuh dari seluruh bayi mengalami isi perut mereka naik kembali ke kerongkongan dan ini suatu kondisi nan dikenal sebagai gastroesophageal reflux, infant reflux alias infant acid reflux.

Biasanya, otot antara esofagus dan lambung (sfingter esofagus bagian bawah) menjaga isi lambung tetap pada tempatnya. Sampai otot ini mempunyai waktu untuk matang, gumoh mungkin bakal menjadi masalah  terutama jika bayi relatif kenyang, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa perbedaan gumoh dan muntah?

Gumoh merupakan keluarnya isi perut bayi dengan mudah melalui mulutnya, kemungkinan disertai sendawa. Sementara muntah terjadi ketika alirannya sangat kuat dan keluar beberapa inci dari mulut. Gumoh nan normal tidak bakal mengganggu kesehatan bayi. 

Selama bayi tampak nyaman dan makan dengan baik serta berat badannya bertambah, tidak ada nan perlu dikhawatirkan. Jika berat bayi bertambah, bayi juga tidak dirugikan oleh kalori nan lenyap lantaran gumoh ya, Bunda. Inilah kenapa Bunda tidak perlu mengkhawatirkannya berlebihan lantaran kebanyakan bayi berakhir gumoh pada usia 12 bulan.

Pentingnya posisi dan pelekatan menyusui nan benar 

Agar bayi tidak gumoh, memperhatikan posisi dan pelekatan saat menyusui sangatlah krusial ya, Bunda. Selain menjaga pengeluaran ASI tetap lancar, kenyamanan bagi ibu dan bayi juga bisa maksimal. Berikut ini empat kunci posisi menyusui nan betul seperti dikutip dari laman Ayosehat.kemkes:

1. Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus.
2. Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting susu.
3. Badan bayi dekat ke tubuh ibu.
4. Ibu menggendong/mendekap badan bayi secara utuh.

Selain itu, busui juga perlu menjaga pelekatan menyusui nan benar. Berikut ini kunci pelekatan menyusui nan betul ya, Bunda:

1. Bayi dekat dengan tetek dengan mulut terbuka lebar.
2. Dagu bayi menyentuh payudara.
3. Bagian areola di atas lebih banyak terlihat dibanding di bagian bawah mulut bayi.
4. Bibir bawah bayi memutar keluar (dower).

Ketepatan dalam menyusui memang menjadi pengetahuan krusial dan keahlian nan perlu dikuasai ibu menyusui. Sebab, pelekatan dan posisi menyusui nan kurang tepat bisa menyebabkan kegagalan menyusui di kemudian hari.

Selain itu, akibat puting ibu menjadi lecet sehingga busui enggan menyusui serta produksi ASI berkurang pun menjadi akibat nan mungkin muncul. 

Untuk itu, perhatikan langkah menyusui dengan betul seperti berikut ini, seperti dikutip dari laman Idai:

1. Cuci tangan dengan air bersih nan mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
3. Ibu duduk dengan santuy kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar

Mengenai gimana langkah menyusui dengan posisi bayi nan betul untuk mencegah akibat bayi gumoh, berikut langkah nan bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, pinggul bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
2. Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
3. Mulut bayi berada di depan puting ibu.
4. Lengan nan di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan nan di atas boleh dipegang ibu alias diletakkan di atas dada ibu.
5. Telinga dan lengan nan di atas berada dalam satu garis lurus.
6. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan bakal membuka lebar, kemudian dengan sigap kepala bayi didekatkan ke tetek ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
7. Cek apakah pelekatan sudah betul alias belum dengan memandang apakah dagu bayi sudah menempel ke tetek ibu atua belum, mulut terbuka lebar, sebagian besar areola terutama nan berada di bawah masuk ke dalam mulut bayi, bibir bayi terlipat keluar, pipi bayi tidak boleh kempot, tidak boleh terdengar bunyi decak, ibu tidak boleh kesakitan, dan bayi tampak tenang.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda