5 Kalimat Toksik Yang Bisa Menghambat Kesuksesan Diri Menurut Psikolog

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Setiap orang disarankan untuk berhati-hati ketika menyampaikan pendapat mereka, baik untuk orang lain maupun diri sendiri. Sebab, menurut psikolog ada beberapa kalimat toksik nan dianggap dapat menghalang kesuksesan seseorang.

Psikolog tersebut merupakan salah satu pengajar di Yale nan mengaku telah memperhatikan ratusan muridnya setiap tahun. Ia mengatakan semua siswa mempunyai sifat luar biasa, namun tidak semua dari mereka bisa menjalani kehidupan nan luar biasa.

Pernyataan tersebut dia sebutkan lantaran beberapa siswa tersebut mempunyai hubungan nan sehat dengan dirinya sendiri. Akan tetapi, kebanyakan orang justru mengalami perihal sebaliknya, ialah mereka selalu mempunyai pemikiran negatif tentang diri sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Bayi Terlambat Duduk

5 Kalimat toksik nan dapat menghalang kesuksesan diri

Menurut psikolog tersebut, mereka nan tidak sukses terlalu sangat kritis terhadap diri sendiri, nan dikategorikan sebagai kebencian. Berikut adalah beberapa kalimat toksik nan mungkin perlu Bunda hindari:

1. “Aku tidak cukup baik”

Melansir dari laman CNBC Make It, otak lebih konsentrasi pada perihal negatif daripada positif. Jika mendapat sembilan pujian dan satu kritik, Bunda bakal konsentrasi pada kritik tersebut, sehingga membikin semangat putus asa.

Kalimat “Aku tidak cukup baik” dianggap berkarakter merusak semangat orang dalam mencapai tujuan mereka. Menurut penelitian, perihal ini dapat membikin merasa resah dan depresi.

Untuk menghindarinya, Bunda mungkin perlu istirahat, makan, alias berjalan-jalan di luar. Coba sesuatu untuk membantu Bunda merasa lebih baik. Dengan begitu, Bunda bakal kembali lebih semangat dan kuat.

2. “Aku tidak bakal pernah bisa”

Hal ini tidak hanya melemahkan semangat, namun juga tidak betul secara ilmiah. Otak dapat ditempa, terus berubah, dan berkembang hingga usia tua, ini sebuah kejadian nan para mahir saraf sebut sebagai neuroplastisitas.

Alih-alih mengatakan tidak bakal pernah bisa, lebih baik Bunda menyemangati diri sendiri dengan tegas mengatakan “Aku perlu lebih banyak latihan/mencoba perihal baru”.

Pikirkan sesuatu nan dilakukan secara rutin dengan relatif mudah. Lihat seberapa jauh kemajuannya? Hal nan sama juga bertindak pada apa nan dicoba pertama kali hari ini, jika Bunda terus berupaya mencobanya.

3. “Aku gagal”

Ini adalah kepercayaan lain nan merusak kepercayaan diri, pendapat ini mungkin tidak benar. Sekalipun belum mencapai tujuan tertentu dalam hidup, bukan berfaedah Bunda kandas dalam segala hal.

Ini juga tidak berfaedah bahwa Bunda pasti bakal kandas di percobaan berikutnya. Seringkali kegagalan adalah kesempatan untuk tumbuh dan merupakan batu loncatan nan dibutuhkan dalam perjalanan menuju kesuksesan.

“Aku telah belajar banyak” menjadi kalimat pengganti nan sebaiknya Bunda katakan pada diri sendiri. Sebab, pengalaman hidup telah membikin Bunda lebih bijak dan lebih sadar.

4. “Aku tidak percaya telah melakukan itu, saya sangat bodoh”

Menyebut diri sendiri tolol hanya menguras tenaga dan merendahkan diri sendiri. Itu bisa membikin Bunda berakhir mencoba sesuatu. Kalimat toksik ini tentunya tidak betul dan disarankan untuk tidak diucapkan Bunda.

Satu-satunya langkah seseorang belajar adalah dengan membiarkan dirinya mencoba dan membikin kesalahan. Sebuah penelitian menemukan bahwa kesalahan nan dilakukan siswa saat belajar dapat membantu mereka belajar lebih baik.

Ingatlah bahwa tidak ada orang sempurna di bumi ini. Dengan mengingat perihal tersebut, Bunda bisa lebih rileks, menarik napas, dan melangkah maju kembali.

5. “Aku tidak sebaik mereka”

Saat membandingkan diri sendiri dengan orang lain, sangat mudah untuk merasa tidak sesuai. Faktanya, semua orang berbeda dan mempunyai keunikannya masing-masing.

Daripada berfokus pada realita bahwa Bunda tidak secantik, lucu, alias inovatif seperti orang lain, fokuslah pada sesuatu nan bakal dicapai.

Nah, itulah beberapa kalimat toksik nan dianggap bisa menghalang kesuksesan diri menurut psikolog. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis! 

(asa/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda