Ketahui Warna Darah Yang Menjadi Tanda Sulosio Plasenta Di Trimester 3

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Solusio plasenta nan terjadi saat mengandung dapat menyebabkan komplikasi serius, Bunda. Mengetahui tanda solusio plasenta sejak awal menjadi sangat krusial untuk mencegah perihal nan tidak diinginkan.

Salah satu tanda solusio plasenta adalah keluarnya darah dari vagina. Warna darah solusio plasenta mungkin sedikit berbeda dengan perdarahan lantaran komplikasi lainnya.

Perdarahan tanda solusio plasenta

Solusio plasenta dalam istilah medis dikenal juga dengan nama placental abruption. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), solusio plasenta terjadi ketika plasenta terlepas dari tembok rahim alias selama kelahiran. Kondisi ini umumnya terjadi di trimester ketiga alias menjelang persalinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Solusio plasenta dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditemukan sejak dini. Janin mungkin tidak bakal mendapat cukup oksigen dan ibu mengandung bisa kehilangan banyak darah," tulis ACOG dalam laman resminya.

Ya, ACOG menjelaskan bahwa tanda dan indikasi paling umum dari solusio plasenta adalah perdarahan vagina. Selain itu, ibu mengandung juga bisa mengalami nyeri perut alias punggung.

Hal nan sama juga dijelaskan master ahli obstetri dan ginekologi, Traci C. Johnson. Menurutnya, solusio plasenta biasanya terjadi secara tiba-tiba dengan darah keluar dari vagina. Tetapi, banyak alias tidaknya volume darah nan keluar tidak berfaedah kondisi parah.

"Volume darah bisa berbeda-beda. Hanya lantaran darah nan keluar tidak banyak bukan berfaedah solusio plasenta tidak parah. Terkadang, darah terperangkap di dalam rahim," katanya, dilansir laman Web MD.

Selain nyeri perut dan punggung, solusio plasenta juga bisa terjadi secara kronis. Beberapa tandanya seperti perdarahan memek ringan nan terjadi berulang-ulang, volume cairan ketuban sedikir, dan bayi tidak tumbuh dengan baik.

Warna darah solusio plasenta

Menurut ulasan di laman Children's Hospital of Philadelphia, warna darah nan keluar dari memek pada kondisi solusio plasenta adalah merah tua. Gejala muncul disertai nyeri selama trimester ketiga kehamilan.

Sementara dilansir MSD Manual, warna darah pada solusio plasenta dapat berupa bercak berwarna cokelat tua. Kondisi ini umumnya terjadi pada solusio plasenta kronis, di mana periode keluarnya bercak lenyap timbul alias berkepanjangan.

Seperti dijelaskan sebelumnya, darah nan keluar pada ibu mengandung dengan solusio plasnta dapat bervariasi. Beberapa ibu mengandung mungkin tidak mengalami perdarahan nan terdeteksi lantaran darah terperangkap di rahim.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Natali_Mis

Penyebab solusio plasenta

Penyebab solusio plasenta sering kali tidak diketahui, Bunda. Namun, ada beberapa aspek nan dianggap berkedudukan terhadap penyebab solusio plasenta, yakni:

1. Riwayat solusio plasenta

Pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya. Peluang untuk mengalaminya lagi sekitar 10 persen.

2. Merokok

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita nan merokok sebelum mengandung meningkatkan kemungkinan terjadinya solusio plasenta sebesar 40 persen setiap tahunnya. Penggunaan obat-obatan terlarang juga dapat meningkatkan komplikasi ini, Bunda.

3. Kondisi medis

Kondisi medis seperti tekanan hipertensi (hipertensi), glukosuria gestasional, dan preeklamsia, juga dapat meningkatkan akibat ibu mengandung mengalami solusio plasenta di trimester ketiga.

4. Masalah di kantung ketuban

Kantung ketuban berisi cairan nan berfaedah untuk melindungi bayi di dalam rahim Anda. Jika ada sesuatu nan merusak alias membuatnya bocor sebelum melahirkan, kemungkinan solusio plasenta meningkat.

5. Usia di atas 35 tahun

Peluang Bunda mengalami solusio plasenta lebih tinggi jika berumur 35 tahun alias lebih. Dalam kebanyakan kasus, ibu berumur di atas 40 tahun risikonya lebih tinggi lagi mengalami kondisi ini.

6. Hamil lebih dari satu anak

Hamil anak kembar juga bisa meningkatkan akibat solusio plasenta. Menurut ulasan di jurnal American Journal of Obstetrics & Gynecology tahun 2017, solusio plasenta pada kehamilan kembar merupakan aspek akibat independen terhadap kematian perinatal.

7. Trauma perut

Trauma perut dapat terjadi jika Bunda terjatuh dan perut terbentur. Cedera pada perut dapat merobek plasenta dari tembok rahim dan menyebabkan solusio plasenta.

Penanganan solusio plasenta

Pengobatan solusio plasenta bakal berjuntai pada usia kehamilan, tingkat keparahan, dan status ibu serta bayinya. Berikut beberapa pilihan pengobatan pada solusio plasenta:

Usia kehamilan kurang 34 minggu

Bila solusio plasenta terjadi kurang dari 34 minggu, Bunda mungkin bakal menjalani perawatan di rumah sakit untuk observasi. Tindakan ini dilakukan selama debar jantung bayi normal dan solusio plasenta tampaknya tidak terlalu parah.

"Jika bayi tampak baik-baik saja dan perdarahan berhenti, ibu mengandung bisa pulang. Ia mungkin juga bakal diberikan steroid untuk membantu paru-paru berkembang lebih sigap jika persalinan mau dilakukan lebih awal," ujar Johnson.

Usia kehamilan lebih dari 34 minggu

Bunda tetap bisa melahirkan normal di usia ini jika solusio plasenta tidak parah. Tetapi jika ada indikasi membahayakan ibu dan bayi, operasi caesar dapat segera dilakukan. Ibu mengandung mungkin juga memerlukan transfusi darah.

Kapan kudu ke dokter?

Beberapa ibu mengandung mungkin tidak mengalami perdarahan saat mengalami solusio plasenta. Bila perihal ini terjadi, Bunda perlu waspada ya.

Selain perdarahan, Bunda perlu segera ke master jika merasakan ada nan asing pada tubuh. Beberapa tanda ini seperti kram, nyeri perut, nyeri panggul dan punggung, serta janin tidak bergerak, terutama di trimester ketiga.

Demikian penjelasan mengenai warna darah dan indikasi solusio plasenta lainnya. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda