Ternyata 50 Persen Orang Indonesia Jadi Sandwich Generation, Bagaimana Memutusnya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Generasi sandwich tetap menjadi kejadian besar di Asia. Studi menyebut ada banyak lansia di Asia nan mengandalkan transfer duit dari keluarga, terutama sang anak.

Studi tersebut merupakan laporan terbaru dari Asian Development Bank (ADB) nan berjudul Aging Well in Asia dan dirilis pada Mei 2024.

Dalam studi tersebut, nomor ketergantungan hidup lansia terhadap anak paling tinggi ditemukan di Laos dengan nilai 71,8 persen. Setelah itu, ada Kamboja dengan nomor 61,5 persen, diikuti oleh Indonesia dengan nilai nan mencapai 50 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kebiasaan lansia nan mengandalkan duit dari sang anak terlahir dari kebudayaan setempat, di mana orang tua membiayai anak ketika tetap mini sehingga setelah dewasa, anak kudu berganti peran dengan orang tuanya.

Lantas, apakah Bunda bakal melakukan perihal serupa kepada anak di masa depan?

Mengandalkan transfer duit dari anak bakal membikin anak Bunda menjadi generasi sandwich. Itu artinya, mereka bakal menanggung beban finansial nan sangat berat.

Tak hanya menanggung biaya hidup sendiri, anak juga kudu menanggung biaya hidup orang tua. Hal itu bakal membikin mereka semakin susah mencapai merdeka finansial.

Menghitung biaya pensiun

Dana pensiun kudu dipersiapkan dari jauh-jauh hari sebagai bekal hidup ketika kita sudah mulai memasuki masa tidak produktif.

Tanpa biaya pensiun nan cukup, kita terpaksa kudu bekerja lagi dan membanting tulang serta kesehatan di masa tua.

Kebutuhan biaya pensiun di masa depan bisa semakin besar lantaran terjadinya inflasi. Oleh lantaran itu, Bunda kudu menghitung biaya hidup di masa depan secara pasti.

Bagaimana ilustrasi pengeluaran tahunan saat pensiun?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/som)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda