10 Negara Dengan Tradisi Hamil Dan Melahirkan Yang Unik

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Tradisi mengandung dan melahirkan di setiap negara dapat berbeda, Bunda. Tak sedikit di antaranya mengangkat kebudayaan dan kepercayaan masyarakat lokal setempat.

Ya, kehamilan dan persalinan mungkin pengalaman nan universal. Tetapi, setiap negara dan budaya merayakan momen spesial itu dengan caranya sendiri. Beberapa tradisi ini apalagi dianggap unik.

Negara dengan tradisi mengandung dan melahirkan nan unik

Setidaknya, ada 10 negara nan mempunyai tradisi unik soal mengandung dan melahirkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, seperti dilansir beberapa sumber:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Amerika Latin

Negara Amerika Latin mempunyai tradisi melahirkan nan membantu para Bunda pulih dengan sigap usai melahirkan. Perempuan nan baru melahirkan di sana bakal menjalani la cuarentena alias karantina selama periode 40 hari setelah melahirkan.

Di periode waktu ini, mereka bakal memulihkan diri dengan tidak melakukan hubungan seks, aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan pedas. Untuk membiarkan para ibu beristirahat dan konsentrasi merawat bayinya, kerabat dan kawan wanita bakal membantu melakukan pekerjaan rumah, seperti memasak, membersihkan, dan merawat anak-anak nan lain.

Tradisi lainnya adalah membungkus perut ibu dengan ikat pinggang kain nan disebut faja. Setelah melahirkan, para Bunda ini juga diharuskan menutup kepala dan lehernya. Demikian seperti dikutip dari The Bump.

2. Turki

Untuk merayakan kelahiran bayi, para Bunda di Turki bakal mengonsumsi minuman tradisional nan disebut lohusa serbeti alias ramuan pasca persalinan. Minuman ini dibuat dengan air, gula, cengkeh, kayu manis, dan pewarna makanan merah.

Biasanya, lohusa serbeti ini bakal disajikan kepada ibu baru di rumah sakit pasca melahirkan. Minuman ini dipercaya juga dapat melancarkan ASI.

Turki juga mempunyai tradisi lain nan terbilang unik, ialah tidak adanya baby shower dan wanita baru boleh dijenguk setelah 20 hari melahirkan.

3. Jepang

Para Bunda di Jepang tetap banyak nan menjalankan tradisi melahirkan tanpa menggunakan anti-nyeri alias anestesi epidural. Menurut Tokyo Review, Jepang merupakan negara dengan tingkat kelahiran tanpa rasa sakit nan rendah di antara negara maju lainnya.

Berdasarkan tradisi, sebagian besar wanita di Jepang mempunyai tujuan untuk melahirkan tanpa obat penghilang rasa sakit. Tradisi ini berasal dari sebuah kepercayaan antik Budha, di mana nyeri persalinan kudu dirasakan seorang wanita sebagai ujian untuk mempersiapkan diri menjadi ibu.

Tradisi mengandung dan melahirkan lain dari Jepang adalah tidak mengizinkan suami menemani istrinya melahirkan, selain dia telah mengikuti kelas prenatal. Tetapi, belakangan sudah banyak akomodasi kesehatan nan tak lagi mengikuti tradisi tersebut, Bunda.

4. Jerman

Negara Jerman mempunyai patokan dalam pemberian nama bagi bayi baru lahir. Saat mengisi akta kelahiran, orang tua nan mau memberikan nama pada anaknya kudu berpegang pada daftar nama nan telah disetujui pemerintah.

Jika nama tersebut tidak ada didaftar, maka mereka kudu memberikan argumen nan kuat kenapa negara kudu membikin pengecualian. Nama nan tidak diperbolehkan ini seperti nama objek (apple) alias nama keluarga. Negara juga membikin patokan bahwa nama depan anak kudu bisa mengidentifikasi jenis kelaminnya.

Ilustrasi Ibu MelahirkanIlustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

5. Belanda

Belanda menduduki ranking teratas di bumi dalam jumlah kelahiran di rumah. Banyak orang Belanda menganut metode melahirkan secara alami, di mana sistem kesehatan di sana juga banyak melakukannya.

Sebagian besar ibu mengandung bakal menemui perawat dan hanya mengunjungi master kandungan jika mereka mengalami akibat komplikasi alias kehamilan berisiko tinggi.

Semua ibu mengandung di Belanda diharuskan untuk mengambil kraampakket atau kotak berisi perlengkapan medis nan diperlukan untuk melahirkan di rumah.

6. Finlandia

Sejak tahun 1930-an, para ibu baru di Finlandia bakal menerima paket perawatan dari negara, nan berisi kebutuhan bayi seperti pakaian, popok, perlengkapan tidur, bibs, dan kotak P3K. Semuanya dibungkus ke dalam kotak kardus nan dapat berfaedah dobel sebagai tempat tidur bayi.

Para Bunda di sana juga mempunyai pilihan untuk mengambil support tunai. Namun, kebanyakan Bunda memilih paket perawatan lantaran nilai komersilnya lebih tinggi.

Awalnya, program tersebut dirancang untuk family berpenghasilan rendah. Namun, paket cuma-cuma ini bisa dinikmati semua ibu pada tahun 1949. Pemberian paket perawatan ini nyatanya berfaedah lantaran sukses menurunkan nomor kematian di Negara Finlandia.

7. Brazil

Tradisi melahirkan di Brazil ini cukup unik lantaran tidak berfokus pada 'kebahagiaan' ibu baru. Alih-alih dihujani bingkisan saat bayinya lahir, seorang ibu baru di Brasil justru kudu memberi sekeranjang bingkisan pada tamu nan berkunjung.

Hadiah ini dapat berupa barang-barang mini seperti permen dan suvenir, nan juga berisi pesan terima kasih kepada kawan dan family atas kunjungannya.

Selain memberikan hadiah, bayi baru lahir di Brazil biasanya bakal didandani dengan atribut serba merah. Warna ini dipilih lantaran dipercaya dapat membawa keberuntungan dan bisa mengusir roh jahat.

8. Republik Dominika

Masyarakat di Republik Dominika tetap mempraktikan tradisi budaya untuk memprediksi jenis kelamin bayi dalam kandungan. Mereka menggunakan sendok, pisau, dan garpu nan diletakkan di bawah tiga bangku berbeda. Lalu, calon ibu bakal memilih salah satu bangku untuk diduduki.

Bila memilih sendok berfaedah bayinya perempuan, sementara pisau berfaedah bayi laki-laki. Nah, jika ibu memilih garpu, maka jenis kelamin belum ditentukan.

Tradisi lain di negara ini mengatakan bahwa mengandung anak laki-laki dapat dilihat dari rambut ibu nan tebal dan berkilau. Sedangkan, mengandung anak wanita justru sebaliknya.

9. Nigeria

Bayi nan lahir di Nigeria bakal menerima segudang berkah, Bunda. Pada hari ketujuh setelah lahir untuk anak wanita dan hari kesembilan untuk anak laki-laki, mereka bakal diberikan beberapa bahan makanan.

Mereka bakal mendapatkan air nan melambangkan agar tidak mempunyai musuh, minyak sawit agar hidup lancar dan tidak stres, kacang kola agar panjang umur dan sehat, serta garam dan merica agar selalu bersemangat.

Selain bayi baru lahir, ibu baru juga bakal menjalani tradisi, ialah melakukan perawatan pasca persalinan nan disebut omugwo. Ini merupakan proses memandikan bayi untuk pertama kali nan dilakukan oleh neneknya. Tradisi ini melambangkan bahwa seorang ibu pasti bakal mendapatkan banuan untuk membesarkan anaknya.

10. Ekuador

Salah satu tradisi melahirkan di Ekuador adalah la dieta. Tradisi ini tetap banyak dilakukan di wilayah pedesaan.

Seorang suami bakal memberi istrinya kemeja basah oleh keringat setelah seharian bekerja keras. Kemeja ini diberikan saat istrinya melahirkan. Menurut cerita, perihal tersebut dapat memberi seorang istri kekuatan dan memudahkan persalinan, Bunda.

Setelah melahirkan, tradisi lainnya adalah melindungi ibu dan bayinya dari sinar matahari. Para ibu juga bakal dimandikan dengan ramuan herbal, ialah campuran parfum, secangkir susu alias tiga kelopak mawar untuk menandai kembalinya mereka ke kehidupan sehari-hari.

Demikian 10 negara dengan tradisi mengandung dan melahirkan nan unik, Bunda. Di Indonesia, tampaknya tradisi melahirkan juga banyak ya. Lantas, gimana dengan tradisi di wilayah Bunda?

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda