7 Ciri Anak Hiperaktif Usia 2 Tahun, Ketahui Penyebab Dan Penanganan Yang Tepat

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Anak nan tidak bisa diam, susah fokus, dan seperti tidak mengenal ancaman sering kali langsung dianggap nakal. Padahal bisa jadi dia mempunyai kondisi hiperaktif dan mungkin memerlukan penanganan berupa terapi. Seperti apa karakter anak hiperaktif usia 2 tahun?

Dikutip dari Very Well Family, hiperaktif adalah istilah nan menggambarkan saat seorang anak terlalu sering bergerak, berbicara, gelisah, dan menyela. Saat bermain, anak hiperaktif juga biasanya terlihat lebih sering berlari, melompat, dan memanjat dibandingkan dengan kawan sebayanya. 

Punya karakter anak hiperaktif, sudah pasti ADHD?

Ciri anak hiperaktif memang beragam, tapi kondisi ini sering dikaitkan dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Padahal hiperaktif juga bisa disebabkan oleh banyak perihal lain, termasuk masalah psikis alias perilaku. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dikutip dari Medical News Today, indikasi ADHD pada anak di bawah usia 4 tahun mungkin susah diketahui. Ini lantaran rentang perhatian nan pendek, impulsif, tantrum, dan aktivitas tingkat tinggi sangat umum terjadi pada tahap perkembangan usia ini. 

Banyak anak usia 2 tahun nan mengalami 'masa-masa sulit' dengan karakter anak hiperaktif, tapi belum tentu pasti lantaran ADHD.

Jika terdapat karakter anak hiperaktif tetapi tetap bisa konsentrasi pada waktu tertentu, misalnya saat membaca cerita, memandang kitab gambar, alias duduk bermain puzzle, maka kemungkinan besar ini bukan lantaran ADHD. 

Anak-anak dengan ADHD seringkali tidak bisa melakukan hal-hal tersebut. Mereka mungkin menunjukkan perilaku ekstrem mengenai aktivitasnya. Untuk pemeriksaan ADHD, seorang anak kudu menunjukkan perilaku ini setidaknya selama 6 bulan di lebih dari satu tempat, seperti di rumah dan di taman kanak-kanak.

Ciri-ciri anak hiperaktif

Perilaku hiperaktif biasanya mencakup perilaku nan terus bergerak, mudah teralihkan, impulsif, tidak fokus, dan, dalam beberapa kasus juga dapat menjadi garang alias justru sangat asertif.

Namun, perilaku ini sering kali hanya menjadi masalah pada situasi tertentu dan tidak pada situasi lain. Pada anak-anak, karakter dan indikasi hiperaktif umumnya ditunjukkan dengan:

1. Sulit fokus

Ciri anak hiperaktif nan pertama ialah kesulitan untuk mempertahankan atensi dan mudah teralihkan. Saat mengerjakan sesuatu, anak mudah terdistraksi oleh hal-hal di sekitarnya, sehingga susah untuk konsentrasi pada satu aktivitas.

2. Bersifat impulsif

Anak bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya, seperti mengambil mainan orang lain tanpa izin alias berlari ke jalan tanpa memandang kanan kiri.

3. Tidak mengenal bahaya

Ciri anak hiperaktif berikutnya ialah tidak mempunyai rasa takut bakal bahaya, sehingga sering melakukan tindakan nan berisiko.

4. Terhambatnya perkembangan motorik dan bahasa

Anak hiperaktif mungkin mengalami kesulitan dalam koordinasi tubuh dan berbicara.

5. Impulsif

Karena pergerakan tubuh dan energinya besar, anak hiperaktif umumnya juga mau melakukan sesuatu dengan sigap dan tidak sabar menunggu giliran. Mereka sering kesulitan saat antre alias menunggu pembicaraan selesai.

6. Selalu gelisah

Anak tidak bisa duduk tak bersuara dan selalu bergerak, seperti menggoyang-goyangkan kaki alias tangan. Mereka juga kesulitan untuk duduk tenang, termasuk saat berada di tempat umum.

7. Sulit beradaptasi dengan orang baru

Anak nan hiperaktif juga condong lebih susah untuk beradaptasi dengan orang baru, sehingga mereka lebih memilih bermain sendiri.

Penyebab anak hiperaktif 

Ilustrasi Ciri Anak ADHDIlustrasi/Foto: iStock

Selain lantaran ADHD, kondisi lain juga bisa menjadi penyebab hiperaktif termasuk seperti autisme, gangguan otak, gangguan sistem saraf pusat, gangguan emosional, dan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif).

Dalam beberapa kasus, penyebab hiperaktif pada anak mungkin hanya lantaran kelebihan daya nan perlu disalurkan dengan lebih tepat. Misalnya dengan bermain di playground. Beberapa penyebab anak hiperaktif di antaranya:

1. Stres

Baik itu stres jangka pendek alias panjang, anak-anak sering kali menjadi hiperaktif ketika mereka mengalami peristiwa kehidupan nan penuh tekanan, baik positif maupun negatif. 

Misalnya seperti saat baru mempunyai adik alias pindah rumah. Anak mengalihkan rasa cemasnya dengan menjadi lebih aktif bergerak.

2. Masalah emosional alias mental

Masalah emosional sering kali terlihat seperti gangguan perilaku pada anak. Seorang anak dengan gangguan kekhawatiran mungkin kesulitan untuk duduk diam. 

Untuk kondisi ini, bakal jauh lebih baik jika anak diperiksa oleh ahli seperti master tumbuh kembang alias psikolog klinis.

3. Kurang aktivitas fisik

Tanpa aktivitas bentuk nan cukup, anak biasanya bakal lebih susah untuk mempertahankan atensi dan konsentrasi duduk tenang.

Jadi sebisa mungkin, ajak anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah setiap hari. Misalnya seperti bermain di taman, bersepeda, alias sekadar jalan-jalan sore. 

Penanganan anak hiperaktif

Penanganan anak hiperaktif bakal berjuntai pada masing-masing penyebabnya. Dalam beberapa kasus, pengobatan dapat membantu jika terdapat kondisi bentuk nan mendasarinya. 

Dalam kasus lain, terapi perilaku alias kognitif juga mungkin perlu jika hiperaktif disebabkan oleh kondisi kesehatan mental.

Jika hiperaktif disebabkan oleh ADHD

ADHD pada anak-anak biasanya ditangani melalui kombinasi obat-obatan tertentu, terapi perilaku, dan kognitif.

Jika hiperaktif disebabkan oleh non-ADHD

Apabila hiperaktif disebabkan oleh perihal lain selain ADHD, maka anak perlu diajak berkonsultasi dengan master ahli anak alias ahli lainnya. 

Pada anak autisme, pengobatan dengan stimulan biasanya tidak diterapkan lantaran banyak perilaku 'hiperaktif' nan sebenarnya adalah langkah mereka menenangkan diri.

Demikian ulasan tentang karakter anak hiperaktif, serta penyebab dan penanganan nan tepat. Segera konsultasi ke ahli jika anak mempunyai perilaku hiperaktif nan sudah mengganggu aktivitas sehari-harinya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda