Kenali Ciri-ciri Hbsag Positif Pada Ibu Hamil

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Hepatitis B (HBV) adalah salah satu penyakit nan perlu mendapat perhatian serius, terutama bagi para Bunda nan sedang hamil. Penyakit ini dapat dideteksi dengan hasil tes nan menunjukkan HBsAg positif.

Meskipun tidak semua Bunda nan terinfeksi virus ini menunjukkan indikasi nan jelas, namun akibat penularan kepada bayi saat lahir tetap menjadi perhatian utama.

 Tes antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) positif pada Bunda selama kehamilan menimbulkan pertanyaan besar: Apakah bayi bakal tertular hepatitis B?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa penyebabnya dan apakah bayi bisa tertular?

Penyebab hepatitis B

Ketika HBsAg positif, bisa dipastikan hepatitis B bakal menyerang. Tapi, apa saja penyebab Bunda bisa terkena hepatitis B? Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah penyebabnya.

1. Berbagi jarum suntik

Penularan hepatitis B sering terjadi melalui kontak langsung dengan darah alias cairan tubuh lainnya dari seseorang nan terinfeksi.

Berbagi jarum suntik dengan orang nan terinfeksi merupakan salah satu langkah nan paling umum untuk tertular. Ini bisa terjadi di beragam situasi, termasuk penggunaan narkoba suntik nan tidak steril.

2. Faktor genetik

Beberapa perseorangan dapat menjadi pembawa virus hepatitis B tanpa menunjukkan indikasi penyakitnya. Jika ibu dari Bunda adalah pembawa virus hepatitis B, Bunda mempunyai akibat nan lebih tinggi untuk tertular dari ibunya, baik saat lahir maupun melalui kontak darah lainnya selama hidupnya.

3. Tindik alias tato

Praktik tindik alias membikin tato nan tidak dilakukan dengan steril dan higienis meningkatkan akibat penularan hepatitis B. Hal ini lantaran tindakan tersebut melibatkan penetrasi kulit dan dapat menyebabkan darah berkontak langsung dengan barang tajam nan tidak steril.

4. Kontak seksual

Kontak seksual tanpa perlindungan dengan seseorang nan terinfeksi hepatitis B dapat menyebabkan penularan virus.

Virus hepatitis B dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina, sehingga akibat penularan sangat tinggi jika tidak menggunakan kondom.

Memahami faktor-faktor akibat ini krusial untuk mengambil langkah-langkah pencegahan nan tepat dan melindungi diri sendiri serta orang-orang terdekat dari penularan hepatitis B. 

Sementara itu, apa saja indikasi nan bisa Bunda rasakan?

Ciri-ciri HBsAg positif

Saat HBsAg positif, ada beberapa indikasi hepatitis B nan bisa Bunda rasakan. Beberapa indikasi tersebut adalah:

1. Kelelahan

Ketika Bunda hamil, tubuhnya bekerja ekstra keras untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, jika Bunda merasa capek secara berlebihan, apalagi setelah rehat nan cukup, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh Bunda sedang melawan infeksi, termasuk hepatitis B.

2. Mual dan muntah

Rasa mual dan sering muntah adalah indikasi umum nan dialami oleh banyak ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Namun, jika mual dan muntah Bunda lebih parah daripada biasanya alias terjadi di luar trimester pertama, ini bisa menjadi tanda peringatan.

3. Urine berwarna gelap

Warna urine nan lebih gelap dari biasanya bisa menjadi indikasi bahwa hati tidak bekerja sebagaimana mestinya. Ini lantaran hati nan terpengaruh oleh Hepatitis B mungkin tidak dapat memproses zat-zat limbah dengan efisien.

4. Tinja berwarna tanah liat

Perubahan warna tinja menjadi lebih terang alias berwarna tanah liat juga bisa menjadi tanda masalah hati, termasuk jangkitan Hepatitis B. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam produksi bilirubin, unsur nan memberi warna pada tinja.

5. Penyakit kuning

Penyakit kuning alias jaundice adalah indikasi klasik dari masalah hati, termasuk Hepatitis B. Warna kuning pada kulit alias mata terjadi ketika kadar bilirubin dalam darah meningkat, nan menunjukkan bahwa hati tidak dapat memprosesnya dengan baik.

Memahami gejala-gejala ini dan mengenali perubahan nan terjadi pada tubuh Bunda sangat krusial selama kehamilan. Jika Bunda mengalami salah satu alias beberapa indikasi ini, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan nan tepat.

Apakah bakal menular ke bayi di dalam kandungan?

Saat seorang Bunda mengandung dinyatakan positif tes HBsAg, perihal itu tidak berfaedah bahwa bayinya pasti bakal terinfeksi hepatitis B. Peluang untuk menularkan virus kepada bayi saat lahir berkisar antara 10-20 persen, selain jika Bunda menerima pengobatan dalam waktu 12 jam setelah kelahiran.

Risiko penularan hepatitis B kepada bayi dapat bervariasi tergantung pada waktu jangkitan Bunda dan tingkat keparahan infeksi. Risiko tertinggi terjadi jika Bunda terinfeksi pada trimester ketiga kehamilan, dengan akibat hingga 80-90 persen.

Jika Bunda mengetahui dirinya sebagai pembawa virus hepatitis B, master bakal mengambil langkah-langkah unik saat proses persalinan dan perawatan bayi setelah lahir untuk mengurangi kemungkinan infeksi.

Meskipun bayi nan terinfeksi mungkin tidak menunjukkan indikasi segera, mereka mempunyai akibat lebih tinggi untuk menjadi pembawa virus hepatitis B secara kronis, nan dapat menyebarkan virus sepanjang hidupnya. Oleh lantaran itu, krusial untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan dan perawatan nan dianjurkan. 

 Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda