Ketahui Perbedaan Milk Blister Dan Asi Tersumbat Serta Cara Mengatasinya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Beberapa ibu menyusui merasa tidak nyaman ketika terjadi pembengkakan di payudaranya ketika menyusui. Biasanya, indikasi ini menandakan adanya milk blister ataupun ASI tersumbat. Ketahui perbedaan milk blister dan ASI tersumbat yuk, Bunda, agar bisa mengatasinya lebih cepat.

Permasalahan seputar gangguan di tetek selama menyusui tentunya dapat menghalang jalannya menyusui. Seperti kemunculan masalah milk blister hingga ASI tersumbat nan membikin ibu menyusui terasa kesakitan dan tak nyaman menyusui.

Mengenal milk blister

Milk blister kerap disebut sebagai lepuh susu alias munculnya titik putih mini nan ada di puting alias areola jika Bunda sedang menyusui alias memompa ASI. Gelembung susu tersebut terbentuk ketika saluran tetek Bunda tersumbat nan mengakibatkan ASI mengental dan alirannya lebih lambat di dekat lubang puting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Milk blister juga bisa terjadi ketika sebagian kulit tumbuh di atas lubang saluran susu nan menyebabkan ASI menumpuk di payudara. Meskipun milk blister tidak selalu menyakitkan dan apalagi dapat lenyap dengan sedikit alias tanpa perawatan di rumah setelah beberapa minggu, beberapa wanita merasa tidak nyaman saat menyusui dengan kondisi milk blister.

Dan, milk blister ini terkadang dapat menyebabkan mastitis ialah suatu peradangan dan jangkitan pada tetek nan terjadi pada sekitar 20 persen ibu menyusui, seperti dikutip dari laman Baby Center.

Penyebab adanya milk blister ialah ketika pemberian ASI terlewat alias tertunda lantaran bayi tidur lebih lama alias Bunda kembali bekerja setelah libur melahirkan dan Bunda kurang menyusui alias memompa ASI, alias bayi sedang tumbuh gigi nan dapat membuatnya tidak nyaman. Tanpa drainase nan baik, kelebihan pasokan ASI dapat menyumbat saluran dan menyebabkan munculnya milk blister.

Selain itu, Bunda juga mungkin memandang kemunculan milk blister jika Bunda mengalami pembengkakan, nan disebabkan oleh pelekatan nan lemah, penggunaan nipple shield, alias penyapihan mendadak. Membatasi tetek seperti mengenakan bra olahraga nan terlalu ketat alias tidur tengkurap juga dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan susu. Terakhir, jangkitan alias trauma pada puting juga bisa menjadi penyebab munculnya milk blister.

Mengenal ASI tersumbat

Saluran susu nan tersumbat terjadi selama menyusui ketika saluran susu tersumbat sehingga mencegah ASI mengalir ke puting susu. Seperti diketahui bahwa tetek mengandung jaringan saluran susu.

Saluran seperti tabung ini membawa susu dari jaringan tetek ke puting susu. Susu dapat menumpuk di saluran jika ada sesuatu nan menekan saluran seperti peradangan pada jaringan lunak dan pembuluh darah di sekitarnya.

Saluran susu nan tersumbat menyebabkan benjolan merah, lunak dan nyeri di payudara. Hal ini dapat menyebabkan infeksi, jadi krusial untuk mengetahui tanda-tanda saluran tersumbat dan langkah mengobatinya di rumah seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.

Salah satu tanda terbesar ASI tersumbat adalah adanya benjolan keras di payudara. Ini bakal terasa sakit alias perih saat Bunda menyentuhnya. Warnanya mungkin merah alias cukup besar untuk terlihat jika Bunda memandang tetek di cermin. Jika Bunda pernah mengalami pembengkakan, benjolan akibat saluran nan tersumbat terasa seperti itu.

Penyebab utama terjadinya ASI tersumbat ialah peradangan pada jaringan dan pembuluh darah di sekitar saluran susu, nan dapat terjadi lantaran beragam alasan. Termasuk diantaranya melewatkan sesi menyusui, mengubah agenda makan bayi, dan lainnya.

Perbedaan milk blister dan ASI tersumbat

Bunda bakal mengetahui bahwa Bunda menderita milk blister jika Bunda memandang bintik berwarna keputihan alias kuning di areola alias ujung puting Bunda nan terlihat seperti titik putih mini nan menonjol.

Mungkin juga terdapat kemerahan alias peradangan di sekitar milk blister ini nan menurut beberapa wanita menyebabkan rasa sakit saat mereka sedang menyusui.

Jangan bingung antara milk blister nan lebih besar dan cukup nyeri akibat gesekan berlebihan. Milk blister nan meradang ini biasanya disebabkan penggunaan nipple shield alias flensa nan tidak pas saat memompa ASI. Setelah penggunaan cangkir pada pompa nan digunakan berukuran pas, lepuhan tersebut bakal sembuh dengan cepat.

Sementara itu, untuk mendiagnosis ASI tersumbat, biasanya disertai dengan beberapa indikasi ya, Bunda. Gejala saat ASI tersumbat diantaranya nyeri saat let-down, nyeri alias bengkak di dekat benjolan, benjolan bergerak alias mengecil setelah dipompa alias diberi makan, dan ketidaknyamanan nan mereda setelah memompa alias menyusui.

Jika Bunda mengalami indikasi ASI tersumbat dan Bunda sedang menyusui, kemungkinan besar Bunda mengalami penyumbatan saluran susu. Namun, jika Bunda tidak percaya alias mengalami indikasi seperti flu, nyeri parah, alias demam, sebaiknya segera menghubungi master lantaran dikhawatirkan Bunda menderita mastitis. Dokter nantinya bakal memeriksa benjolan tersebut dan memberitahukan dengan pasti apa nan Bunda derita.

Cara mengatasi milk blister dan ASI tersumbat

Meskipun milk blister bisa mengganggu dan apalagi menyakitkan, banyak juga nan bisa lenyap dengan sendirinya. Namun, jika keluhan Bunda tetap berlanjut, ada beberapa perihal nan dapat dilakukan di rumah untuk membantu meredakannya.

Cobalah untuk melakukan kompres hangat alias dingin. Letakkan waslap hangat di atas milk blister selama beberapa menit sebelum memulai sesi menyusui nan dapat membantu refleks let down. 

Pada kasus ASI tersumbat, kebanyakan orang dapat mengatasinya sendiri di rumah. Bunda hanya perlu terus menyusui alias memompa sebanyak nan dibutuhkan bayi. Jangan memberi makan alias memompa lebih dari biasanya lantaran perihal ini dapat menambah tekanan pada saluran dan menyebabkan lebih banyak peradangan.

Selain itu, istirahatkan tetek sejenak (jangan memijat alias memompa ASI terlebih dulu dalam jarak tersebut). Kurangi produksi ASI jika Bunda mempunyai kelebihan pasokan.

Oleskan es selama 10 menit sembari berebahan telentang dan ulangi setiap 30 menit. Bunda juga dapat mengelus tetek dengan ringan ke arah kelenjar getah cerah di atas tulang selangka dan di lubang lengan untuk membantu mengalirkan pembengkakan ke sistem limfatik.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda