Mencegah Kurang Gizi Pada Ibu Hamil Trimester 1 Yang Alami Morning Sickness

Jakarta -

Pagi-pagi buta, ketika mentari baru saja menyapa, semestinya menjadi saat nan penuh kegembiraan bagi seseorang, termasuk seorang ibu hamil. 

Namun, bagi sebagian besar perempuan, trimester pertama kehamilan sering kali disambut dengan tantangan nan dikenal sebagai 'morning sickness' alias mual dan muntah saat hamil. 

Meskipun disebut 'morning', indikasi ini bisa muncul kapan saja dalam sehari, apalagi bisa meresahkan di malam hari. Morning sickness bisa menjadi pengalaman nan menantang, memengaruhi kesejahteraan bentuk dan emosional seorang ibu hamil. 

Apa itu morning sickness dan apa saja penyebabnya?

Pengertian morning sickness

Morning sickness, alias mual dan muntah saat hamil, sering kali menjadi pengalaman nan umum bagi banyak ibu hamil. Diperkirakan hingga 70 persen dari mereka mengalami kondisi ini, terutama pada trimester pertama kehamilan, nan berjalan selama tiga bulan pertama. 

Meskipun namanya mengandung kata 'morning', sebenarnya kondisi bisa terjadi kapan saja dalam sehari, apalagi bisa meresahkan pada malam hari.

Gejala morning sickness bisa sangat bervariasi dari satu ibu mengandung ke ibu mengandung lainnya. Beberapa mungkin hanya mengalami rasa mual ringan, sementara nan lain mungkin mengalami muntah nan lebih sering dan parah.

Namun demikian, bagi sebagian besar orang, indikasi morning sickness condong membaik saat memasuki trimester kedua, nan dimulai sekitar minggu ke-14 kehamilan.

Penyebab morning sickness

Penyebab morning sickness pada trimester pertama kehamilan belum sepenuhnya diketahui, dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa aspek nan mungkin menyebabkan morning sickness antara lain:

1. Gula darah rendah

Salah satu aspek nan bisa menyebabkan morning sickness adalah gula darah rendah. Ketika kadar gula darah Bunda turun, otak mungkin merespons dengan merasa lapar alias mual, nan bisa memicu muntah.

2. Peningkatan hormon kehamilan

Selama trimester pertama kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon seperti human chorionic gonadotropin (HCG) dan estrogen. Hormon-hormon ini berkedudukan krusial dalam mendukung perkembangan janin, tetapi mereka juga dapat memengaruhi sistem pencernaan Bunda.

3. Fluktuasi tekanan darah

Selama kehamilan, perubahan tekanan darah adalah perihal nan umum terjadi. Penurunan tekanan darah bisa membikin Bunda merasa pusing alias mual. Ketika tekanan darah turun secara tiba-tiba, perihal ini dapat memicu terjadinya morning sickness.

4. Perubahan dalam metabolisme

Kehamilan juga mengakibatkan perubahan dalam metabolisme Bunda. Tubuh bakal beradaptasi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, nan bisa mengubah langkah tubuh memproses makanan dan menyerap nutrisi.

Faktor tambahan pemicu morning sickness

Morning sickness bisa menjadi lebih parah alias sering terjadi lantaran beragam aspek tambahan nan memengaruhi kondisi bentuk dan emosional Bunda selama kehamilan. Beberapa aspek ini termasuk:

1. Stres dan kecemasan

Ketegangan dan kekhawatiran nan berlebihan dapat memperburuk indikasi morning sickness. Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan dan memicu emosi mual dan muntah nan lebih sering.

2. Kelelahan nan berlebihan

Kehamilan sendiri bisa membikin Bunda merasa lebih capek dari biasanya lantaran perubahan hormonal dan bentuk nan terjadi dalam tubuh. Kelelahan nan berlebihan dapat membikin sistem pencernaan lebih sensitif, meningkatkan akibat terjadinya morning sickness.

3. Memakan alias mencium bau-bauan tertentu

Bau-bauan tertentu alias makanan nan mempunyai aroma nan kuat dapat memicu reaksi mual pada beberapa ibu hamil. Misalnya, aroma makanan nan digoreng alias berlemak, alias apalagi aroma minyak wangi nan kuat, bisa membikin morning sickness menjadi lebih buruk.

Meskipun morning sickness mungkin tidak dapat sepenuhnya dihindari, ada beberapa langkah nan dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejalanya. 

Perubahan pola makan dan style hidup sering kali menjadi langkah pertama nan diambil. Apa saja makanan bergizi nan bisa Bunda konsumsi untuk menghindari morning sickness?

Makanan bergizi untuk atasi morning sickness

Makanan nan kaya nutrisi dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya morning sickness pada trimester pertama kehamilan. Bunda dapat memilih makanan-makanan berikut untuk memastikan asupan nutrisi nan mencukupi:

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, sawi, kale, dan kubis merupakan sumber nan kaya bakal beragam nutrisi krusial seperti vitamin, mineral, dan serat. Konsumsi sayuran hijau dapat membantu menjaga kesehatan dan memberikan daya nan diperlukan untuk mengatasi morning sickness.

2. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang tanah, dan kacang lentil merupakan sumber protein nabati nan baik dan juga mengandung unsur besi nan krusial bagi kesehatan Bunda dan perkembangan janin.

3. Buah-buahan

Buah-buahan segar seperti apel, jeruk, pisang, dan stroberi mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan nan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi akibat terjadinya morning sickness.

4. Susu dan produk olahan susu

Susu dan produk olahan susu seperti yogurt dan keju merupakan sumber kalsium nan krusial untuk kesehatan tulang dan gigi. Konsumsi produk susu nan rendah lemak juga dapat membantu mengurangi akibat mual dan muntah.

5. Ikan, telur, dan daging

Ikan, telur, dan daging merupakan sumber protein hewani nan krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Pilihlah sumber protein nan rendah lemak dan hindari makanan nan tinggi lemak jenuh.

Dengan mengonsumsi makanan-makanan bergizi seperti nan disebutkan di atas, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan tubuhnya dan mengurangi akibat terjadinya morning sickness selama trimester pertama kehamilan. Semoga bermanfaat!

(pri/pri)