Dongeng Anak: Embe Si Kambing Rajin Mandi

Jakarta -

Di suatu sore nan cerah, Gaga si gajah sedang melangkah menyusuri jalan setapak. Dia mau bermain berbareng teman-temannya. Gaga memutuskan ke rumah Embe si kambing.

Embe sedang enak-enak bermain sendiri di rumah. Dia belum mandi lantaran si kambing ini memang terkenal tidak suka mandi. Bahkan, ibunya sampai sering menyeretnya untuk mandi.

Itu pun mandi hanya dua menit, guyur-guyur air sudah selesai. Kadang tidak pakai sabun, kadang tetap ada sisa sabun di badannya.

"Padahal, saya mau ajak Anda jalan-jalan sore. Tapi kami belum mandi," kata Gaga.

Embe pun membujuknya, "Ayolah, Gaga, setelah jalan-jalan saya bakal mandi."

Sebenarnya, Gaga enggan pergi jika Embe tetap kotor dan bau. Bagaimana kelak jika ketemu teman-teman nan lain, pasti mereka nggak mau main berbareng Embe nan bau. Lalu tiba-tiba, Gaga punya ide.

"Bagaimana jika kita ajak teman-teman nan lain bermain bersama?" usul Gaga.

Embe setuju, lampau mereka ke rumah Sasa si sapi. Sebenarnya, Sasa mau ikut tapi saat mendekati Embe, dia mau muntah mencium aroma Embe. Sasa akhirnya tidak mau ikut.

Embe mulai merasa tidak enak, tapi tetap cuek. Sekarang, mereka bakal membujuk Keli si kelinci. Ternyata, Keli pun tidak mau ikut jalan-jalan lantaran aroma badan Embe.

Embe mulai merasa sedih. Kongo, Bubu, dan teman-teman nan lain juga tidak mau bermain bersama. Embe pun menyadari lantaran aroma badan, teman-temannya tidak mau mendekat.

"Gara-gara aroma badanku, tidak ada nan mau main denganku," keluh Embe.

Lalu, Gaga membujuk Embe mandi di sungai nan bening dan segar. Gaga memancurkan air sungai dari belalai, mandi pun jadi menyenangkan. Mereka menyanyi hingga suaranya terdengar oleh teman-teman.

Akhirnya, Sasa, Keli, Kongo, dan Bubu ikut mandi berbareng di sungai. Padahal, mereka sudah mandi. Sungai pun jadi ramai sekali lantaran sekumpulan hewan sembari bermain bersama.

Sejak saat itu, Embe jadi giat mandi dan membikin badannya terasa bersih dan segar. Teman-teman pun mau bermain berbareng Embe lantaran badannya tidak aroma lagi.

(muf/muf)