Huh! Mertua Bilang Kulit Bayiku Nggak Bersih Gara-gara Aku Sering Ngopi Saat Hamil

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

#HaiBunda pernikahan rasanya nggak sedap ya, jika nggak ada 'bumbu' di dalamnya. Entah ramuan drama dari suami, ipar, mertua, alias apalagi orang tua kita sendiri.

Aku mau cerita soal mertua. Oh ya, saya sempat jadi pejuang garis dua selama 1,5 tahun. Mungkin itu waktu nan nggak terlalu lama untuk para pejuang garis dua lainnya. Tapi bagi aku, itu waktu nan lama lantaran memendam jiwa nan bergejolak.

Saat 3 bulan awal pernikahan, Ibu mertua sudah cerewet minta saya dan suami minum ini itu. Bahkan dibandingkan dengan dirinya dulu langsung mengandung setelah menikah. Awalnya, kami tetap menerima permintaan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pernikahan kami masuk 6 bulan, Ibu meminta saya dan suami cek ke dokter. Padahal, master pun bilang tetap normal jika belum mengandung sampai setahun menikah. Dokter menyarankan cek kembali setelah usia setahun pernikahan.

Alhamdulillah, saya nggak ada masalah apa pun. Karena tak kunjung hamil, Ibu akhirnya memaksa anaknya periksa ke dokter. Ibu nggak mau anaknya disalahkan lantaran saya belum hamil. Padahal, orang tua saya nggak pernah menyudutkan, lho!

Tapi lantaran satu hal, suami nggak jadi periksa ke dokter. Singkat cerita, alhamdulillah saya mengandung secara alami dan bukan lantaran program ke dokter. Tapi, Ibu mertua kok kekeuh saya mengandung lantaran program.

Setelah anak kami lahir, mulai lah Ibu mertua bandingkan warna kulit. Katanya, dulu suami dan adiknya lahir dengan kulit bersih. Mungkin maksudnya kulit anakku nggak putih seperti nan diharapkan.

Padahal, keluargaku dan family suami nggak ada nan warna kulitnya putih, lebih ke sawo matang. Anak kami juga sama persis kok kulitnya sawo matang. Kenapa mertua bilang kulit anakku nggak bersih?

Perkataan mertua malah menyakiti hati. Katanya, kulit anak kami nggak bersih lantaran saya sering minum kopi saat hamil. Awalnya sih, saya ketawa aja dengar kata-kata itu. Tapi makin lama, makin bikin geregetan lantaran sering banget bilang begitu.

Padahal, saya kasih tahu info dari master bahwa nggak ada kaitannya minum kopi saat mengandung dengan kulit anak. Itu jelas lantaran aspek genetik. Huh! Apakah kebanyakan ibu mertua begitu? Wajar nggak sih jika saya baper?

Apakah wajar juga jika saya memilih untuk menjauh dari Ibu mertua demi kesehatan mental? Sebenarnya, Ibu mertua itu baik dan sangat perhatian melampaui orang tua aku. Tapi kadang, perhatian berlebihan jadinya saya merasa terlalu diatur.

Kalau ada di posisi aku, apa nan bakal Bunda lakukan?!

-Bunda W, Bekasi-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik bakal mendapat bingkisan menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda