7 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sd, Hati-hati Berdampak Buruk

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Mendampingi anak menginjak usia Sekolah Dasar (SD) bukanlah tugas nan mudah untuk kebanyakan orang tua. Selain mendukung mereka dalam perkembangan akademik dan sosial, krusial juga untuk memperhatikan kesehatan dan gambaran diri mereka.

Mengenali tanda-tanda awal perkembangan akademik, menghadapi perubahan sosial, dan emosional nan terjadi di sekolah dapat membantu Bunda mengantisipasi kesalahan nan terkadang tak terhindarkan.

Bunda tentunya mau memberikan nan terbaik bagi Si Kecil. Namun dampaknya, membikin Bunda terlalu menekankan prestasi akademik tanpa memperhatikan kebutuhan emosional anak, tanpa memberikan ruang bagi kesalahan dan pertumbuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebagai contoh, Bunda bakal mulai mengatur jam tidur Si Kecil agar bisa bangun pagi dan datang ke sekolah tepat waktu. Alhasil, Bunda pun menjauhkan handphone sebelum tidur.

Seorang konsultan tidur anak bersertifikat dan pemilik BraveHeart Consulting, Heather Wallace menyetujui patokan tersebut dan menyarankan untuk beraktivitas nan dapat mendukung tumbuh kembang anak.

"Pastikan mematikan semua layar dua jam sebelum tidur serta temukan aktivitas nan lebih tenang nan dapat dilakukan anak seperti bermain lego, mengerjakan puzzle, mendengarkan kitab audio dan menggambar,” ujarnya seperti dikutip dari Very Well Family.

Akan tetapi, terkadang Si Kecil mengartikan patokan tersebut sebagai kesalahan dan menganggap orang tua tidak sayang padanya.

Ketika memandang anak tumbuh dan berkembang, Bunda juga perlu mengenali bahwa Si Kecil mempunyai kepribadian dan minat nan unik. Memahami talenta dan memberikan support nan sesuai dengan kebutuhannya menjadi kunci pendidikan nan baik.

Mengetahui apakah Bunda telah membikin kesalahan besar dalam mendidik anak-anak sekolah dasar bisa menjadi tugas nan menantang. Bunda dapat mengurangi akibat membikin kesalahan besar dengan memahami ulasan di bawah ini.

7 Kesalahan orang tua dalam mendidik anak 

Terdapat kesalahan orang tua dalam mendidik anak SD nan dikutip dari Grow by WebMD. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Menyangkal anak kegemukan

Sebagian besar orang tua mengabaikan kelebihan berat badan pada anak. Hal ini terjadi lantaran mereka berpikir bahwa Si Kecil sehat alias beratnya bisa kembali seperti semula. 

Pada masa pubertas, anak dengan berat badan nan berlebihan perlu didorong untuk berolahraga dan pola makan sehat. Seorang mahir endokrinologi pediatrik di Rumah Sakit Anak Mott Universitas Michigan, Joyce Lee, menjelaskan bahwa kebiasaan baik kudu dimulai sejak muda.

"Jangan pernah berpuas diri. Sekaranglah waktunya untuk memperkenalkan dan mendorong aktivitas bentuk dan pola makan sehat. Kebiasaan baik dimulai sejak muda, begitu pula kebiasaan buruk," ujar Lee seperti dikutip dari Grow by WebMD.

Tak sedikit orang tua juga menganggap bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan glukosuria merupakan masalah kesehatan bagi orang lanjut usia. Padahal, ini merupakan akibat dari obesitas pada masa kanak-kanak, Bunda.

2. Tidak memperhatikan apa nan dikatakan dan langkah mengatakannya

Sering kali orang tua menganggap dengan mengkritisi anak dapat membantunya untuk bertumbuh. Terkadang, kritikan hanya bakal membikin anak jengkel dan memandang sebagai omelan. Sebaliknya, anak perlu pujian untuk memotivasi ketika mulai berkembang.

Orang tua dapat memberikan pujian dan umpan kembali nan efektif ketika anak melakukan sesuatu nan hebat, seperti mencoba olahraga baru. Seorang psikolog Children’s National Medical Center, Eleanor Mackey, menjelaskan gimana langkah memuji anak nan baik.

“Katakan, 'Bunda bangga dengan kamu, Nak lantaran telah keluar dan mencoba aktivitas baru," ujar Mackey seperti dikutip dari Grow by WebMD.

Dalam memuji anak diperlukan hati nan tulus dan menggunakan kalimat nan spesifik. Mackey juga menambahkan "Bunda tidak bisa terlalu memuji seorang anak secara berlebihan, namun ada bahayanya jika Bunda tidak memberikan pujian nan tulus dan melakukannya terus-menerus. Akan sangat membantu jika Bunda memuji secara spesifik,” ujar Mackey seperti dikutip dari Grow by WebMD.

3. Tidak mempraktikan apa nan dikatakan

Pentingnya konsistensi dan contoh nan baik dari orang tua dalam mendidik Si Kecil. Salah satu langkah tercepat untuk membikin anak tidak mendengarkan dengan bertindak tidak konsisten. Oleh karena itu, perlu adanya konsistensi antara perkataan dan tindakan orang tua. Misalnya melarang anak konsentrasi makan, tapi di lain waktu Bunda alias Ayah makan sembari bermain ponsel.

Di sisi lain, Bunda dan Ayah juga perlu menjadi panutan nan baik bagi Si Kecil. Hal ini terjadi lantaran apa nan dilakukan orang tua menjadi contoh bagi anak-anak dalam beragam aspek kehidupan, mulai dari style hidup, langkah mengatasi stres, hingga langkah memperlakukan orang lain di family dan komunitas.

Dalam mendidik, Bunda kudu memperhatikan perilaku dan keputusan mereka sendiri lantaran anak condong meniru apa nan mereka lihat. Dengan menjadi panutan nan konsisten dan memberikan contoh nan positif, orang tua dapat membantu membentuk perilaku dan nilai-nilai nan baik pada anak.

Tak sedikit orang tua ragu untuk memulai pembicaraan tentang tumbuh kembang anak, khususnya saat anak menuju masa pubertas. Seorang kepala klinik perawatan primer pediatrik di Rush University Medical Center di Chicago, Beth Volin, mengatakan beberapa orang tua menganggap bahwa sekolah sudah memberikan bekal untuk anak dalam menghadapi masa pubertas.

“Percakapan ini susah untuk dimulai dan beberapa orang tua berasumsi bahwa sekolah bakal mengadakan kelas pendidikan kesehatan pada masa pubertas sehingga mereka tidak perlu membahasnya. Padahal itu adalah kesalahan nan sangat besar," ujar Volin seperti dikutip dari Grow by WebMD.

Dokter anak di Children’s National Medical Center, Dr. Yolandra Hancock menyarankan Bunda untuk meningkatkan intensitas percakapan dengan anak saat mereka berumur sembilan tahun. “Pubertas terjadi sejak usia sembilan tahun, dan sangat krusial untuk membicarakan perubahan tubuh sehingga anak tahu apa nan bakal terjadi,” ujar Hancock seperti dikutip dari Grow by WebMD.

5. Melewatkan pemeriksaan master secara rutin

Dalam tumbuh kembang pada masa usia sekolah, pemeriksaan rutin tetap diperlukan meski mereka sudah mulai besar. Setiap tahun sangat disarankan berkonsultasi dengan master anak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.

Penting memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi anak, serta indeks massa tubuh. Sementara itu, pembicaraan tentang nutrisi nan baik dan aktivitas bentuk nan cukup juga dimulai pada saat ini. Bunda juga perlu memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan asupan kalsium nan cukup untuk mendukung pertumbuhan nan sehat.

6. Tidak memantau bullying di sekolah

Penindasan dapat terjadi di sekolah. Biasanya sasaran lembek dari penindas adalah anak nan baru masuk sekolah. Tetapi, terkadang orang tua menyangkal perihal tersebut dan menganggapnya bahwa kondisi anak baik-baik saja.

Bunda perlu mencurigai ketika anak mulai menolak untuk berangkat ke sekolah, padahal sebelumnya mereka sangat suka pergi ke sekolah. Beth Volin mengatakan bahwa berbincang dengan pembimbing dapat membantu mengetahui apakah ada perihal lain nan terjadi pada anak

"Ini adalah tindakan nan baik lantaran Bunda tidak mau anak ditindas lebih jauh lagi, namun orang dewasa perlu menyadari apa nan sedang terjadi," ujarnya seperti dikutip dari Grow by WebMD.

7. Menjadwalkan aktivitas anak secara berlebihan

Memperhatikan agenda anak merupakan kunci utama dalam memastikan bahwa mereka tidak terlalu terbebani dengan kegiatan. Kegiatan akademik anak-anak nan memasuki kelas lima dan enam mulai meningkat sebagai ke sekolah menengah.

Bunda perlu untuk menciptakan keseimbangan antara memenuhi angan akademis dan terlibat dalam aktivitas ekstrakurikuler. Setiap anak mempunyai kebutuhan nan berbeda, jadi tidak ada patokan baku tentang berapa banyak aktivitas ekstrakurikuler nan kudu dilakukan. Bunda juga kudu peka terhadap isyarat nan diberikan anak dan memastikan bahwa mereka tidak terlalu ditekan dengan agenda nan padat.

Demikian ulasan tentang kesalahan orang tua dalam mendidik anak sekolah. Semoga berfaedah dan Si Kecil mempunyai pribadi nan baik dan membanggakan kedua orang tuanya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda