11 Contoh Hamil Tanpa Gejala, Penyebab, Dan Detail Penjelasan Medisnya

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta -

Setiap perseorangan mengalami kehamilan nan berbeda. Sebagian besar, indikasi kehamilan betul-betul dirasakan para ibu hamil. Namun, jika tidak menunjukkan indikasi kehamilan setelah tes kehamilan positif, kita mungkin bertanya-tanya apakah semuanya baik-baik saja.

Jawabannya, tidak masalah. Mungkin saja kita hanya mengalami sedikit alias tidak sama sekali indikasi kehamilan, terutama pada tahap awal. Hamil tanpa indikasi selain telat menstruasi mungkin saja terjadi. Faktanya, kehamilan ini mempunyai nama kehamilan samar alias cryptic pregnancy.

Kehamilan samar sangat mungkin terjadi pada orang-orang dengan siklus menstruasi tidak teratur, nan condong tidak menyadari kapan mereka betul-betul terlambat menstruasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut penelitian, 1 dari 475 orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengandung hingga minggu ke-20, dan 1 dari 2.500 orang lainnya baru mengetahui bahwa mereka mengandung setelah mereka melahirkan.

“Beberapa orang mengetahui bahwa mereka mengandung hanya lantaran mereka melewatkan siklus menstruasinya dan berpikir untuk melakukan tes kehamilan,” kata Paul Sparkzak, MD, asisten guru besar kebidanan dan ginekologi di Duke University School of Medicine, dikutip dari The Bump.

Penyebab mengandung tanpa gejala

Beberapa orang mungkin tidak mengalami indikasi awal kehamilan alias mungkin tidak menyadarinya terutama jika mereka mempunyai kondisi medis tertentu. Misalnya, susah untuk menyadari telah melewatkan menstruasi jika tidak mengalami menstruasi nan teratur. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi medis nan relatif umum nan menyebabkan anovulasi (ketika sel telur tidak dilepaskan dari ovarium selama siklus menstruasi) dan menstruasi tidak teratur.

Penyakit lain alias perubahan hidup mungkin juga membikin indikasi kehamilan lebih mudah terlewatkan. Mungkin ada nan salah mengira mual alias kelelahan awal sebagai penyakit virus seperti flu. Banyak orang juga mengalami nyeri tetek lantaran siklus menstruasinya alias jika mereka menggunakan jenis hormon tertentu untuk kontrasepsi.

“Jika seseorang tidak mengalami indikasi nan mendorong mereka untuk melakukan tes, kehamilan bisa saja sudah memasuki tahap lanjut sebelum mereka menyadarinya mereka hamil," kata Maris K. Toland, MD, seorang ob-gyn di Dartmouth Hitchcock Clinics di Bedford, New Hampshire.

11 Contoh mengandung tanpa gejala

Tidak ada nan tak mungkin, kita apalagi bisa mengalaminya. Ada beberapa contoh mengandung tanpa indikasi nan perlu Bunda ketahui:

1. Hamil tapi dikira menstruasi ringan

Pendarahan dan bercak nan terjadi selama kehamilan dapat dengan mudah disalahartikan sebagai menstruasi ringan.

2. Hamil tapi negatif palsu

Tes kehamilan biasanya sangat akurat, tetapi kesalahan bisa saja terjadi—terutama jika seseorang tidak melakukan tes dengan langkah nan betul alias pada waktu nan tepat. Tes kehamilan mungkin saja negatif meskipun seseorang betul-betul hamil.

3. Dikira menopause dini, rupanya hamil

Gejala kehamilan bisa mirip dengan indikasi menopause dini. Dikutip dari Verywell Family, jika berumur antara 45 dan 55 tahun, nan merupakan periode awal menopause, mungkin menghubungkan gejala-gejala tersebut dengan menopause, bukan kehamilan.

4. Punya riwayat masalah kesuburan tapi bisa hamil

Jika seorang wanita pernah mengalami kesulitan untuk mengandung di masa lalu, mereka mungkin susah mempercayai bahwa bisa hamil.

5. Merasa perangkat kontrasepsi bekerja baik

Bahkan jika digunakan dengan benar, tetap ada kemungkinan untuk mengandung jika menggunakan perangkat kontrasepsi. Orang nan menggunakan kontrasepsi mungkin tidak mengira dirinya mengandung dan mungkin mengabaikan tanda-tandanya.

6. Hamil tapi baru melahirkan

Ovulasi dapat terjadi lebih sigap dari nan kita kira setelah melahirkan. Meskipun demikian, tanda-tanda awal kehamilan mungkin tidak begitu jelas pada seseorang nan baru saja melahirkan dan tanda-tanda tersebut mungkin mengenai dengan kehamilan sebelumnya dan pemulihannya.

7. Tidak menyadari gejalanya

Dalam beberapa kasus, gejalanya mungkin ringan alias disebabkan oleh penyebab lain. Misalnya, seseorang mungkin mengira morning sickness adalah sakit perut alias tidak mendapat menstruasi mungkin lantaran siklus menstruasi nan tidak teratur.

8. Tidak ada baby bump nan menonjol

Perut mengandung mungkin tidak terlihat jelas pada seseorang nan mempunyai lebih banyak beban di perutnya. Beberapa orang tidak bertambah berat badannya alias mulai 'menunjukkan' sampai akhir kehamilannya.

9. Tidak terasa janin bergerak

Letak janin dan plasenta terkadang membikin aktivitas susah dirasakan. Misalnya pada penempatan plasenta anterior, plasenta berada di bagian depan rahim. Jika perihal ini terjadi, mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk merasakan aktivitas janin dan lebih susah dikenali.

10. Tidak merasakan adanya perubahan pada leher rahim

Beberapa orang mungkin mencoba memasukkan jari ke dalam memek untuk meraba leher rahim, nan mungkin terasa lebih lembut di awal kehamilan. Tes jari bukanlah metode nan dapat diandalkan alias direkomendasikan untuk memeriksa kehamilan.

11. Tidak percaya sedang hamil

Stres, ketakutan, dan rasa malu terkadang berkedudukan dalam menerima alias mengakui kehamilan. Jika kehamilan terjadi pada masa sulit, mini kemungkinan untuk menyadarinya. Penyangkalan bisa menjadi sangat kuat.

Risiko ibu mengandung tanpa gejala

Hamil tanpa indikasi pada umumnya bakal diketahui juga sepanjang kehamilan. Namun, ini bukan berfaedah tanpa risiko, Bunda. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa akibat nan perlu diketahui jika mengandung tanpa gejala:

  • Tidak ada jasa kehamilan: Karena tidak tahu bahwa sedang hamil, mereka mungkin belum menemui penyedia jasa kesehatan untuk perawatan kehamilannya. Ini berfaedah mereka nan tak sadar mungkin tidak mendapatkan pemeriksaan darah, konseling nutrisi, USG, alias support lain nan diperlukan untuk kehamilan nan sehat. Tidak mengetahui bahwa sedang mengandung juga bisa berfaedah melahirkan sendiri tanpa support dari penyedia jasa kesehatan nan terampil.
  • Gaya hidup nan buruk: Merokok dan minum alkohol rawan selama kehamilan. Karena tidak mengetahui bahwa sedang hamil, mereka dengan style hidupnya nan jelek mungkin menggunakan unsur ini alias mengonsumsi obat dan suplemen lain nan umumnya tidak kondusif bagi ibu hamil.
  • Risiko kondisi medis nan lebih tinggi: Ibu mengandung nan tidak menyadari tidak bakal menerima perawatan alias tes nan diperlukan untuk mendiagnosis kondisi tertentu seperti glukosuria gestasional alias preeklamsia.
  • Risiko lebih tinggi terhadap kondisi bawaan: Janin berisiko mengalami kondisi bawaan lantaran tidak menerima tes genetik alias pertimbangan lain nan membantu mendiagnosis kelainan lahir.

Demikian Bunda beberapa contoh mengandung tanpa gejala. Semoga informasinya bisa membantu ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda