10 Tanda Sakit Perut Serius Pada Anak Yang Perlu Segera Ke Dokter

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Sakit perut merupakan masalah umum nan sering dialami oleh anak-anak. Ketika Si Kecil mengalami nyeri perut, perihal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitasnya sehari-hari.

Rasa tidak nyaman ini bisa berasal dari beragam penyebab, seperti gangguan pencernaan, jangkitan virus alias bakteri, konstipasi, alias masalah lainnya. Gejala nan terjadi biasanya ringan dan dapat ditangani secara berdikari di rumah.

Namun pada beberapa kasus, anak merasakan nyeri secara berulang dan susah untuk diatasi. Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa sakit perut berulang pada anak nan tidak disertai kelainan organ merupakan tantangan dalam diagnosis, terutama lantaran bisa terjadi pada sebagian besar anak, khususnya di rentang usia 4 hingga 15 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Beberapa karakter nan bisa menjadi petunjuk bahwa sakit perut tidak disebabkan oleh kelainan organ antara lain tidak adanya peningkatan intensitas sakit, tidak munculnya rasa sakit pada malam hari serta adanya kecenderungan anak mengalami masalah di sekolah. Selain itu, aspek lingkungan family seperti ambisi orang tua dan keluhan nan sama pada personil family juga dapat menjadi petunjuk bahwa masalah tersebut berkarakter fungsional alias non-organik.

IDAI juga menyatakan bahwa sakit perut nan berjalan kronis alias berulang merupakan suatu kelainan non organik. Sakit perut berulang adalah rasa sakit alias tidak nyaman nan dirasakan selama paling sedikit 12 minggu, tidak perlu berurutan, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Tak jarang Si Kecil mengalami indikasi sakit perut nan serius, Bunda. Hal ini perlu penanganan medis dengan memandang tanda-tanda nan dialaminya.

Bunda perlu memberikan perhatian ekstra saat Si Kecil mengeluhkan nyeri perut. Terutama jika keluhan tersebut berulang alias disertai dengan indikasi lain seperti mual, muntah, diare, alias demam. Bunda dapat mengawasi pola makan, aktivitas, dan perilaku Si Kecil untuk membantu dalam menentukan penyebab nyeri perutnya.

Sebelum mengetahui langkah mengatasi anak sakit perut secara berulang. Ketahui penyebab sakit perut pada anak yuk, Bunda.

Penyebab sakit perut pada anak

Ketika Si Kecil merasakan sakit perut serius biasanya dipicu oleh penyebab nan berbeda-beda. Melansir dari laman Mayo Clinic Health System berikut beberapa penyebabnya:

1. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan pada Si Kecil biasanya ditandai dengan ketidaknyamanan pada perut bagian atas. Gejala ini bisa menyebabkan refluks masam alias gangguan lambung lainnya. Gejala umumnya meliputi nyeri alias rasa terbakar di area antara tulang dada dan pusar, serta kembung di perut bagian atas.

Meski gangguan pencernaan sering kali tidak dianggap serius dan dapat mereda dengan sendirinya, krusial untuk memantau kondisi Si Kecil. Bunda juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketidaknyamanannya, Bunda.

Lewat mengatur pola makan dengan porsi mini dan memilih makanan nan tidak terlalu pedas alias berlemak dapat membantu mengurangi gejala. Diet nan lebih tawar juga bisa membantu meredakan iritasi pada lambung.

2. Gastroenteritis akibat virus (flu perut)

Flu perut alias gastroenteritis merupakan jangkitan nan dapat menyebabkan indikasi seperti diare encer, kram, dan nyeri perut serta mual alias muntah. Gejala ini adalah kondisi nan umum terjadi pada anak-anak dan biasanya disebabkan oleh virus alias bakteri.

Menilik dari laman IDAI, penyakit ini terjadi lantaran kembalinya isi lambung ke kerongkongan dan dapat terus keluar lewat mulut. Kandungan isi lambung tersebut dapat berupa air liur, minuman alias makanan, sekresi pancreas, dan sekresi cairan empedu. Regurgitasi terjadi pada nyaris 70 persen bayi berumur 4 bulan dan 25 persen di antaranya merupakan masalah bagi orang tua.

Bunda perlu memantau indikasi Si Kecil dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan. Demam tinggi, diare berdarah alias nyeri perut nan parah bisa menjadi tanda bahwa jangkitan berjalan lebih serius dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Sementara itu, memastikan bahwa Si Kecil terhidrasi dengan baik sangat krusial dalam mengatasi flu perut. Dehidrasi dapat terjadi dengan sigap lantaran Si Kecil kehilangan cairan melalui diare dan muntah. Berikan Si Kecil banyak cairan, seperti air putih alias larutan elektrolit oral dan pastikan mereka minum cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. 

3. Sembelit

Konstipasi pada Si Kecil dapat menyebabkan tinja keras dan kering dan membuatnya jarang buang air besar. Gejala lainnya nan dapat dialami Si Kecil adalah sakit perut, kembung, alias rasa tidak nyaman. Jika Si Kecil mengalami konstipasi, krusial untuk memantau gejalanya dan mengambil tindakan nan tepat.

Dilansir dari laman IDAI, sembelit lebih sering ditemukan pada anak prasekolah dan anak sekolah daripada bayi. Bila dilakukan pemeriksaan lebih lanjut biasanya tidak ditemukan kelainan organik (konstipasi fungsional).

Konstipasi nan timbul pada bayi kurang dari dua tahun biasanya disebabkan kurangnya pemberian minum, kurangnya buah dan sayuran alias takaran susu nan berlebihan.

Ketika Si Kecil menunjukkan indikasi konstipasi nan parah alias menetap, krusial untuk berkonsultasi dengan penyedia jasa kesehatan primer. Gejala nan memerlukan perhatian medis segera seperti penolakan untuk makan, penurunan berat badan nan signifikan, tinja berdarah alias kejadian konstipasi nan berulang. 

4. Stres alias kecemasan

Saat Si Kecil mengalami stres alias kecemasan, tubuhnya bakal merespons dengan melepaskan hormon kortisol ke dalam darah. Peningkatan kadar kortisol dalam darah dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, termasuk kram perut, rasa tidak nyaman, alias apalagi masalah pencernaan lainnya seperti diare alias konstipasi.

Hal tersebut lantaran stres dapat mempengaruhi pergerakan dan kontraksi otot di saluran pencernaan. Bunda perlu memberikan support dan kenyamanan ekstra kepada Si Kecil saat mereka mengalami stres alias kecemasan.

Menggunakan teknik-teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam alias melakukan aktivitas nan menenangkan dapat membantu meredakan stres dan mengurangi gejala-gejala nan terkait. Jika Si Kecil terus mengalami stres nan parah alias indikasi nan mengganggu, krusial untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan support lebih lanjut. 

5. Radang usus buntu

anak sakit perutIlustrasi anak sakit perut/Foto: Getty Images/iStockphoto/Shelyna Long

Apendisitis merupakan kondisi serius nan terjadi ketika usus buntu meradang. Gejala utamanya adalah nyeri mendadak nan dimulai di sekitar pusar dan kemudian beranjak ke perut kanan bawah.

Nyeri ini dapat bertambah parah ketika Si Kecil batuk, melangkah alias melakukan aktivitas ekstrem. Selain itu, gejalanya juga bisa mencakup demam, mual, muntah, hilangnya nafsu makan dan perut nan kaku alias bengkak.

Nyeri usus buntu biasanya bertambah parah dari waktu ke waktu dan dapat menjadi sangat parah. Kondisi ini memang memerlukan perhatian medis segera. Jika Si Kecil mengalami apendisitis, Bunda perlu segera membawanya ke support medis untuk pertimbangan dan perawatan lebih lanjut.

Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan pencitraan seperti ultrasound alias CT scan. Pengobatan biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat usus buntu nan meradang sebelum pecah dan menyebabkan jangkitan nan lebih serius.

Lewat penanganan nan tepat dan cepat, prognosisnya biasanya baik, tetapi jika tidak diobati, apendisitis bisa menjadi kondisi nan menakut-nakuti jiwa. 

6. Obstruksi usus

Obstruksi usus merupakan kondisi serius di mana aliran makanan alias cairan terhalang di dalam usus mini alias usus besar. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, seperti jaringan parut, usus nan terpelintir alias menyempit, alias apalagi lantaran menelan suatu barang nan tidak bisa dicerna.

Gejala umumnya meliputi sakit perut nan datang dan pergi, terutama di sekitar alias di bawah pusar, sembelit nan berat, ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas, pembengkakan perut alias muntah.

Jika nyeri perut terus bersambung alias menjadi semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan master anak untuk pertimbangan lebih lanjut dan penanganan nan tepat. Berikut tanda sakit perut nan perlu penanganan medis. Kenali tanda-tandanya, Bunda.

Tanda-tanda sakit perut serius pada anak

Melansir Jurnal Harvard Health Publishing simak 10 tanda sakit perut Si Kecil nan perlu penanganan dokter:

1. Nyeri sakit perut kronis

Jika Si Kecil sering menangis dan merasa tidak nyaman di perutnya, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan nan perlu ditangani dengan serius.

Bunda juga perlu memastikan apakah itu terjadi secara terus-menerus alias datang dan pergi, perihal tersebut menandakan masalah pencernaan, gangguan makan, jangkitan alias kondisi medis lainnya nan memerlukan perhatian medis.

Sementara itu, Bunda juga perlu memperhatikan pola perilaku dan kesehatan Si Kecil dengan cermat, andaikan terjadi indikasi secara berulang, sebaiknya konsultasikan dengan master anak untuk penanganan lebih lanjut dan pertimbangan medis nan tepat.

2. Muncul darah pada tinja anak

Darah dalam tinja Si Kecil merupakan tanda nan perlu dikhawatirkan dan memerlukan perhatian medis segera, Bunda. Hal ini bisa menjadi indikasi jangkitan serius, penyakit radang usus seperti colitis ulcerativa, penyakit crohn alias masalah usus lainnya nan perlu ditangani secara sigap oleh dokter.

Disarankan untuk segera menghubungi master guna pertimbangan dan penanganan nan tepat. Selain itu, memantau perubahan-perubahan dalam kesehatan Si Kecil dan mengambil tindakan sigap dapat membantu mencegah komplikasi nan lebih serius.

3. Anak mengalami muntah darah

Saat Si Kecil mengalami muntah darah menyebabkan tanda kondisi medis nan lebih serius, seperti perdarahan lambung, jangkitan alias luka dalam sistem pencernaan.

Oleh karena itu, Bunda perlu untuk tetap waspada dan segera menghubungi master andaikan Si Kecil mengalami muntah darah. Hal ini terutama jika disertai dengan indikasi seperti nyeri perut nan parah alias berulang, lemas, dan kehilangan kesadaran.

Dokter bakal melakukan pertimbangan lebih lanjut dan menentukan penyebab serta tindakan nan tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

4. Muntah berwarna hijau pada anak

Muntahan berwarna hijau pada Si Kecil bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti penyumbatan pada usus. Penyebabnya bisa beragam, seperti adanya sumbatan pada saluran pencernaan, peradangan, jangkitan alias kondisi medis lainnya.

Selain itu, muntahan berwarna kuning kehijauan juga bisa menjadi tanda masalah seperti penyakit lambung, jangkitan bakteri, alias adanya unsur berbisa dalam tubuh.

Disarankan master untuk selalu memperhatikan perubahan warna dan konsistensi muntahan Si Kecil, terutama jika disertai dengan indikasi seperti sakit perut nan parah, demam, muntah berulang alias penurunan nafsu makan.

Saat Si Kecil mengalami muntahan berwarna hijau alias kuning kehijauan berbarengan dengan indikasi tersebut, segera hubungi master untuk penanganan lebih lanjut. Dokter bakal melakukan pertimbangan lebih lanjut dan memberikan perawatan nan diperlukan sesuai dengan kondisi Si Kecil. 

5. Gatal-gatal, pusing dan bengkak pada wajah anak

Gejala pada Si Kecil berupa gatal-gatal, kulit pucat, pusing, pembengkakan wajah serta sakit perut nan disertai muntah bisa menjadi tanda-tanda anafilaksis, reaksi alergi nan serius dan menakut-nakuti jiwa. Anafilaksis dapat terjadi secara sigap dan memerlukan penanganan medis segera.

Jika Si Kecil mengalami indikasi anafilaksis, Bunda perlu untuk segera bertindak. Segera cari support medis alias bawa ke rumah sakit terdekat.

Ketika Si Kecil diketahui mempunyai alergi nan berpotensi menyebabkan anafilaksis dan Bunda mempunyai epinefrin alias adrenalin di rumah, segera berikan epinefrin tersebut sesuai petunjuk dokter. Epinefrin adalah obat nan diberikan melalui suntikan untuk mengatasi reaksi alergi akut dan dapat menyelamatkan nyawa sementara menunggu support medis datang. 

6. Sakit perut pada bagian kanan bawah perut

6 Cara Mengatasi Perut Anak Kembung Secara Alami, Catat Bun!Ilustrasi sakit perut pada anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Saat Si Kecil mengeluhkan sakit perut pada bagian kanan bawah, terutama andaikan terjadi terus menerus alias meningkat secara bertahap, perihal ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti radang usus buntu.

Pada awalnya, sakit perut akibat radang usus buntu biasanya terlokalisasi di sekitar wilayah pusar, kemudian beranjak dan menjadi lebih konsentrasi pada kuadran kanan bawah perut.

Jika Si Kecil mengalami sakit perut nan terus menerus alias semakin parah, terutama di bagian kanan bawah perut, Bunda segera menghubungi master anak untuk mendapatkan pengobatan medis. Radang usus buntu adalah kondisi serius nan memerlukan penanganan segera, lantaran dapat mengakibatkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan cepat. 

7. Anak merasakan sakit ketika buang air kecil

Jika Si Kecil merasakan sakit saat buang air kecil, perihal tersebut bisa menjadi tanda adanya jangkitan saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih merupakan kondisi nan umum terjadi pada anak-anak dan memerlukan penanganan medis nan tepat.

Gejala ISK pada anak-anak dapat bervariasi, tetapi nan umum adalah rasa sakit alias terbakar saat buang air kecil, seringnya buang air mini alias apalagi hanya sedikit urine nan keluar, rasa mau buang air mini nan mendesak serta warna urine nan berubah menjadi keruh alias berbau tidak sedap.

Ketika gejala-gejala seperti ini muncul pada Si Kecil, sangat krusial untuk segera membawanya ke master untuk pertimbangan dan penanganan lebih lanjut. Dokter bakal melakukan pemeriksaan bentuk dan mungkin tes urine untuk memastikan diagnosisnya.

Biasanya, ISK dapat diobati dengan antibiotik, tetapi Bunda perlu untuk memperhatikan indikasi dan mengikuti petunjuk master untuk memastikan pemulihan nan sigap dan mencegah komplikasi nan lebih serius. 

8. Demam dan batuk parah pada anak

Demam dan batuk parah pada Si Kecil memang bisa menjadi tanda adanya kondisi serius seperti pneumonia. Pneumonia merupakan jangkitan pada paru-paru nan dapat menyebabkan indikasi seperti demam, batuk parah, sesak napas, dan terkadang sakit perut.

Saat ini, banyak virus nan juga menyebabkan indikasi seperti batuk dan sakit perut, terutama pada anak-anak.

Namun, jika batuknya sangat parah, disertai dengan demam tinggi dan sakit perut nan semakin memburuk alias Si Kecil tampak bernapas dengan sigap alias mempunyai perubahan perilaku nan mencurigakan, seperti lemas alias kebingungan, secepatnya untuk menghubungi master anak guna pertimbangan lebih lanjut.

Penurunan berat badan pada Si Kecil bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan nan lebih serius, terutama disertai dengan indikasi seperti sakit perut nan berkepanjangan.

Meski biasanya bakal pulih setelah Si Kecil merasa lebih baik, penurunan berat badan nan terjadi secara tiba-tiba dan signifikan dan tidak disertai dengan pemulihan nan sesuai, bisa menjadi perhatian nan serius.

Bunda perlu segera membawa Si Kecil ke master untuk pertimbangan lebih lanjut. Dokter bakal melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari tahu penyebab sakit perut dan penurunan berat badan, kemudian memberikan perawatan berasas hasil pemeriksaan tersebut. 

10. Demam tinggi dan rasa kantuk pada anak

Demam tinggi alias rasa mengantuk nan berlebih pada Si Kecil bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan nan serius, terutama jika disertai dengan sakit perut. Hal ini bisa menjadi indikasi jangkitan nan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Gejala demam tinggi dapat menunjukkan bahwa tubuh sedang berjuang melawan jangkitan alias peradangan, sementara rasa mengantuk nan berlebihan bisa menjadi respons tubuh terhadap stres alias ketidaknyamanan nan disebabkan oleh sakit perut alias kondisi kesehatan lainnya.

Namun, demam tinggi dan mengantuk nan berlebihan juga bisa menjadi indikasi dari kondisi serius seperti tekanan darah rendah alias kehilangan darah. Jika Si Kecil mengalami demam tinggi, mengantuk berlebihan dan sakit perut secara terus-menerus, Bunda perlu menghubungi master untuk penanganan medis lebih lanjut. 

Demikian ulasan mengenai tanda sakit perut serius pada anak nan perlu segera ke dokter. Semoga berfaedah untuk antisipasi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda