Ketahui Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Penyakit jantung bawaan alias congenital heart disease (CHD) adalah kondisi medis nan mempengaruhi struktur jantung nan muncul sejak bayi lahir. Hal ini melibatkan abnormal pada tembok jantung, katup jantung, alias pembuluh darah di sekitar jantung.

Meski sebagian besar kelainan jantung bawaan tidak diketahui penyebab pastinya, aspek akibat termasuk aspek genetik, jangkitan virus selama kehamilan, dan paparan terhadap unsur berbisa selama kehamilan. Penyakit jantung bawaan dapat bervariasi dari nan ringan hingga parah dan banyak nan memerlukan perawatan medis segera setelah bayi lahir.

Pengelolaan penyakit jantung bawaan meliputi pengobatan medis, pembedahan, alias prosedur kateterisasi jantung, tergantung pada tingkat keparahan kelainan jantung dan kondisi kesehatan bayi. Dukungan medis dan perawatan jangka panjang seringkali diperlukan untuk memantau dan mengelola kondisi jantung bawaan seiring pertumbuhan dan perkembangan bayi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jenis penyakit jantung bawaan

Menilik Cleveland Clinic, terdapat dua jenis golongan penyakit jantung bawaan. Berikut deretannya:

1. Penyakit jantung bawaan sianotik

Penyakit jantung bawaan sianotik adalah jenis penyakit jantung bawaan di mana ada pengaruh mengurangi jumlah oksigen nan dapat disalurkan jantung ke seluruh tubuh. Bayi nan mengalami jenis penyakit jantung ini biasanya mempunyai kadar oksigen nan rendah dan memerlukan pembedahan.

Hal ini menyebabkan bayi alias anak-anak nan terkena kondisi ini tampak biru alias kebiruan, terutama pada kulit, bibir, dan kuku mereka. Pada jenis ini juga mempunyai beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Lesi obstruktif jantung kiri

Lesi obstruktif jantung kiri adalah kategori kelainan jantung bawaan di mana terjadi halangan pada aliran darah nan mengalir dari jantung ke seluruh tubuh melalui arteri utama, ialah aorta. Hal ini dapat disebabkan oleh beragam kondisi, termasuk hipoplasia jantung kiri, di mana bagian kiri jantung terbentuk tidak cukup berkembang dengan baik sehingga ukurannya lebih mini dari nan seharusnya.

2. Lesi obstruktif jantung kanan

Lesi obstruktif jantung kanan adalah kondisi di mana terjadi halangan pada aliran darah dari jantung ke paru-paru melalui arteri utama, ialah arteri pulmonalis. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam kondisi, termasuk tetralogi Fallot nan merupakan golongan empat anomali jantung nan meliputi lubang di septum jantung, penyempitan katup arteri pulmonalis, posisi aorta nan keluar dari kedua ventrikel, dan penebalan tembok ventrikel kanan.

3. Lesi campuran

Lesi campuran adalah golongan kelainan jantung bawaan di mana terjadi campuran aliran darah antara sistemik dan paru-paru, nan mengganggu sirkulasi normal darah dalam tubuh. Salah satu contoh dari lesi campuran termasuk transposisi arteri besar, di mana dua arteri utama nan meninggalkan jantung berada pada posisi nan tidak benar.

Pada kondisi ini, arteri aorta dan arteri pulmonalis terbalik, sehingga darah nan kaya oksigen dari paru-paru dikembalikan ke paru-paru daripada disalurkan ke seluruh tubuh.

2. Penyakit jantung bawaan asianotik

Penyakit jantung bawaan asianotik merupakan kelainan jantung di mana proses pompa darah dari jantung ke seluruh tubuh tidak dapat melangkah secara normal. Pada jenis ini juga mempunyai beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Lubang di jantung

Gejala penyakit ini terjadi pada beragam bagian tembok jantung, seperti pada septum atrium alias ventrikel, alias pada kanal atrioventrikular.

2. Gangguan pada aorta

Masalah dengan aorta, arteri utama nan membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, dapat meliputi kondisi seperti koarktasio aorta alias kelainan pada katup aorta, seperti katup aorta bikuspid.

3. Gangguan pada arteri pulmonalis

Masalah pada stenosis arteri pulmonal terjadi ketika arteri pulmonalis menyempit, nan dapat mengganggu aliran darah menuju paru-paru untuk mendapatkan oksigen.

Penyebab penyakit jantung bawaan pada bayi

Penyakit jantung bawaan disebabkan oleh ketidaknormalan dalam perkembangan jantung janin di dalam rahim dapat dipicu oleh beragam faktor. Meski belum sepenuhnya dipahami, beberapa penyebab nan mungkin mengenai dengan kondisi ini termasuk kelainan kromosom alias genetik nan diwariskan dari orang tua alias terjadi secara acak.

Selain itu, paparan terhadap zat-zat rawan seperti alkohol, asap rokok, alias obat-obatan tertentu selama kehamilan juga dapat meningkatkan akibat terjadinya kelainan jantung bawaan pada janin.

Beberapa obat nan digunakan untuk kondisi medis tertentu, seperti oba hipertensi, kolesterol tinggi, alias jerawat, juga telah dikaitkan dengan peningkatan akibat tersebut. Di sisi lain, kondisi kesehatan ibu selama kehamilan, seperti diabetes, fenilketonuria, alias jangkitan virus seperti rubella, juga dapat berkedudukan dalam pembentukan penyakit jantung bawaan pada janin.

Walaupun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut, para peneliti menganggap semua aspek ini mempunyai potensi akibat nan memengaruhi perkembangan jantung janin.

Gejala dan ciri-ciri penyakit jantung bawaan pada bayi

Penyakit jantung bawaan menunjukkan beragam indikasi nan mungkin muncul di kemudian hari setelah bayi lahir alias dapat terjadi kemudian pada masa perkembangan. Gejala nan mungkin terjadi termasuk sianosis, nan ditandai dengan perubahan warna kulit, bibir, alias kuku menjadi kebiruan.

Bayi mungkin juga menunjukkan tanda-tanda seperti kantuk nan berlebihan, napas sigap alias kesulitan bernapas, serta kelelahan nan ekstrim. Ketika anak tumbuh lebih besar, mereka mungkin menunjukkan kelelahan alias kehabisan napas nan tidak proporsional saat berolahraga alias melakukan aktivitas fisik.

Bunyi desir jantung nan disebut murmur jantung juga dapat terdengar, nan mungkin mengindikasikan aliran darah nan tidak normal. Di sisi lain, tanda-tanda lain termasuk sirkulasi darah nan buruk, degub nadi lemah, alias debar jantung nan berdebar kencang.

Penting untuk diingat bahwa indikasi dan tanda-tanda ini dapat bervariasi tergantung pada usia, banyaknya masalah jantung nan ada, tingkat keparahan kondisi, dan jenis penyakit jantung bawaan nan dialami oleh bayi.

Cara mencegah penyakit jantung bawaan pada bayi

Tidak ada strategi nan terbukti secara pasti dapat mencegah penyakit jantung bawaan. Karena kebanyakan kasus CHD terjadi lantaran aspek genetik alias ketidaknormalan dalam perkembangan jantung janin nan tidak dapat dikontrol, pencegahan merupakan perihal yang mungkin belum sepenuhnya bisa dilakukan.

Penelitian tentang aspek akibat genetik dan lingkungan terus dilakukan, tetapi upaya pencegahan biasanya lebih difokuskan pada penemuan awal dan penanganan nan tepat setelah bayi lahir dengan CHD. Hal ini termasuk pemeriksaan prenatal nan jeli dan pemantauan selama kehamilan, serta perawatan nan sesuai setelah kelahiran untuk mengelola indikasi dan komplikasi nan mungkin timbul.

Bunda juga dapat melakukan upaya mengurangi akibat penyakit jantung bawaan pada bayi sejak masa kehamilan. Perlunya untuk menghindari rokok, mengonsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan akibat abnormal jantung bawaan pada bayi.

Oleh karena itu, krusial bagi ibu mengandung untuk menghindari aspek akibat ini untuk mengurangi kemungkinan terjadinya abnormal jantung pada bayi. Selain itu, menjaga kesehatan umum selama kehamilan dengan memperhatikan pola makan nan seimbang, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan perawatan prenatal nan tepat juga dapat membantu mengurangi akibat penyakit jantung bawaan pada bayi.

Demikian ulasan tentang penyakit jantung bawaan pada bayi. Semoga berfaedah untuk antisipasi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda