Alasan Bermain Sendiri Justru Bagus Dan Penting Untuk Anak

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Terkadang memandang Si Kecil senang bermain sendiri, Bunda? Tak perlu khawatir, perihal ini justru memberikan banyak faedah bagi proses tumbuh kembangnya. Nah, apa saja argumen bermain sendiri krusial untuk anak?

Dikutip dari Parents, salah satu faedah bermain sendiri ialah dapat meningkatkan kemandirian dan kreativitas, terutama lantaran tidak ada orang nan bisa memberi tahu anak apa nan kudu dimainkan. 

Waktu bermain sendiri juga membantu anak menjadi lebih berani dan bisa merasa nyaman dalam beragam situasi, termasuk saat sendirian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, hasil penelitian dari jurnal Behavioral Sciences menyebut bahwa menjadwalkan anak secara berlebihan (kebalikan dari bermain mandiri) berisiko memberi terlalu banyak tekanan pada anak. 

Manfaat bermain sendiri bagi anak

Lalu apa saja faedah bermain sendiri bagi tumbuh kembang Si Kecil? Berikut ulasannya:

1. Mengajarkan langkah menghibur diri sendiri

Anak-anak nan bisa bermain sendiri belajar untuk mencari langkah agar menyenangkan dirinya. Dengan kata lain, mereka tidak mengandalkan orang lain untuk kebahagiaannya. 

Saat anak-anak semakin bertumbuh, mereka bakal memahami bahwa tidak bakal selalu ada seseorang di sisinya setiap saat. Kemampuan ini pun membikin anak tumbuh menjadi perseorangan nan lebih percaya diri.

2. Melatih imajinasi

Saat sendirian, anak berpotensi semakin mengembangkan keahlian berimajinasinya. Jika Bunda perhatikan, saat bermain sendiri anak bakal lebih sering menggunakan sisi kreatifnya dalam menciptakan karakter dan apalagi cerita bermain sendiri. 

3. Mengembangkan kemandirian sosial

Bermain sendiri mengembangkan rasa kemandirian nan kuat pada anak. Mereka berlatih bahwa tidak kudu selalu berada di dekat orang lain alias sekelompok orang. Kemandirian sosial ini bakal membantu anak merasa nyaman dalam situasi apapun.

4. Mengurangi stimulasi berlebihan

Bermain di luar rumah memberi daya pada anak-anak, sementara bermain dengan orang lain memberi mereka banyak interaksi. Nah, bermain sendiri memberikan rasa tenang pada anak terutama saat sedang kelelahan. 

Saat anak sedang mau merasa tenang, mereka mungkin bakal lebih memilih untuk bermain sendiri. Jadi, tak masalah ya, Bunda!

5. Mengajarkan langkah menenangkan diri sendiri

Di rumah, anak biasanya bakal selalu mengandalkan orang tua, termasuk saat mau memecahkan masalah. Dengan bermain sendiri, anak mulai memahami emosinya dengan lebih baik dan dapat mulai mengomunikasikan emosi itu kepada orang-orang di sekitarnya.

6. Tidak berjuntai pada orang lain

Meski sama-sama di rumah, Bunda mungkin tidak dapat berinteraksi dengan anak selama 24/7. Misalnya ketika ada tugas rumah nan kudu dilakukan alias mau menyiapkan makanan untuk disajikan. 

Jika anak sudah terbiasa dan senang bermain sendiri, mereka tidak terlalu berjuntai pada orang tua untuk selalu menghibur mereka. 

7. Persiapan emosi ke jenjang sekolah

Bagi anak-anak usia prasekolah, orang tua mungkin menjadi kawan bermain nomor satu. Saat Bunda 'mundur' dan menunjukkan kepada anak langkah bermain sendiri, mereka bakal memahami bahwa orang tua tidak selalu secara bentuk bakal berada di sana berbareng mereka.

Kemampuan bermain sendiri juga dipercaya membikin anak-anak lebih siap ke sekolah. Mereka tidak merasa ditinggalkan, lantaran sudah nyaman dan percaya dengan kemampuannya sendiri. 

Cara melatih anak bermain sendiri

Tahapan Perkembangan Kognitif pada Anak Usia 0-5 TahunIlustrasi anak bermain sendiri/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Beberapa anak menyukai permainan berdikari dan tidak terlalu menentang saat diberi tahu ini waktunya untuk melakukan perihal tersebut. Namun sebagian lainnya mungkin bakal menolak perihal tersebut dan mau selalu ditemani. 

Berikut beberapa langkah nan dapat Bunda lakukan untuk melatih anak agar mau bermain sendiri:

1. Berikan pilihan permainan

Sebelum melatih anak bermain sendiri, di tahap awal pastikan Bunda memberikan beberapa pilihan permainan. Termasuk seperti mainan balok, tenda-tendaan, alias area kerajinan tangan, nan dapat dimanfaatkan Si Kecil untuk bermain sendiri.

Kuncinya adalah orang tua membantu memberikan anak beberapa pilihan permainan, kemudian biarkan mereka melakukan sisanya sendirian.

2. Jangan mendadak meninggalkan ruangan

Sewajarnya anak mau selalu berada di dekat orang-orang nan mereka sayangi, jadi jangan mendadak meninggalkan bilik dan 'menyuruh' mereka untuk bermain sendiri.

Sebaliknya, saat tahap belajar biarkan anak tetap bermain di dekat Bunda. Seiring waktu Bunda bisa sedikit menjauh, tanpa perlu membikin anak merasa disisihkan. 

3. Jadilah contoh nan baik

Jika Bunda mau anak belajar bermain secara mandiri, biarkan mereka memandang bahwa Bunda juga bisa melakukan sesuatu sendiri. Baik dengan melakukan kegemaran alias aktivitas lain, anak-anak berpotensi bakal meniru perilaku nan mereka lihat. 

Jadi, jika Bunda mau Si Kecil tumbuh berdikari dan percaya diri untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, jangan lupa untuk melakukan perihal nan sama terlebih dahulu.

Demikian ulasan tentang argumen bermain sendiri bagus dan krusial untuk Si Kecil. Apakah keahlian ini sudah mulai dilatih pada anak di rumah, Bunda?

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda