5 Perbedaan Haji Furoda Dan Haji Plus Beserta Detail Harganya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem kuota kepada setiap Muslim di seluruh bumi nan bakal menjalani ibadah haji. Bicara sistem keberangkatannya, Indonesia mempunyai program resmi antrean keberangkatan haji di Indonesia.

Mengutip dari buku Fiqih karya M. Aliyul Wafah, M.Pd, dkk, haji adalah rukun Islam kelima nan wajib dilaksanakan bagi Muslim nan mampu. Haji secara bahasa berfaedah mengunjungi, ziarah, alias menuju suatu tempat tertentu.

Secara syar’i, haji adalah mengunjungi ka’bah di Mekkah pada waktu tertentu untuk mengerjakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Efek Kurang ASI

Akan tetapi, setiap Muslim nan hendak melakukan ibadah haji dianjurkan untuk melakukan pendaftaran dan menunggu antrean. Sebab, tempat ibadah nan berlokasi di kota Mekkah ini sangat terbatas, Bunda.

Selain haji reguler, ada dua program haji resmi, ialah haji furoda dan haji plus. Lantas, gimana perbedaan keduanya?

5 Perbedaan haji furoda dan haji plus

Jika Bunda dan Ayah mau naik haji tanpa menunggu puluhan tahun, solusinya adalah memilih program haji furoda alias plus.

Melansir dari laman CNBC Indonesia, haji furoda telah diatur dalam UU No. 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Ini adalah program haji nan mendapat kuota unik dari pemerintah Arab Saudi, legal, dan resmi berasas norma tersebut.

Sementara itu, ONH Plus adalah paket haji nan diatur berasas kuota pemerintah melalui Kementerian Agama. Akan tetapi, biaya nan diperlukan lebih mahal dari haji reguler.

Berikut adalah beberapa perbedaan haji furoda dan ONH plus nan perlu Bunda ketahui terlebih dahulu:

1. Biaya nan dibutuhkan

Melansir dari laman detikcom, haji furoda dan haji plus biayanya lebih mahal dibandingkan haji reguler. Kedua jenis program haji ini memerlukan biaya sebanyak empat kali lebih mahal dari biaya reguler.

Haji furoda diketahui bisa mencapai ratusan juta, di mana tarif tersebut digunakan pihak pemasok untuk sejumlah akomodasi jamaah. Mulai dari akomodasi hingga visa mujamalah.

2. Lama waktu tunggu keberangkatan

Jemaah haji furoda bisa langsung berangkat di tahun nan sama saat dia mendaftar haji. Sedangkan, lama waktu tunggu antre keberangkatan haji ONH plus umumnya sekitar 5 hingga 9 tahun.

3. Perizinan

Haji furoda dan haji ONH plus sudah diawasi oleh pihak Kemenag dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Jadi, pihak travel haji alias yayasan nan tidak mempunyai izin tidak boleh menyelenggarakan haji furoda.

Nantinya, pihak PIHK juga diharuskan melapor ke Kemenag sebagai laporan untuk memberangkatkan calon jemaah haji. Jika tidak, mereka bakal dikenakan pencabutan izin.

Sementara itu, pemerintah Indonesia pun telah melegalkan praktik haji furoda melalui Undang-Undang No.8 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (UUPIHU).

4. Visa

Visa jemaah haji furoda dan haji reguler sama, ialah visa haji nan memang seperti haji reguler. Akan tetapi, visanya bisa didapatkan dengan cepat. Jemaah haji furoda menggunakan visa mujamalah nan didapat langsung dari pemerintah Arab Saudi.

5. Kuota calon jemaah haji

Visa jemaah haji furoda di luar kuota visa haji nan telah ditetapkan oleh Kemenag RI. Jadi, jemaah haji furoda disebut juga haji non-kuota.

Sementara itu, haji ONH plus masuk haji kuota pemerintah Indonesia nan perlu menunggu sekitar 5 sampai 7 tahun alias sesuai dengan kuota wilayah masing-masing.

Nah, itulah beberapa perbedaan haji furoda dan haji plus nan perlu Bunda ketahui sebelum memilih program keberangkatan naik haji. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis! 

(asa/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda