Dbd Diprediksi Berlanjut Sampai April, Kenali Tanda Komplikasi Penyebab Kematian

Jakarta -

Peringatan mengenai demam berdarah di Indonesia semakin gencar, Bunda. Apalagi, sekarang Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat sebanyak puluhan ribu kasus nan sudah terjadi di Tanah Air.

Menurut laporan nan diedarkan, tepatnya ada 62 ribu kasus demam berdarah dengue nan tercatat di Indonesia per minggu ke-15 tahun 2024. Dari kasus tersebut, terdapat 475 pasien di antaranya nan meninggal dunia.

Kasus DBD terbanyak tercatat terjadi di Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung dengan 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 1.422 kasus.

"Kabupaten Lebak 1.326 kasus, Kota Depok 1.252 kasus," kata Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).

Waspada kompilasi DBD

Kasus penularan DBD diperkirakan terus bersambung sampai bulan April. Ini seiring dengan musim hujan setelah El nino, Bunda.

Meskipun DBD dapat disembuhkan, masyarakat perlu mewaspadai komplikasi DBD, ialah Dengue Shock Syndrome (DSS). Apalagi, ini bisa menakut-nakuti nyawa hingga memicu kematian.

Dalam suatu kasus, pasien bisa mengalami syok jika terlambat mendapatkan penanganan. Ini termasuk kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda syok dini.

Gejala Dengue Shock Syndrome

Ada beberapa tanda-tanda Dengue Shock Syndrome nan kudu diwaspadai. Berikut di antaranya:

1. Muntah terus-menerus.
2. Nyeri perut hebat.
3. Kaki dan tangan (akral) pucat.
4. Dingin dan lembab.
5. Nadi melemah.
6. Lesu, gelisah.
7. Perdarahan.
8. Jumlah urine menurun

Apalagi indikasi tersebut terjadi selama 3 hari berturut-turut disertai mual, muntah, nyeri otot, nyeri di belakang telinga dan sakit kepala, maka jangan menunggu waktu untuk mendapat pertolongan ke rumah sakit ya, Bunda.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/rap)