Bikin Geger Kerajaan Inggris, Kisah Queen Victoria Dan Pemuda Muslim Ditutupi Lebih Dari 100 Th

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Tak semua kisah Kerajaan Inggris diungkapkan ke publik. Ada salah satunya nan dirahasiakan selama lebih dari 100 tahun, seperti kisah Ratu Victoria dan pembantunya.

Di 10 tahun terakhir kehidupan Ratu Victoria, ada hubungan dekat nan terjalin antara sang Ratu dengan laki-laki muslim India berjulukan Abdul Karim, Bunda.

Kisah mereka sempat ditutupi lebih dari satu abad lantaran menggegerkan family Ratu Victoria dan personil Kerajaan Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kisah tersebut akhirnya terungkap hingga dituang ke dalam kitab bertajuk Victoria & Abdul: The True Story of the Queen's Closest Confidant karya penulis asal London, Shrabani Basu.

Buku itu kemudian diadaptasi menjadi movie berjudul Victoria and Abdul nan dirilis pada 2017. Meski kisahnya terkesan seperti 'fantasi', movie itu mengisahkan kebenaran nan terjadi pada lebih 10 tahun terakhir di kehidupan Ratu Victoria.

Abdul Karim datang untuk bekerja

Melansir dari BBC, Abdul Karim datang dari Agra dan menetap di Inggris pada usia 24 tahun untuk melayani Ratu Victoria. Kala itu, sang Ratu tengah menggelar seremoni naik takhta 'golden jubilee' pada 1887.

Tak disangka, pemuda muslim itu menjadi sosok krusial di Kerajaan Inggris hanya dalam waktu satu tahun. Ia menjadi Munshi alias pembimbing nan mengajarkan bahasa Urdu kepada Ratu Victoria.

Tidak hanya itu, Bunda. Abdul Karim juga kerap memasak kari, memperkenalkan buah mangga, hingga menceritakan kisah-kisah menarik tentang India.

"Cerita ini bukan fiksi, ini fakta. Apa nan ditunjukkan di movie bukan didramatisasi.. Ini betul-betul terjadi. Ratu Victoria belajar bahasa Urdu, dia mau mangga dan dia memihak Abdul Karim. Terdengar fantasi, namun tidak," kata Basu kepada Time.

Hubungan Ratu dan Abdul dirahasiakan

Basu mengungkapkan, kisah tentang Ratu Victoria dan Abdul Karim sempat dicoba untuk dihapus oleh Kerajaan Inggris. Namun dia berterima kasih pada akhirnya kisah tersebut dapat diangkat.

"Kisah ini nan dicoba dihapus (oleh Kerajaan Inggris). Sangat krusial untuk diangkat. Ratu Victoria belajar bahasa Urdu selama 13 tahun, itu penting, khususnya lantaran banyak terjadi rasisme terjadi banyak sentimen anti-muslim," paparnya.

Hubungan Ratu Victoria dan Abdul Karim dianggap sangat kontroversial oleh personil family kerajaan. Semua arsip mengenai hubungan mereka dibakar, Bunda.

The Telegraph melaporkan bahwa putra Ratu Victoria, Edward memerintahkan surat apa pun mengenai sang Bunda dan Abdul untuk dibakar. Bahkan, Abdul dan keluarganya juga diusir dari rumah nan diberikan oleh sang Ratu. Mereka kemudian dikirim kembali ke negara asalnya, India.

Putri Victoria, Beatrice juga menghapus dan membuang semua referensi terhadap Abdul Karim di jurnal-jurnal Ratu.

Dokumen tersebut lenyap selama lebih dari 100 tahun, hingga pada akhirnya Basu menemukan petunjuk di kediaman musim panas Ratu Victoria. Ia pun meneliti hubungan mereka lebih lanjut.

Pakar sejarah beranggapan bahwa family Ratu Victoria dan staf kerajaan memandang sebelah mata Abdul lantaran berasal dari India, Bunda. Selain itu, mereka merasa berprasangka lantaran Ratu memperlakukan Abdul secara istimewa.

Dapat perlakuan spesial dari Ratu

Selama Ratu Victoria memerintah, Abdul Karim diajak ke Eropa, mendapatkan gelar, disediakan tempat duduk unik saat jamuan, dan kerap menerima bingkisan dari sang Ratu.

Tak hanya Abdul, keluarganya juga mendapatkan perlakuan unik dari Ratu Victoria. Ia membantu ayah Abdul mendapat pensiun dan meminta pers untuk menulis tentangnya.

Abdul Karim merupakan satu-satunya pembantu nan bisa masuk ke dalam lingkaran Ratu Victoria sejak kematian ajudan asal Skotlandia, John Brown. Ia pernah banyak membantu Ratu ketika sang suami, Pangeran Albert meninggal dunia.

"Orang India berkulit gelap dan disejajarkan dengan pembantu kulit putih ratu merupakan satu perihal nan tak bisa diterima. Duduk di satu meja berbareng mereka dan bersama-sama dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu penghinaan," kata sejarawan Carolly Erickson dalam buku Her Little Majesty.

Sementara itu, sekretaris pribadi Ratu, Fritz Ponsonsby pernah menuliskan surat berisi protes terhadap hubungan Ratu Victoria dan Abdul Karim.

"Ratu mengatakan nan terjadi adalah berprasangka lantaran rasis, dan bahwa kami berprasangka dengan Munshi," tulisnya.

Di sisi lain, Shrabani Basu mengatakan bahwa kehadiran Abdul Karim membawa semangat hidup bagi Ratu Victoria nan saat itu sudah lanjut usia dan ditinggal meninggal sang suami.

"Dia memberikan semangat baru, argumen hidup, dan aktivitas baru," dia mengatakan.

Selain itu, Basu menilai bahwa sikap Abdul Karim nan terkesan apa adanya menjadi aspek keduanya sangat dekat.

"Dia berbincang kepada (Ratu) sebagai manusia, bukan sebagai Ratu. Semua orang menjaga jarak dari (Ratu), apalagi anak-anaknya sendiri," kata Basu, dikutip dari Vanity Fair.

"Kemudian pemuda India ini datang dengan sikap polos terhadap dirinya. Dia bercerita tentang India, keluarganya dan ada di sana untuk mendengarkan ketika (Ratu) mengeluh tentang keluarganya sendiri," lanjutnya.

Ada banyak perihal menarik tentang Ratu Victoria dan Abdul Karim, termasuk gimana pemuda India itu membikin sang Ratu jatuh cinta dengan masakan kari buatannya. Baca di laman setelah ini.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda