Ajarkan Anak Jadi Mandiri Sejak Dini Dapat Kurangi Kecemasan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Tahu kah Bunda, unsur kimia di otak nan membantu mengatur suasana hati berubah dengan sigap seiring pertumbuhan anak? Pada gilirannya, langkah anak-anak dalam merasakan kecemasan, ialah emosi nan ditandai dengan emosi tegang dan khawatir, akan berubah seiring bertambahnya usia.

Meskipun beberapa kekhawatiran diperkirakan terjadi di masa perkembangan, gejalanya pada anak nan lebih mini rupanya berkarakter menetap dan perlu diketahui penyebabnya. Menariknya, nyaris 50 persen remaja nan mengalami kekhawatiran telah mengalami gejalanya sebelum usia 6 tahun.

Kecemasan datang dalam beragam jenis. Ketika jenis kekhawatiran tertentu didiagnosis dengan benar, rencana pengobatan dapat lebih dijalankan dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip Forbes Health, jenis kekhawatiran nan paling umum pada anak-anak meliputi:

  • Kecemasan umum, alias rasa takut nan berlebihan dan membebani tanpa diketahui pemicunya.
  • Kecemasan bakal perpisahan, alias tekanan ekstrem saat disingkirkan dari sosok nan dekat alias dari rumah.
  • Kecemasan terhadap penyakit, alias pemantauan kesehatan nan berlebihan.
  • Kecemasan sosial, alias ketakutan nan disebabkan oleh situasi dengan kawan sebaya.
  • Fobia spesifik, alias ketakutan irasional terhadap peristiwa, situasi, alias objek tertentu seperti terbang alias ketinggian.
  • Agoraphobia, alias ketakutan terhadap ruang publik seperti transportasi umum, taman alias berada di luar rumah.
  • Gangguan panik, alias kekhawatiran nan menyebabkan indikasi bentuk intens alias serangan panik.
  • Mutisme selektif, alias kegagalan berbincang ketika diharapkan secara sosial.

Masing-masing jenis kecemasan tersebut dijelaskan dengan baik dalam manual diagnostik berbasis bukti nan digunakan oleh ahli kesehatan mental, nan umumnya dikenal sebagai DSM-5. Secara umum, setiap pemeriksaan dicapai setelah berminggu-minggu hingga berbulan-bulan indikasi terus-menerus dan/atau ketika kekhawatiran alias ketakutan secara signifikan mengganggu peristiwa kehidupan lainnya di hidup anak.

Anak nan berdikari sejak awal dapat kurangi kecemasan

Kabar baiknya, sebuah studi percontohan mengatakan bahwa menjadi berdikari sejak awal dapat membantu anak-anak melawan ketakutan mereka, mengurangi kecemasan, dan mendapatkan kepercayaan diri. Tak hanya itu, anak juga bakal tumbuh menjadi lebih berdikari di kemudian hari, Bunda.

Terapi kemandirian adalah teknik nan meniru inisiatif nan dipelopori oleh Let Grow, ialah golongan nirlaba nan mempromosikan kemandirian masa kanak-kanak. Premis di baliknya adalah untuk mendorong anak-anak melakukan sesuatu nan baru sendiri dengan izin orang tua, tetapi tanpa orang tua.

"Apa nan membikin pengalaman ini begitu transformatif adalah ketika anak melakukan sesuatu nan baru, rasa percaya diri mereka bakal tumbuh,” kata presiden aktivitas kemandirian anak Let Grow dan penulis Free to Learn, Lesnore Skenazy, kepada Motherly.

“Bukan hanya anak-anak nan berubah. Orang tuanya juga demikian. Karena lantaran argumen tertentu, mereka belum mengizinkan anak mereka melakukan X (sesuatu nan tidak diperbolehkan). Namun begitu mereka melakukannya dan anak mereka pulang ke rumah, lampau berseri-seri dengan bangga, orang tua pun berubah, begitu pula anak-anak mereka. Ketakutan dan kesusahan mereka digantikan oleh kebanggaan dan kegembiraan.”

Meski begitu, tidak semua penelitian kemandirian melangkah sesuai rencana. Tetapi, dalam menghadapi tantangan apapun, anak sebaiknya 'dipaksa' untuk memecahkan suatu masalah dan mengatasi kecemasan. Mereka bisa menjadi lebih handal karenanya.

“Kecemasan adalah kepercayaan bahwa ada sesuatu nan tidak beres, Anda tidak bakal bisa mengatasinya, dan Anda bakal terluka selamanya,” ujar Skenazy.

“Kenyataannya adalah ketika ada nan tidak beres, Anda mencari langkah untuk menghadapinya, dan Anda menyadari bahwa itu bukanlah masalah besar. Jadi kemandirian membikin anak-anak bisa menghadapi kenyataan.”

Selain mengajarkan kemandirian, krusial juga bagi orang tua untuk mengetahui indikasi kekhawatiran pada anak usia dini. Apa saja gejalanya?  

Gejala kekhawatiran pada anak

Gejala kekhawatiran pada anak mini bisa berkarakter fisik, emosional, alias keduanya. Selain kekhawatiran dan ketakutan, gangguan kekhawatiran juga dapat disertai indikasi seperti:

  • Kegelisahan alias kelelahan
  • Sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Kesemutan pada tangan dan kaki
  • Menangis alias mengamuk secara berlebihan
  • Kedekatan secara bentuk alias emosional pada orang terdekat
  • Kesulitan tidur
  • Perubahan nafsu makan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Penurunan akademis alias penolakan sekolah
  • Sering rewel

Jika Bunda menemukan indikasi nan dirasa mengkhawatirkan dan tidak bisa melakukan apa-apa, Bunda bisa segera konsultasikan ke master alias psikolog. Jangan ragu untuk membawa anak ke ahlinya ya.

Demikian penjelasan mengenai kaitan mengajarkan kemandirian pada anak dan kecemasan. Semoga info ini bermanfaat.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda