Gerd Mengintai Usai Lebaran, Kenali Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Lebaran identik dengan momen berkumpul berbareng family dan menikmati hidangan lezat. Bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), momen ini bisa menjadi pemicu munculnya indikasi masam lambung naik.

Banyak orang memeriksakan diri ke rumah sakit setelah momen Lebaran usai. Salah satunya lantaran penyakit lambung, termasuk GERD.

"Seperti biasa 1 sampai 2 hari setelah Lebaran poliklinik-poliklinik dan rumah sakit-rumah sakit umum wilayah bakal dibanjiri oleh para pemudik nan sakit," kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD, konsultan gastroenterohepatologi dari Universitas Indonesia, mengutip detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner 40 Ucapan Idul FitriBanner 40 Ucapan Idul Fitri/ Foto: HaiBunda / Dwi Rachmi

Kelelahan dan makanan nan tidak terkontrol tentu menjadi pemicu utama GERD muncul setelah Lebaran. Mari kita telaah mengenai penyebab GERD kambuh usai Lebaran dan langkah mengatasinya.

Penyebab GERD kambuh setelah Lebaran

1. Makanan tinggi lemak dan pedas

Saat Lebaran, banyak hidangan tinggi lemak, santan, dan pedas nan disajikan. Makanan ini dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), otot nan menjaga masam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. 

"Sakit maag nan sudah sembuh bakal kembali kambuh lantaran makan tidak teratur dan mengonsumsi makanan nan berlemak, coklat dan keju berlebihan," kata dr Ari.


2. Makan berlebihan

Momen Lebaran sering kali membikin Bunda makan berlebihan. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong masam lambung naik ke kerongkongan.

“Penting untuk tidak makan berlebihan saat Idul Fitri, apalagi jika Anda sudah berpuasa selama sebulan sebelumnya,” kata Ilse Onderweegs, mahir gizi di ICO Healthy Living, Dubai, dilansir dari The National News. 

3. Minuman bersoda dan kafein

Minuman bersoda dan kafein dapat meningkatkan produksi masam lambung dan memperlemah LES. Hal ini nan kemudian menyebabkan GERD kambuh, belum ditambah asupan makanan kaya bakal lemak serta bersantan.

4. Kelelahan

Kurang tidur dapat mengganggu kegunaan LES dan meningkatkan akibat masam lambung naik. Bunda juga mungkin lebih kelelahan setelah Lebaran sehingga memicu GERD muncul.

Cara mengatasi GERD setelah Lebaran

1. Kembali ke pola makan sehat

Pilih makanan nan rendah lemak, santan, dan pedas. Hindari makan berlebihan dan perhatikan porsi makan. Konsumsi pula makanan kaya serat. Serat dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah masam lambung naik.

“Orang-orang nan mengonsumsi makanan sehat sebelum Ramadhan kudu kembali melakukan perihal tersebut, dan saya menyarankan siapa pun nan berpuasa kudu mengonsumsinya secara perlahan. Sarapan, makan siang, dan makan malam itu penting, sama pentingnya untuk memastikan Anda tetap mengonsumsi makanan sehat nan tepat dan tidak mengonsumsi banyak makanan olahan dan bergula,” saran Ilse.

2. Konsumsi makanan nabati setelah Idul Fitri

“Seringkali ada bujukan untuk berpesta saat Idul Fitri, perihal ini bisa dimengerti, tapi krusial untuk memastikan tidak berlebihan. Jika Anda makan daging, saya sarankan untuk mengonsumsi produk nan diberi makan rumput daripada biji-bijian lantaran mengandung lebih banyak nutrisi,” ujar Ilse.

3. Makan secara perlahan

Dr Farhana bin Lootah, ahli penyakit dalam di Mubadala Health's Imperial College London Diabetes Centre, Abu Dhabi, menyarankan agar Bunda makan perlahan saja, baik saat momen seremoni Idul Fitri maupun setelahnya. Tidak lupa berakhir makan sebelum kenyang.

“Praktikkan patokan 80/20: ialah makan perlahan dan hanya sampai Anda merasa 80 persen kenyang. Dengan makan perlahan, Anda membiarkan otak mencatat makanan di perut nan pada gilirannya menyebabkan peningkatan tingkat rasa kenyang dan mencegah konsumsi makanan berlebihan,” ujar Dr Farhana.

4. Tidur nan cukup

Pastikan tidur 7 sampai 8 jam setiap malam. Penting mengatur waktu tidur kembali setelah Lebaran. “Pola tidur seringkali terganggu saat berpuasa nan berfaedah sangat krusial untuk mendapatkan tidur nan cukup guna menghadapi kembalinya peningkatan jam kerja di siang hari,” kata Dr Danish Anis, master umum di Aster Clinic, Dubai.

“Oleh lantaran itu, setelah Ramadhan berakhir, sangat krusial untuk kembali ke rutinitas tidur seperti biasa lantaran jam kerja dan beban kerja meningkat.” lanjutnya.

5. Kelola stres

Lakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, alias mendengarkan musik untuk membantu mengelola stres.

Tips

Berikut beberapa tips tambahan untuk mengatasi GERD:

  • Hindari berebahan setelah makan.
  • Berhenti merokok.
  • Menurunkan berat badan jika Bunda kelebihan berat badan.
  • Konsumsi obat antasida untuk meredakan indikasi masam lambung.

Jika indikasi GERD tidak membaik dengan tips di atas, Bunda kudu segera konsultasikan dengan master untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan nan tepat, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda