Jakarta -
Belakangan ini nama Nagita Slavina tengah menjadi perbincangan hangat publik. Pasalnya, dia kerap tertangkap kamera selalu memberikan makanan alias minuman bekasnya kepada pegawainya.
Kabar ini berasal dari unggahan sebuah video di kanal YouTube RANS. Video tersebut menampilkan Nagita nan memberi minuman bekasnya kepada Sus Rini, pengasuh anak keduanya, Rayyanza.
Hal itu sontak membikin warganet ramai berkomentar. Sikap istri Raffi Ahmad ini dianggap tidak sopan. Usut punya usut, rupanya perilakunya itu tidak terjadi satu alias dua kali, dia cukup sering melakukannya nan terlihat dari beragam rekaman video mulai dari IG hingga YouTube.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahaya makanan dan minuman jejak mulut orang lain
Melansir dari laman CNN Indonesia, makanan alias minuman sisa pasti menyimpan air liur pemilik sebelumnya. Air liur nan menempel tersebut bisa mengandung mikroorganisme nan dapat membahayakan tubuh.
Mikroorganisme itu juga mengandung virus, bakteri, dan kuman, sehingga bisa menimbulkan penularan penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit nan dikhawatirkan bisa menular melalui minuman alias makanan jejak gigitan orang lain:
1. Herpes mulut (HSV-1)
Herpes mulut bakal menimbulkan indikasi kulit melepuh di sekitar mulut. Akan tetapi, ada juga beberapa kasus nan tidak menimbulkan gejala. Herpes mulut disebabkan oleh virus Herpes simplex virus tipe-1. Seseorang punya akibat penularan nan lebih tinggi saat mempunyai luka di mulut.
2. Sitomegalovirus
Jenis virus ini dapat menyebar melalui cairan tubuh. Salah satunya air liur nan bisa ditularkan melalui makanan jejak gigitan orang lain. Infeksi ini bakal memberikan akibat jelek pada ibu mengandung lantaran bisa menularkan ke bayi nan dilahirkan.
Efeknya bayi bisa lahir prematur, berat badan rendah, kulit kering, kegunaan hati terganggu, pneumonia, hingga kejang.
3. Sifilis
Penyakit nan bisa jadi mudah ditularkan melalui makanan jejak gigitan orang lain adalah sifilis. Dalam beberapa kasus, sifilis bakal menimbulkan indikasi seperti luka, rasa nyeri, ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam. Akan tetapi, sifilis pada mulut relatif lebih jarang terjadi daripada area lainnya.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/rap)