Kenali 13 Gejala Depresi Pada Remaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Gejolak hormon nan dialami remaja ikut andil mempengaruhi mood dan emosinya. Itu sebabnya mereka jadi lebih sensitif dan rentan mengalami gangguan emosi termasuk menunjukkan indikasi depresi. Depresi pada remaja cukup sering ditemukan. Meskipun sebagian orang berpikir, remaja adalah masa paling indah, mereka berkawan dan menikmati masa sekolah.


Tapi jangan salah. Justru masa remaja itu rawan dengan konflik. Baik itu bentrok dengan teman, orang tua, termauk pergulatan dengan diri sendiri. Apalagi di era sekarang kasus bullying alias perundungan pada remaja cukup cering ditemukan. Depresi pada remaja dipicu oleh beragam hal. Sebagai orang terdekatnya, Mums mesti peka dengan kondisi anak, jika dia mengalami indikasi depresi, segera ambil langkah untuk mengatasinya.

Baca juga: Kenakalan Remaja, Normal alias Tidak?


Penyebab dan Gejala depresi pada remaja

Gejala depresi nan muncul pada remaja tentu saja bukan tanpa sebab. Setidaknya ada 4 pemicu munculnya indikasi depresi, di antaranya :

  • Perasaan rendah diri, menilai dirinya tidak berbobot dan tidak bernilai. Terlebih jika membandingkannya dengan kawan sebaya nan lebih berprestasi, kawan nan lebih cantik, alias kawan nan lebih beruntung.

  • Status sosial ekonomi. Minder lantaran status sosial ekonomi nan jauh lebih rendah di lingkungan pergaulannya, perihal ini bisa jadi salah satu pemicu munculnya indikasi depresi pada remaja.

  • Tekanan dan tuntutan lingkungan nan tinggi seringkali jadi pemicu munculnya indikasi depresi. Beruntunglah mereka nan mempunyai support system nan baik, termasuk lingkungan nan tidak banyak menuntut dan menerima apa adanya, sehingga remaja bisa tumbuh sebagai perseorangan nan sehat tanpa problem psikologis.

  • Peristiwa traumatis seperti kehilangan orang terdekat, kematian hewan kesayangan, perceraian orangtua, alias musibah lainnya. Peristiwa apapun nan dapat menyebabkan tekanan alias trauma apalagi sekadar perubahan style hidup, bisa jadi pemicu timbulnya indikasi depresi.


Kenali indikasi depresi pada remaja berikut ini

Mums, berikut ini sejumlah indikasi depresi nan perlu diketahui :

  1. Kesedihan tanpa argumen nan jelas

  2. Tidak mempunyai motivasi, tidak bersemangat

  3. Lebih sering menyendiri, tidak mau bergaul, mengunci diri di bilik

  4. Tidur berlebihan alias kurang tidur

  5. Nafsu makan terganggu

  6. Muncul keluhan bentuk seperti sakit kepala, sakit perut, sakit pinggang

  7. Kelelahan dan susah konsentrasi

  8. Rasa resah dan bersalah nan berlebihan

  9. Hilang minat dan kemauan terhadap sesuatu

  10. Mengabaikan tanggungjawab dan tanggung jawab

  11. Prestasi belajar menurun tiba-tiba

  12. Menunjukkan perilaku pidana seperti mencuri

  13. Penyalahgunaan obat terlarang


Solusi mengatasi indikasi depresi

Mums, kudu waspada jika indikasi depresi tersebut terjadi lebih dari dua minggu, jangan tunda lagi segera mencari support dari mahir nan kompeten.


Sebab indikasi depresi pada remaja seringkali diabaikan dan dianggap wajar perubahan perilaku tersebut terjadi lantaran gejolak hormon pertumbuhannya. Padahal, bisa jadi indikasi depresi tersebut betul-betul menunjukkan depresi nan sesungguhnya.


Langkah nan paling krusial adalah segera konsultasikan ke psikolog alias psikiater terdekat untuk menganalisa dan mendiagnosis lebih jauh soal indikasi depresi nan dialami si buah hati. Sebagai master mereka bakal menelusuri dengan perincian indikasi depresi , selanjutnya menegakkan diagnosa nan tepat untuk kemudian menentukan langkah-langkah pengobatan nan diperlukan.


Ingat ya Mums, kudu peka dan mengenali indikasi depresi nan terjadi pada anak remaja. Agar bisa segera ditangani sebelum semuanya terlambat. Sebab indikasi depresi nan tetap dalam kategori ringan dan sedang bisa mudah diatasi. Sebaliknya, indikasi depresi nan berat, bakal susah dan butuh waktu serta proses terapi nan tidak mudah.



Mums, jika anak remaja di rumah mulai menunjukkan gejala-gejala depresi tersebut, bawa anak ke psikolog alias psikiater. Ingat depresi pada remaja kerap berhujung pada tindakan fatal seperti melukai diri sendiri, orang lain, dan paling fatal adalah bunuh diri.

Baca juga: Dampak Bullying pada Anak dan Cara Mengatasinya

Referensi :

Paradigmatreatment. 9-signs-teen

Verywellmind. teen-depression

Mhanational. depression-teens

Selengkapnya
Sumber Tips dan Informasi Kesehatan
Tips dan Informasi Kesehatan