Viral Film Siksa Kubur, Psikolog Sebut Kelompok Orang Yang Disarankan Tak Ikut Nonton

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Film horor Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar sedang tayang di bioskop Tanah Air. Meski banyak mendapatkan review bagus, tak semua orang disarankan untuk menyaksikan movie ini, Bunda.

Siksa Kubur mengusung tema seram dan teror nan menyoroti tentang hidup dan mati. Film ini juga dibintangi oleh bintang papan atas, seperti Faradina Mufti dan Reza Rahadian.

Kendati demikian, psikolog menyebut terdapat golongan orang nan tidak disarankan untuk menyaksikan film Siksa Kubur. Pasalnya, movie dengan tema seperti itu tidak disarankan untuk penonton nan tidak siap secara mental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Film ini penuh teror baik dari segi visual maupun suara, makanya kudu sangat berhati-hati bagi mereka nan secara mental memang belum betul-betul siap," kata psikolog anak dan family Mira Amir, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (18/4).

Selain tema seram nan mungkin cukup berat bagi sebagian orang, movie ini juga mengangkat sejumlah rumor kesehatan mental secara kasat mata.

Beberapa rumor kesehatan mental nan dihadirkan di movie Siksa Kubur antara lain pelecehan seksual, trauma, hingga rasa takut berlebihan.

Cerita soal pelecehan seksual nan dialami oleh salah satu tokoh di movie Siksa Kubur dikisahkan meninggalkan luka nan terbawa hingga dewasa. Hal ini dapat memicu memori jelek bagi mereka nan juga pernah mengalami perihal serupa.

Selain itu, movie Siksa Kubur juga mengangkat cerita peristiwa peledak bunuh diri. Bagi mereka nan pernah mengalami dan kehilangan family dalam tragedi peledak bunuh diri, tentunya movie tersebut bisa menghadirkan memori menyakitkan dari masa lalu.

"Bukan berfaedah melarang, hanya saja jika memang tidak siap. Secara mental belum penuh (belum sembuh) lebih baik dipikirkan lagi," kata Mira.

Apabila tetap mau menonton, Mira menyarankan untuk memposisikan diri sebagai penonton nan pandai alias smart buyer. Menurut Mira, riset sangat diperlukan sebelum menyaksikan film. Apalagi, sudah banyak ulasan mengenai movie nan muncul di media sosial.

"Riset dulu, jika setelah riset percaya bisa menghadapi setiap terornya silakan menonton. Tapi jika merasa tidak percaya lebih baik ditahan dulu. Dan juga jika mau menonton usahakan tidak sendirian, ajak kawan satu dua orang untuk berbincang selanjutnya," tuturnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda