13 Tanda Diabetes Yang Muncul Di Kulit, Termasuk Sering Bintitan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Diabetes adalah penyakit nan disebabkan oleh kadar gula darah tinggi. Ketika kadar gula darah tidak terkontrol, tanda glukosuria bisa muncul dalam beragam bentuk, termasuk di kulit.

Sekitar sepertiga penderita glukosuria bakal mengalami masalah kulit, seperti luka kulit alias ruam pada kaki. Faktanya, menurut American Diabetes Association (ADA), beberapa masalah kulit bisa menjadi tanda peringatan glukosuria pada mereka nan tidak terdiagnosis.

Kabar baiknya, sebagian besar masalah kulit akibat glukosuria dapat dicegah alias diobati dengan mudah jika diketahui sejak dini. Menjaga kendali gula darah (glukosa) dengan tepat dapat mencegah timbulnya masalah kulit glukosuria dan banyak indikasi lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner 40 Ucapan Idul FitriBanner 40 Ucapan Idul Fitri/ Foto: HaiBunda / Dwi Rachmi

Ketika glukosuria mempengaruhi kulit Bunda, menyebabkan luka pada kulit alias ruam, itu pertanda kadar gula darah terlalu tinggi. Beberapa masalah kulit glukosuria tidak terlihat terlalu serius namun dapat menyebabkan komplikasi di masa depan jika tidak ditangani.

“Secara umum, pengendalian glukosuria dapat membantu mengatasi masalah kulit terkait. Saya selalu bersikeras bahwa pasien glukosuria saya kudu merawat kulit dan kesehatan mereka secara umum,” kata Justin Ko, MD, kepala dan kepala dermatologi medis di Stanford Health Care, Palo Alto, California, mengutip Everyday Health. 

Penyebab Diabetes


Penyebab utama glukosuria berbeda-beda berasas jenisnya. Namun apa pun jenis glukosuria nan Bunda derita, perihal itu dapat menyebabkan kelebihan gula dalam darah.

Terlalu banyak gula dalam darah dapat menyebabkan masalah kesehatan nan serius. Kondisi glukosuria kronis, meliputi glukosuria jenis 1 dan glukosuria jenis 2.

Kondisi glukosuria nan berpotensi reversibel termasuk pradiabetes dan glukosuria gestasional. Pradiabetes terjadi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya. Namun kadar gula darahnya tidak cukup tinggi untuk disebut diabetes.

Sementara pradiabetes dapat menyebabkan glukosuria selain ada langkah-langkah nan diambil untuk mencegahnya. Diabetes gestasional sering terjadi selama kehamilan, namun perihal ini mungkin bakal lenyap setelah bayi lahir.

Jadi, apa penyebab diabetes?

Diabetes mempunyai dua jenis utama, ialah glukosuria jenis 1 dan jenis 2.

Diabetes jenis 1 adalah penyakit autoimun nan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hal ini menyebabkan kekurangan insulin nan krusial untuk mengatur kadar gula darah.

Diabetes jenis 2 termasuk jenis glukosuria nan paling umum. Kondisi ini terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin alias ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin.

Berikut beberapa aspek akibat nan dapat menyebabkan glukosuria jenis 2:

  • Riwayat keluarga: Memiliki personil family dekat penderita glukosuria bakal meningkatkan akibat Bunda.
  • Berat badan: Berat badan berlebih alias obesitas merupakan aspek akibat utama.
  • Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup nan tidak aktif meningkatkan akibat Bunda.
  • Pola makan: Pola makan tinggi lemak tidak sehat, makanan olahan, dan minuman manis dapat meningkatkan akibat Bunda.
  • Ras/etnis: Ras dan etnis tertentu mempunyai akibat lebih tinggi.
  • Usia: Risiko glukosuria jenis 2 meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Diabetes gestasional: Pernah menderita glukosuria gestasional (diabetes selama kehamilan) meningkatkan akibat Bunda terkena glukosuria jenis 2 di kemudian hari.

Tanda Diabetes nan Muncul di Kulit

1. Luka susah sembuh

Kadar gula hipertensi dapat mengganggu sirkulasi dan saraf sehingga tubuh kesulitan menyembuhkan luka, terutama di kaki. Luka nan tidak kunjung sembuh selama beberapa minggu bisa menjadi tanda diabetes.

2. Bintik cokelat di tulang kering

Munculnya bintik-bintik cokelat alias garis agak pudar di tulang kering (dermopati diabetik) bisa menjadi tanda diabetes. Bintik ini biasanya memudar dengan sendirinya setelah 18 sampai 24 bulan.

3. Kulit kering dan gatal

Kadar gula hipertensi dapat membikin kulit kering dan mudah gatal. Hal ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tetapi lebih sering di kaki dan tangan.

4. Sering bintitan

Meskipun siapa pun bisa terkena jangkitan kuman pada kulit, penderita glukosuria lebih rentan terhadapnya. Masalah kulit akibat kuman nan condong mengganggu pasien, antara lain bintit pada kelopak mata, bisul, alias jangkitan kuku, dan  infeksi mendalam pada kulit dan jaringan di bawahnya.

Biasanya area sekitar jangkitan bakal terasa panas, merah, nyeri, dan bengkak. Perawatan dengan krim alias pil antibiotik biasanya bakal mengatasi masalah kulit ini.

5. Kutil

Kutil nan tumbuh menebal di kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan bisa menjadi tanda glukosuria jenis 2. 

6. Bercak kuning, merah, dan cokelat di kulit

Bercak kuning, merah, dan cokelat di kulit nan bengkak dan mengeras (necrobiosis lipodica) bisa menjadi tanda diabetes. Bercak ini biasanya terasa kering, gatal, mengilat, dan menunjukkan pembuluh darah nan mudah terlihat.

7. Jamur

Penderita glukosuria rentan terhadap jangkitan jamur, terutama nan disebut Candida albicans. Jamur mirip ragi ini menimbulkan ruam merah dan gatal.

Jamur lantaran glukosuria sering kali dikelilingi lepuh dan sisik mini nan biasanya ditemukan di area hangat dan lembap, seperti ketek alias sela-sela jari kaki. Infeksi jamur lain nan umum terjadi pada penderita glukosuria termasuk kurap, gatal di selangkangan, kutu air, dan jangkitan jamur vagina.

8. Kulit keras dan menebal

Kondisi kulit keras dan menebal (sklerosis digital) biasanya ditemukan di jari tangan, kaki, punggung, bahu, leher, wajah, hingga dada. Kulit terasa seperti bengkak, kencang, kaku, dan susah digerakkan, bisa menjadi tanda diabetes.

9. Melepuh

Kulit melepuh nan tidak terasa sakit alias perih, terutama di tangan dan kaki, bisa menjadi tanda diabetes. Jarang terjadi, namun terkadang penderita glukosuria mengalami lepuh (bulosis diabetesorum).

Lepuh terjadi di punggung jari tangan, tangan, kaki, kaki, dan terkadang di tungkai alias lengan bawah. Luka kulit ini menyerupai lepuh akibat luka bakar.

10. Infeksi kulit

Infeksi kulit seperti panas, bengkak, ruam gatal, lepuh kecil, kulit bersisik, dan cairan putih bisa menjadi tanda diabetes. Infeksi ini bisa terjadi di mana pun, termasuk di antara jari kaki, kuku, dan kulit kepala.

11. Xanthomatosis

Diabetes nan tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida nan parah dan xanthomatosis erupsi, ialah pertumbuhan kulit nan kencang, kuning, dan seperti kacang polong. Benjolan tersebut mempunyai lingkaran merah di sekelilingnya dan mungkin terasa gatal.

Biasanya ditemukan di punggung tangan, kaki, lengan, dan bokong. Masalah kulit ini umum menyerang laki-laki muda dengan kolesterol dan trigliserida (lemak dalam darah) nan sangat tinggi.

Menurunkan kadar glukosa darah menjadi pengobatan utama untuk luka kulit ini. Dokter Bunda mungkin meresepkan obat untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida.

12. Benjolan merah

Penderita glukosuria berisiko lebih tinggi mengalami granuloma annulare, ialah benjolan merah di kulit nan datang dan pergi.

13. Vitiligo

Vitiligo adalah kondisi di mana kulit kehilangan pigmentasinya, sehingga muncul bercak putih di beragam area tubuh. Bercak vitiligo dapat muncul di mana saja, termasuk pada wajah, tangan, kaki, dan lipatan tubuh.

Meskipun vitiligo tidak rawan dan tidak selalu menunjukkan diabetes, namun orang dengan vitiligo mempunyai akibat lebih tinggi terkena glukosuria autoimun laten (LADA). LADA adalah jenis glukosuria autoimun nan mirip dengan glukosuria jenis 1, tetapi berkembang lebih lambat dan tidak memerlukan terapi insulin segera.

Jika Bunda menemukan beberapa tanda-tanda di atas, krusial untuk segera memeriksakan diri ke master demi mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan nan tepat.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda