Penyebab Anak Sakit Demam Naik Turun Dan Tanda Harus Dibawa Berobat Ke Dokter

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Anak sakit demam naik turun sering kali membikin orang tua khawatir. Apa sebenarnya penyebab kondisi ini dan kapan Si Kecil perlu ke dokter? Bunda perlu tahu agar pengobatan nan mungkin diperlukan oleh anak tidak terlambat diberikan.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa demam merupakan pertanda bahwa tubuh sedang melawan jangkitan penyebab penyakit. Dikutip dari Cleveland Clinic, jika anak sakit demam naik turun dalam periode waktu tertentu, ini bisa menjadi demam nan berulang alias recurrent fever. 

Demam jenis tersebut biasanya lebih sering dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu demam naik turun?

Perlu diketahui bahwa demam sebenarnya merupakan salah satu bagian dari sistem pertahanan alami tubuh untuk melawan penyakit. Saat sistem ini aktif, suhu tubuh bakal naik. 

Nah, ketika anak sakit demam naik turun alias berulang, berfaedah demam terjadi acapkali dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kondisi ini dapat digambarkan sebagai episodik, nan berfaedah ada pola kenaikan dan penurunan suhu tubuh. 

Demam dapat berjalan selama beberapa hari, membaik, lenyap dan kemudian kembali lagi setelah beberapa waktu ketika anak sudah tampak lebih bugar. 

Gejala dan penyebab demam naik turun

Gejala demam naik turun sangat mirip dengan demam biasa, di antaranya seperti: 

  • Suhu tubuh di atas 37 derajat Celsius
  • Menggigil
  • Tubuh tampak capek dan lesu
  • Tidak nafsu makan

Beberapa perihal nan bisa menjadi penyebab anak sakit demam naik turun yakni:

1. Infeksi virus

Beberapa contoh jangkitan virus seperti flu, batuk pilek, radang tenggorokan, diare, alias apalagi balang bisa menjadi pemicu anak demam naik turun.

Selain itu, penyakit lain seperti demam berdarah (DBD) juga mempunyai indikasi demam dengan pola demikian sehingga perlu diwaspadai.

DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, dan pendarahan.

2. Infeksi bakteri

Infeksi kuman juga bisa menjadi pemicu demam naik turun, misalnya seperti jangkitan telinga, jangkitan saluran kemih (ISK), serta demam tifoid.

Demam tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dan ditularkan melalui makanan alias minuman nan terkontaminasi. Gejalanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan diare.

3. Beberapa aspek lainnya

Faktor lain nan tak berasosiasi dengan jangkitan termasuk seperti fase tumbuh gigi dan setelah imunisasi. Pada beberapa anak, tumbuh gigi dapat menyebabkan demam naik turun. Sementara itu, demam juga merupakan pengaruh samping nan umum terjadi setelah imunisasi.

Anak sakit demam naik turun, pasti DBD?

Ilustrasi Anak DemamIlustrasi Anak Demam/Foto: Getty Images/iStockphoto/baona

Dikutip dari laman Kemenkes RI, Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, KPTI menjelaskan bahwa pada demam dengue fase demam itu terjadi akibat diremia, nan artinya di dalam darah ada virus beredar.

Demam seperti ini susah diturunkan oleh obat lantaran penyebabnya ada terus-menerus di dalam darah sampai kurang lebih sekitar tiga hari.

"Jika pasien minum obat penurun panas, maka demam bakal turun namun tidak lama kemudian demam bakal naik lagi. Jadi demam pada demam berdarah itu susah diturunkan dengan obat turun panas. Pasien bakal banyak berkeringat lantaran pengaruh samping dari obat turun panas tersebut dia berupaya menurunkan panas tapi di satu sisi penyebab demamnya ada terus di dalam darah," ungkap dr Erni.

Tanda kudu dibawa berobat ke dokter

Apabila anak mengalami demam turun naik, kemudian disertai dengan sakit kepala nan unik ialah sakit kepala di bagian depan kepala alias di belakang bola mata, segera cek ke master untuk memastikan demam dengue alias bukan.

Selalu pantau kondisi anak selama demam terjadi. Jika demam bersambung turun dan naik selama 3-5 hari, jangan tunda lagi untuk memeriksakan anak ke dokter.

Catat setiap perubahan suhu anak dengan termometer saat berkonsultasi dengan dokter, termasuk kapan dan berapa lama demam berlangsung. Informasi ini dapat membantu master menegakkan diagnosis. 

Tanda-tanda lain anak perlu segera diperiksa master yaitu:

  • Demam tinggi lebih dari 38°C
  • Demam berjalan lebih dari 3-5 hari
  • Demam disertai dengan indikasi lain seperti lemah lesu, nyeri kepala nan parah, ruam kulit, sesak napas, kejang, dan penurunan kesadaran

Demikian ulasan tentang anak sakit demam naik turun dan tanda kudu dibawa segera berobat ke dokter. Semoga berfaedah dan tetap jaga kesehatan ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda