Ketahui Prosedur Pemasangan Iud Atau Kb Spiral Pada Perempuan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Pemasangan perangkat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dilakukan penyedia jasa kesehatan. Alat kontrasepsi nan berbentuk T ini dipasang di dalam rahim melalui vagina. Yuk, ketahui prosedur pemasangan IUD alias KB spiral pada perempuan.

Monique Rainford, MD, Dokter Kandungan-Ginekologi mengatakan bahwa kebanyakan wanita merasakan sedikit kram alias nyeri ringan selama prosedur dan beberapa saat setelah pemasangan IUD. Namun, rasa tidak nyaman ini dapat diatasi dengan obat pereda nyeri nan dijual bebas.

Prosedur pemasangan KB IUD

Ada beberapa merek IUD, namun persiapan untuk pemasangannya sebenarnya sama saja, tapi masing-masing kudu diganti sesuai tanggal kedaluwarsa nan ditetapkan produsen. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pemasangan KB IUD, beberapa perihal ini kudu dilakukan:

1. Persiapan pemasangan IUD

Dokter mungkin menyarankan mengonsumsi obat pereda nyeri nan dijual bebas, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (seperti 600 hingga 800 miligram ibuprofen—Motrin alias Advil) satu jam sebelum agenda pemasangan IUD. Cara ini dapat membantu meminimalkan kram dan ketidaknyamanan nan mungkin Bunda rasakan saat IUD dipasang.

Bunda juga perlu mengetahui apakah tempat pemasangan IUD itu menyediakan pembalut. Jika tidak, bawalah dari rumah untuk digunakan setelah pemasangan IUD jika Bunda mengalami bercak alias pendarahan ringan.

2. Pilihan IUD

Dokter sebelum hari melakukan prosedur pemasangan IUD bakal mendiskusikan pilihan IUD. Rekomendasi pilihan IUD tergantung pada riwayat kesehatan.

Terkadang, terdapat kontraindikasi untuk IUD hormonal, sehingga kemungkinan besar Bunda bakal ditawari IUD tembaga.

3. Pemeriksaan

Dokter bakal menjelaskan apa nan bakal terjadi dan menjawab pertanyaan serta kekhawatiran Bunda sebelum memulai prosedur pemasangan.  Bunda mungkin perlu melakukan tes kehamilan sebelum pemasangan IUD untuk memastikan Bunda tidak hamil.

Selanjutnya, master biasanya bakal melakukan pemeriksaan bimanual dengan memasukkan dua jari ke dalam vagina  dan meletakkan tangan lainnya di perut untuk meraba organ panggul bagian dalam. 

Pemeriksaan ini membantu master menentukan posisi, konsistensi, ukuran, dan mobilitas vagina, rahim dan menemukan nyeri tekan, nan mungkin merupakan tanda jangkitan alias masalah lain nan berfaedah Bunda tidak dapat dipasangkan IUD (kontraindikasi).

Hal nan kudu diperhatikan setelah dan sebelum prosedur pemasangan IUD alias KB Spiral

Bunda mungkin merasa nyeri dan kram selama prosedur pemasangan dan beberapa saat setelahnya.  Meskipun mungkin timbul rasa tidak nyaman, keseluruhan prosedur pemasangan IUD hanya memerlukan waktu beberapa menit. 

Sebelum pemasangan IUD, master kudu memberi Bunda kesempatan untuk mengusulkan pertanyaan. Namun jika tidak, silakan bertanya.

Mengajukan pertanyaan sebelum memulai bakal membantu Bunda merasa lebih rileks, dan ini dapat membikin proses pemasukan menjadi lebih mudah.

Setelah IUD terpasang, selang dan perangkat penyedot dikeluarkan dari vagina. Alat kontrasepsi dalam rahim bakal tetap di tempatnya.

Ada tali nan dibiarkan menggantung melalui leher rahim hingga ke saluran vagina. Dokter bakal memotong tali tersebut sehingga hanya sekitar satu hingga dua inci nan menggantung di saluran vagina.

Sebenarnya tali tersebut tidak bisa dilihat dari luar memek tetapi cukup panjang untuk dirasakan jika Bunda memasukkan jari ke dalam vagina. 

Holding an IUD birth control copper coil device in hand, used for contraception - front viewFoto: iStock

Langkah-langkah proses pemasangan IUD alias KB Spiral

Ada berapa langkah nan bakal dilakukan dalam proses pemasangan IUD alias KB spiral.

1. Menstabilkan serviks

Pada saat hari pemasangan, master bakal memasang perangkat kesehatan nan terbuat dari logam nan menyerupai paruh bebek (spekulum) ke dalam vagina. Sisi-sisinya dipisahkan dan dibiarkan terbuka, sehingga master dapat melakukan pemasangan IUD.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi, leher rahim serta bagian depan dan belakang memek di dekatnya bakal dibersihkan dengan larutan unik (aseptik). Beberapa master mungkin menggunakan anestesi lokal, seperti gel lidokain 5 persen, di saluran serviks untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Penyedia jasa kemudian bakal menggunakan perangkat nan ramping dan gagang panjang nan disebut tenakulum untuk membantu menjaga serviks tetap stabil.

2. Mengukur rahim dan saluran serviks

Rainford mengatakan penyedia jasa kesehatan kemudian bakal memasukkan perangkat steril (uterine sound) untuk mengukur panjang dan arah saluran serviks dan rahim. Hal ini membantu menghindari IUD menusuk tembok rahim (perforasi) nan dapat terjadi jika IUD dipasang terlalu dalam alias pada perspektif nan salah.

"Penyedia jasa kesehatan krusial untuk menentukan bahwa kedalaman rahim antara 6 dan 9 sentimeter lantaran IUD tidak boleh dipasang jika kedalaman rahim kurang dari 6 sentimeter," kata Rainford dilansir Very Well Health.

Beberapa penyedia jasa mungkin menggunakan aspirator endometrium sebagai pengganti pengganti uterine sound. 

"Beberapa penyedia jasa kesehatan menggunakan aspirator endometrium sebagai pengganti bunyi uterus," kata Rainford.

3. Pemasangan IUD

Setelah perangkat dikeluarkan, master bakal menyiapkan IUD untuk dipasang dengan mengeluarkannya dari bungkusan sterilnya. Kemudian, lengan IUD ditekuk ke belakang, dan tabung (atau penggeser) berisi IUD dimasukkan ke dalam vagina.

Biaya pemasangan IUD alias KB spiral

Melansir Buku Panduan Layanan Bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan menanggung jasa KB untuk masyarakat lantaran merupakan program promotif dan preventif.

Layanan KB meliputi konseling dan pelayanan kontrasepsi. BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk penyediaan perangkat kontrasepsinya.

Ini tentu buletin nan membahagiakan mengingat nilai KB di perawat sampai rumah sakit (RS) tergolong tidak murah.

Dilansir CNN, Harga KB IUD 2022 berkisar di antara Rp150 ribu sampai nyaris Rp1 juta per alat. Itu baru nilai alat, belum termasuk biaya pemasangan, konsultasi, sampai pelepasan di masa mendatang. Belum lagi, KB nan terpasang perlu diperiksa secara berkala.

KB bisa didapat di akomodasi kesehatan (faskes) tingkat pertama. Misalnya, puskesmas, master keluarga, klinik swasta, sampai rumah sakit jenis D alias setara faskes tingkat pertama lainnya.

Bagaimana jika bukan BPJS?  Bunda tetap bisa mendapatkan pelayanan pemasangan IUD di puskesmas dengan status pasien umum. Biaya pemasangan IUD di puskesmas di Jakarta sekitarnya antara Rp150.000 – Rp170.000. 

Sedangkan biaya pemasangan KB IUD di bidan, klinik alias rumah sakit swasta dengan master kandungan berada di kisaran Rp200.000 – Rp1.500.000.

Biaya pemasangan IUD alias KB spiral ini tergolong cukup mahal lantaran termasuk biaya jasa dokter, apalagi biasanya tindakan pemasangan dilakukan master ahli kebidanan dan kandungan. 

Efek samping pemasangan IUD alias KB Spiral

Penggunaan KB IUD Spiral mempunyai pengaruh samping untuk penggunaannya dan pasangan (suami). Berikut pengaruh sampingnya dikutip dari beragam sumber:

Efek samping untuk istri

  • Perubahan siklus haid, seperti menstruasi lebih lama alias lebih banyak.
  • Menyebabkan kram dan nyeri saat haid.
  • Muncul flek di luar siklus haid.
  • Berisiko menyebabkan keputihan.

Efek samping KB spiral untuk suami

Satu-satunya pengaruh samping IUD untuk suami adalah mengganggu hubungan seksual. Benang IUD nan disisakan di mulut rahim dapat mengganggu saat berasosiasi seksual.

Namun, tidak semua suami dapat merasakan benang IUD in. Apabila pasutri terganggu, segeralah berkonsultasi ke dokter. 

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda