Sakit Kepala Saat Hamil Trimester 1, Kenali Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Ketika seorang wanita hamil, dia bakal mengalami banyak penyesuaian dalam tubuhnya. Hal menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan dapat terjadi dalam satu waktu ketika indikasi kehamilan muncul. Ya, ada beberapa keluhan nan mungkin dirasakan saat hamil, salah satunya adalah sakit kepala.

Sakit kepala saat mengandung memang sering terjadi. Ibu mengandung mungkin mengalami sakit kepala selama trimester pertama kehamilan. Lagi-lagi, perihal ini mungkin terjadi lantaran banyaknya perubahan nan dialami dalam waktu singkat.

Untuk mengantisipasinya, kenali penyebab dan langkah mengatasi sakit kepala saat mengandung trimester satu dalam tulisan ini. Simak selengkapnya berikut ini, ya Bunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penyebab sering alami sakit kepala saat mengandung trimester 1

Dilansir Healthline, sakit kepala tegang sering terjadi pada trimester pertama kehamilan. Hal ini mungkin terjadi lantaran tubuh ibu mengandung sedang mengalami beberapa perubahan saat ini. Perubahan berikut dapat memicu sakit kepala:

  • Perubahan hormonal.
  • Volume darah nan lebih tinggi.
  • Perubahan berat badan.

Penyebab umum sakit kepala pada trimester pertama kehamilan juga meliputi:

  • Dehidrasi
  • Mual dan muntah
  • Stres
  • Kurang tidur
  • Penghentian kafein
  • Nutrisi buruk
  • Kadar gula darah rendah
  • Terlalu sedikit aktivitas fisik
  • Kepekaan terhadap cahaya
  • Perubahan penglihatan

Beberapa makanan juga bisa menyebabkan sakit kepala. Makanan umum nan dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang antara lain:

  • Produk susu
  • Cokelat
  • Keju
  • Ragi
  • Tomat

Kondisi sakit kepala saat mengandung di trimester 1 nan perlu diwaspadai

Sakit kepala umumnya bukan perihal nan membahayakan ibu hamil, Bunda. Segera temui master jika ibu mengandung merasakan sakit kepala selama kehamilan. Dapatkan pertolongan medis segera jika mempunyai indikasi penyerta lainnya seperti berikut:

  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan kabur
  • Sakit parah
  • Sakit kepala nan berjalan lebih dari beberapa jam
  • Sering sakit kepala
  • Pingsan
  • Kejang

Cara kondusif atasi sakit kepala pada ibu hamil

Ibu mengandung juga dapat mengubah style hidup untuk mencoba membantu mencegah dan mengobati sakit kepala. Jika mengalami sakit kepala, ibu mengandung disarankan untuk:

  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Tidur nan cukup
  • Istirahat dan rileks, Bunda dapat mencoba kelas yoga kehamilan, misalnya

Rekomendasi pengobatan pengganti lain untuk mengatasi sakit kepala saat mengandung dan obat sakit kepala alami, seperti:

  • Kompres es
  • Bantal pemanas
  • Pijat
  • Minyak esensial, seperti peppermint, rosemary, dan chamomile

Bolehkah ibu mengandung muda minum obat sakit kepala?

Dokter kandungan Bunda mungkin telah memberi tahu bahwa tidak boleh minum obat apa pun tanpa memeriksakannya terlebih dahulu. Bunda mungkin bertanya-tanya, apakah kita perlu memeriksakannya meskipun hanya mau meminum obat pereda nyeri seperti obat sakit kepala?

Jawaban sederhananya adalah ya. Mengutip WebMD, kita kudu bertanya kepada master sebelum meminum obat apa pun, meskipun itu hanya pil nan dijual bebas nan dirancang untuk menghilangkan rasa sakit. Obat semacam itu mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi aturannya berubah saat mengandung bayi. Beberapa obat tidak kondusif dikonsumsi saat mengandung apalagi obat nan dijual bebas.

Obat sakit kepala nan diperbolehkan untuk ibu hamil

Parasetamol adalah obat pereda nyeri pilihan pertama jika sedang hamil. Namun demi keamanan, jika mengonsumsi parasetamol saat hamil, konsumsilah dalam waktu sesingkat mungkin. Ibu mengandung bisa mendapatkan saran dari perawat alias master tentang berapa banyak parasetamol nan boleh dikonsumsi dan untuk berapa lama.

Meskipun master mengatakan tidak apa-apa mengonsumsi parasetamol, konsumsilah sesedikit mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin. Dilansir NHS, parasetamol tidak dikaitkan dengan masalah besar seperti keguguran alias abnormal lahir, namun penelitian menunjukkan bahwa bayi nantinya dapat merasakan efeknya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi asetaminofen setiap hari dalam jangka waktu lama (28 hari alias lebih) dapat membikin bayi berisiko lebih besar mengalami keterlambatan perkembangan ringan alias gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD).

Akan tetapi, hindari parasetamol jika alergi terhadapnya, jika mempunyai masalah hati, alias jika master mengatakan itu tidak kondusif untuk kondisi Bunda.

Sakit kepala saat hamil, apakah pasti indikasi preeklamsia?

Saat trimester satu, sakit kepala umumnya disebabkan oleh hormon. Namun, menginjak trimester dua hingga tiga, sakit kepala perlu diwaspadai, Bunda.

Jika sakit kepala sangat parah, alias tidak kunjung hilang, alias saat mengalami pusing, penglihatan kabur, alias perubahan pada bagian penglihatan, ibu mengandung kudu menghubungi penyedia jasa kesehatan.

Sakit kepala terkadang bisa dikaitkan dengan masalah tekanan darah saat hamil. Jika indikasi ini menetap alias parah dan terjadi setelah 20 minggu kehamilan, segera beri tahu dokter.

Tekanan hipertensi selama kehamilan adalah salah satu tanda ancaman terbesar nan mungkin terjadi pada preeklamsia. Meskipun bukan merupakan indikasi preeklamsia, perihal ini tetap bisa menjadi pertanda adanya masalah. 

Semoga info ini dapat membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda