Curhat Ayu Dewi Soal Kehidupan Masa Kecil, Pernah Dicap Sebagai Keluarga Suka Nebeng

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Ayu Dewi cukup dikenal sebagai sosok selebriti nan ceria, Bunda. Selama ini, cita dirinya terlihat senang lantaran banyak tertawa dan mengundang kebahagiaan bagi orang-orang di sekelilingnya.

Akan tetapi, siapa sangka bahwa kehidupannya dulu mempunyai kisah nan tak terduga. Ia menceritakan pengalaman masa mini nan rupanya menjadi argumen dirinya tumbuh menjadi sosok kuat seperti sekarang.

Kisah ini dia bagikan saat ngobrol dalam kanal YouTube Wendi Cagur. Dalam kesempatan ini, ada banyak topik nan dibahas dan semua dia bagikan dengan karakter khasnya saat berbincang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Masa mini Ayu Dewi

Ayu Dewi lahir sebagai anak semata wayang dalam keluarganya, Bunda. Perempuan berumur 39 tahun ini dahulunya terbiasa hidup bertiga berbareng Ayah dan Ibundanya.

Sebagai anak satu-satunya, dia mengaku tak pernah merasakan kekurangan kasih sayang dari orang tua. "Gue tuh enggak pernah kekurangan kasih sayang dari Nyokap dan Bokap, lantaran jadi anak satu-satunya," katanya.

Selain itu, dia juga mengaku tak pernah mengalami kesulitan dalam mengenai perekonomian. Hanya saja, ada kenangan masa mini nan membikin dia percaya bahwa dahulu, keberadaan Ayah, Ibu, dan dirinya dianggap berbeda di tengah-tengah family besar.

Ia menyebut ada prasangka nan yang tertanam dalam diri, bahwa keluarganya tak bisa berdiri sendiri namalain nebeng ke personil lainnya.

"Kalau susah dibilang sampai kesulitan makan hari-hari, enggak. Cuma kayaknya gue dulu ngelihatnya dan merasanya jika Ibu, Bapak, dan Gue ini dicap sebagai family nan suka nebeng, bukan family nan berdiri sendiri gitu," tuturnya.

"Pokoknya nan mungkin dipikir-pikir, family gue ibaratnya sangat banget pasif. Jadi mungkin jika dari family besar dilihatnya ya ada ataupun enggak ada tuh enggak masalah," sambungnya.

Istri Regi Datau ini juga menyebut bahwa keluarganya dianggap hidup 'nebeng', Bunda. Sebutan ini muncul lantaran Ayah dan Ibundanya mengurus orang tua dan kudu tinggal di rumah mereka.

"Kebetulan Nyokap dan Bokap gue tuh orangnya sangat penyayang. Mereka ngurusin orang-orang nan lain, orang tuanya, segala macam. Tapi kan jika ngurusin orang tua kan berfaedah kita kudu ngikut (tinggal bareng) dan itu nan buat gue mikir kayaknya kami nebeng banget sih, gitu. Walaupun kita punya peran untuk ngurusin nan lebih tua, tapi kan kayaknya ngerepotin gitu," ungkapnya.

"Gue ngerasanya tumbuh dengan image dan rasa itu."

Pengalaman ini kemudian menjadi argumen Ayu tumbuh menjadi sosok nan kuat. Dari kejadian itu pula, dia mempunyai prinsip untuk bekerja keras demi mengangkat derajat orang tuanya, Bunda.

"Jadi gue selalu berada di titik tertentu dan bilang kudu mengangkat harkat, derajat, martabat orang tua. Supaya enggak dibilang jadi family nan nebeng. Gue kudu menghasilkan banyak banget agar bisa mengembalikan keadaan," katanya.

"Gue juga enggak masalah dibilang matre, lantaran memang gue tuh selalu mikir kudu punya power, punya duit nan banyak banget. Supaya enggak ada orang nan bisa ngerendahin, ngeremehin."

Kisah nan baru diungkap Ayu pun menuai beragam reaksi dari netizen. Melalui kolom komentar, banyak nan mengaku punya pengalaman serupa, memberi pujian, hingga mengagumi sosok Ayu.

"Ayu dewi kya gw...jaman gw mini asal family mau ke rmh kerabat main alias silaturahmi pasti mikirnya mau minta duit jd trauma gw smp skrg mknnya gw kudu punya duit banyak biar mereka bisa menghargai gw dan keluarga....dan Alhamdulillah mereka skrg menghormati gw dan keluarga," kata @wiwin****>

"Bu ayu wanita hebat!!!!! sabar baik dan luar biasa kuat!! we love u bu ayu," ujar @anast*****.

"Sesama anak tunggal mengerti bangett bu Ayu....bukan menjadi matre tapi realistis ya...hehee," sambung @nian*****.

Teruskan membaca kisah Ayu Dewi di laman berikut ya, Bunda.


Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda