Ketahui Imunisasi Bayi Baru Lahir Agar Tak Terlewat

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Imunisasi adalah salah satu upaya untuk menjaga anak tetap sehat dari beragam penyakit. Sebagai orang tua, Bunda pasti bakal mengupayakan nan terbaik untuk anak, terlebih pada bayi nan baru lahir.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tujuan imunisasi tak lain untuk melindungi seseorang alias sekelompok masyarakat terhadap penyakit tertentu. Supaya terlindungi, seseorang kudu mempunyai kekebalan tubuh dengan langkah membentuk unsur anti penyakit alias antibodi dengan kadar tertentu nan disebut kadar protektif.

Untuk mencapainya, imunisasi kudu diberikan sesuai agenda nan telah ditentukan. Jadwal imunisasi terbagi atas agenda imunisasi dasar dan agenda imunisasi ulangan, Bunda. Ada imunisasi nan hanya diberikan satu kali, ada juga nan memerlukan beberapa kali alias berulang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedangkan jika ada imunisasi nan belum diberikan sesuai agenda seharusnya, alias imunisasi tertunda, maka imunisasi kudu secepatnya diberikan alias dikejar.

Mengutip laman resminya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencanangkan wajib imunisasi nan berjenjang bagi bayi baru lahir hingga 18 tahun. Mengetahui agenda ini sangat krusial untuk memastikan anak mendapatkannya tepat waktu, Bunda.

Imunisasi bayi baru lahir

Berikut imunisasi bayi baru lahir (usia 0 - 4 minggu) yang perlu Bunda ketahui agar tak terlewat:

1. Imunisasi Hepatitis B

Perlu ketahui, hepatitis B adalah penyakit nan disebabkan oleh jangkitan virus nan dapat berujung pada jangkitan hati kronis. Penyakit ini tergolong dalam penyakit menular, dan cukup banyak menyerang anak-anak, Bunda. Penyebaran virus hepatitis B terjadi melalui darah dan cairan tubuh lainnya.

Kemenkes menjelaskan bahwa imunisasi hepatitis B adalah jenis vaksin nan termasuk imunisasi wajib pada bayi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), vaksin hepatitis B nan diberikan pada bayi sebelum berumur 24 jam efektif mencegah transmisi jangkitan hepatitis B dari ibu ke bayi. Namun, pemberian dosis vaksin hepatitis B pada bayi baru lahir ini perlu dilanjutkan hingga 4 kali dosis , ialah di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan booster di usia 18 bulan.

Manfaat imunisasi hepatitis B adalah untuk mencegah virus hepatitis B nan dapat mengganggu kegunaan organ hati. Bayi nan baru berumur 24 jam sudah bisa diberikan imunisasi hepatitis B. Penyakit ini rawan lantaran menyasar kegunaan hati. Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan nan paling ampuh, Bunda.

2. Imunisasi Polio

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polio adalah penyakit nan sangat menular, kebanyakan menyerang anak-anak, menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan tulang belakang dan pernafasan, dan dalam beberapa kasus menimbulkan kematian.

IDAI menganjurkan imunisasi polio pertama kali bisa diberikan pada usia 0 hingga 1 bulan. Pemberian imunisasi polio biasanya dilakukan dengan dua cara, ialah tetes dan suntik. Imunisasi polio nan diteteskan adalah virus polio nan tetap hidup, tapi dilemahkan sehingga tetap bisa berkembang di usus. Sementara imunisasi polio suntik adalah virus meninggal nan disuntikkan di otot lengan alias paha.

3. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG adalah imunisasi nan berisi kuman Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Imunisasi ini telah digunakan secara luas di dunia. Imunisasi BCG mempunyai pengaruh perlindungan terhadap tuberkulosis (TB) berat dan radang otak akibat TB. Namun, perlu Bunda ketahui bahwa vaksin BCG tidak sepenuhnya efektif mencegah jangkitan TB primer alias reaktivasi jangkitan TB nan laten.

WHO menganjurkan bahwa tempat penyuntikan BCG adalah wilayah lengan atas. Kemudian berasas kesepakatan, penyuntikan dilakukan di lengan atas sebelah kanan. Setelah penyuntikan imunisasi BCG, umumnya terjadi bisul alias luka bernanah. Hal ini dikarenakan vaksin BCG mengandung kuman hidup sehingga penyuntikannya bakal menyerupai jangkitan alamiah, ialah tubuh melakukan respons imun dan terbentuk lah bisul.

Awalnya jejak suntikan bakal mengalami kemerahan nan diikuti bisul berisi nanah nan kemudian bakal mengering dan menimbulkan jaringan parut. Jika anak belum pernah terpapar oleh kuman TB, maka reaksi bisul BCG terjadi dalam kurun waktu 2 sampai 12 minggu (paling sering antara 4 sampai 6 minggu). 

Namun, jika bisul muncul kurang dari 1 minggu, kemungkinan besar bayi alias anak tersebut telah terpapar kuman TB sebelumnya sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan, Bunda. Jika tidak terbentuk bisul, bukan berfaedah vaksin BCG kandas alias tidak terbentuk perlindungan sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan.

Imunisasi AnakImunisasi Anak/ Foto: iStock

Bagaimana jika bayi terlambat imunisasi?

Untuk imunisasi Hepatitis B, IDAI merekomendasikan imunisasi hepatitis B pada bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram sebaiknya ditunda sampai saat usia 1 bulan alias saat pulang dari rumah sakit, selain bayi dari ibu HBsAg positif dan bayi segar diberikan imunisasi HB segera setelah lahir, tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer, berikan tambahan 3 dosis vaksin (total 4 dosis).

Untuk bayi nan lahir dari ibu HBsAg positif dapat diberikan vaksin hepatitis B dan hepatitis B imunoglobulin (HBIg) pada paha nan berbeda, segera mungkin dalam waktu 24 jam setelah lahir, tanpa memandang berat bayi. Pemberian HBIg setelah 48 jam efikasinya menurun. Bila terlambat diberikan HBIg tetap dapat diberikan sampai 7 hari. Bayi perlu diperiksa anti-HBs pada usia 9-12 bulan. Jika dosis terakhir terlambat tes dilakukan 1-2 bulan setelah dosis terakhir.

Untuk imunisasi polio, andaikan imunisasi terlambat diberikan, jangan mengulang pemberiannya dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapa pun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.

Kemudian untuk imunisasi BCG, andaikan bayi sudah berumur 3 bulan alias lebih, BCG dapat diberikan jika uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG tetap diberikan namun jika timbul reaksi lokal sigap pada minggu pertama kudu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk pemeriksaan TB.

Demikian imunisasi krusial pada bayi baru lahir nan perlu diketahui orang tua. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda