Lebih Baik Ke Psikolog Atau Psikiater? Ini Cara Menentukannya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Psikolog dan psikiater merupakan pekerjaan nan menangani kesejahteraan kesehatan mental, namun keduanya sangat berbeda. Dalam perihal ini, ada langkah menentukan pilihan perawatan sesuai dengan kebutuhan.

Mengambil langka pertama dalam mencari support untuk kesehatan mental bukan perihal nan mudah. Menavigasi sistem perawatan kesehatan mental dan memiliki tipe praktisi nan cocok dapat membingungkan.

Dua jenis praktisi kesehatan mental nan dikenal banyak orang adalah seorang psikolog dan psikiater. Keduanya mempelajari otak, perilaku manusia, dan membantu orang-orang dengan masalah kesehatan mental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Membuat Bayi Cerdas

Untuk menentukan pilihan praktisi nan tepat, ada beberapa perihal nan perlu Bunda ketahui terlebih dahulu.

Apa itu psikolog?

Melansir dari laman Business Insider, psikolog membantu orang mengatasi tantangan hidup serta masalah kesehatan emosional dan mental, umumnya melalui beragam terapi bicara namalain psikoterapi.

Kapan kudu menemui psikolog?

Psikolog dilatih untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit mental, namun perawatannya tidak melibatkan pengobatan. Meskipun perlu dicatat bahwa ada lima negara bagian di mana psikolog dapat meresepkan obat jika mereka menerima training tambahan.

Psikolog menggunakan metode berbasis bukti, seperti terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis, dan terapi psikodinamik. Mereka dilatih untuk membantu orang mengatasi tantangan hidup dan masalah kesehatan mental, dan memenuhi syarat untuk mengobati kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati lainnya.

Masalah nan dapat ditangani oleh psikolog meliputi:

  • Kecanduan
  • Gangguan makan
  • Gangguan obsesif kompulsif
  • Gangguan stres pasca trauma
  • Gangguan kepribadian
  • Gangguan psikotik

Selain menangani masalah-masalah nan dapat didiagnosis di atas, psikolog juga membantu orang-orang dengan masalah kehidupan seperti stres, masalah emosional, pemulihan dari pelecehan masa kanak-kanak, pengalaman traumatis, hubungan, kesedihan, dan transisi.

Psikolog dilatih untuk bekerja dengan seluruh pengalaman setiap orang, dan psikolog bisa sangat berfaedah jika Bunda memerlukan support ekstra dalam hidup.

Apa itu psikiater?

Psikiater adalah master medis nan terutama menangani kesehatan mental melalui evaluasi, diagnosis, dan pengobatan. Mereka mempunyai training nan nyaris sama dengan master lainnya, nan biasanya mencakup 12 tahun sekolah, empat tahun sarjana diikuti oleh empat tahun sekolah kedokteran, dan program residensi empat tahun terakhir.

Kapan kudu menemui psikiater?

Psikiater memenuhi syarat untuk mengobati beragam macam penyakit mental, berikut beberapa di antaranya:

  • Kecemasan
  • Gangguan obsesif kompulsif
  • Skizofernia
  • Gangguan makan
  • Gangguan suasana hati
  • Gangguan psikotik
  • Gangguan belajar
  • Gangguan kepribadian

Selain itu, Bunda juga bisa mengunjungi psikiater ketika mengalami indikasi gangguan mood, seperti depresi alias gangguan bipolar, memandang alias mendengar hal-hal nan sebenarnya tidak ada, mengalami kesulitan nan signifikan dalam menyelesaikan tugas, mengalami masalah dalam hubungan, alias mengalami indikasi kekhawatiran nan intens.

Seorang psikiater juga merupakan pilihan nan tepat ketika seseorang mengalami beberapa perihal berikut ini:

  • Ingin menjelajahi pengobatan untuk kesehatan mental
  • Sedang dalam terapi, namun merasa tetap memerlukan lebih banyak dukungan
  • Sedang memikirkan untuk menyakiti diri sendiri alias bunuh diri

Cara menemukan terapis sesuai kebutuhan

Dalam kebanyakan kasus, masuk logika untuk menemui psikolog terlebih dulu nan biasanya dapat merujuk ke psikiater jika perlu.

Jika memerlukan seorang terapis, temui psikolog terlebih dulu dan kemudian tanyakan pendapat mereka tentang apakah menemui psikiater untuk konsultasi pengobatan masuk logika bagi Bunda.

Misalnya, Bunda mungkin menemukan bahwa terapi bicara dengan psikolog tidak cukup efektif untuk tingkat alias gangguan nan ditimbulkan oleh kesehatan mental dan memilih untuk menemui psikiater untuk mencari support tambahan berupa pengobatan.

Di sisi lain, Bunda mungkin mau menggunakan obat-obatan hanya untuk jangka waktu singkat, dan ketika merasa lebih stabil, Bunda mungkin memilih untuk menghentikan pengobatan di bawah pengawasan psikiater dan kemudian menemui psikolog untuk terapi bicara.

Banyak orang memandang kedua jenis praktisi tersebut. Seseorang mungkin menemui psikiater satu alias dua bulan sekali untuk kunjungan singkat selama 15-30 menit dan menemui terapisnya setiap minggu alias dua minggu sekali selama 45-60 menit. Idealnya, psikiater dan terapis bakal berkoordinasi sesuai kebutuhan dengan izin pasien.

Dalam perihal biaya, secara umum psikiater lebih mahal daripada psikolog lantaran training medis mereka, namun banyak rencana asuransi kesehatan nan mencakup jasa kesehatan mental dari masing-masing psikiater.

Lebih baik ke psikiater alias psikolog?

Baik psikiater maupun psikolog mempunyai pendidikan dan training ekstensif serta memenuhi syarat untuk mendiagnosis dan menangani masalah kesehatan mental. Perbedaan utama di antara keduanya adalah kewenangan untuk meresepkan obat.

Jika berpikir untuk mencari support kesehatan mental, pertimbangkan apakah menurut Bunda pengobatan bakal membantu? Jika lebih tertarik pada pilihan pengobatan, psikiater adalah pilihan terbaik.

Jika mau mempelajari beragam jenis terapi bicara dan keahlian untuk mengatasi masalah, psikolog adalah titik awal terbaik.

Nah, itulah langkah menentukan mana nan lebih cocok antara psikiater dan psikolog. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda