5 Efek Hb Rendah Pada Ibu Hamil Dan Cara Mengatasinya Agar Tak Bahayakan Janin

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Kehamilan memang merupakan momen spesial nan sangat dinantikan oleh banyak pasangan. Namun dibalik itu, selama periode ini beragam akibat kesehatan perlu diwaspadai, salah satunya ialah Hb rendah nan mungkin dialami oleh ibu hamil.

Hemoglobin (Hb) mempunyai peran vital sebagai protein dalam sel darah merah nan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Apabila ibu mengandung mengalami Hb rendah, maka perihal ini dapat menimbulkan pengaruh samping rawan bagi ibu mengandung dan janinnya.

Penting bagi Bunda untuk mengetahui mengenai pengaruh Hb rendah dan penyakit rawan nan ikut mengintai. Apa saja pengaruh jelek Hb rendah pada ibu mengandung dan gimana langkah mengatasinya? Yuk, Bunda, simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu Hb rendah?

Melansir dari Mayo Clinic, hemoglobin alias (Hb) adalah protein dalam sel darah merah nan bekerja mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kadar hemoglobin antara laki-laki dan wanita berbeda. Untuk wanita, kadar normalnya berada di kisaran 12,3 hm/dL dan 15,3 gm/dL. Apabila kadar hemoglobin seorang wanita berada di bawah 12 gm/dL, maka dapat disimpulkan bahwa dia mengalami Hb rendah. 

Di sisi lain, selama masa kehamilan, volume darah dalam tubuh bakal meningkat, begitu pula dengan jumlah unsur besi nan dibutuhkan. Tubuh ibu mengandung bakal menggunakan unsur besi untuk menghasilkan lebih banyak darah guna memasok oksigen ke bayi dalam kandungan.

Jika Bunda tidak mempunyai persediaan unsur besi nan cukup alias tidak mendapatkan cukup unsur besi selama kehamilan, maka kondisi Hb rendah. Ketika kadar hemoglobin seseorang rendah, itu artinya tubuhnya tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuatnya merasa sangat capek dan lemah. 

Untuk mengetahui apakah ibu mengandung menderita Hb rendah alias tidak, maka kudu dilakukan tes hemoglobin untuk menganalisis jenis hemoglobin dalam sel darah ibu. Apabila ibu mengandung menderita Hb rendah nan parah selama kehamilan, bakal meningkatkan akibat kelahiran prematur (sebelum usia kandungan 37 minggu). Kondisi ini juga dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan depresi ibu pasca persalinan. 

Penyebab Hb rendah pada ibu hamil

Kadar Hb nan rendah pada ibu mengandung dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan, baik bagi ibu maupun janinnya. Ada beberapa aspek nan bisa menyebabkan ibu mengandung mengalami Hb rendah berikut beberapa di antaranya:

1. Kekurangan unsur besi

Zat besi adalah salah satu mineral nan krusial untuk pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Kekurangan unsur besi menjadi penyebab paling umum anemia pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan asupan unsur besi nan rendah, kehilangan darah, mual, dan muntah.

2. Kekurangan vitamin B12 dan folat

Vitamin B12 dan folat juga krusial untuk pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Kekurangan vitamin B12 dan folat ini biasanya disebabkan lantaran terjadinya gangguan pencernaan, asupan nutrisi nan kurang, dan penggunaan obat-obatan tertentu nan dapat mengganggu penyerapan vitamin B12 seperti obat glukosuria dan obat kejang. 

3. Tubuh tidak menghasilkan sel darah merah nan cukup

Tubuh manusia memproduksi sel darah merah dan sel darah putih melalui sumsum tulang belakang. Terkadang, ada beberapa kondisi alias penyakit nan bakal memengaruhi keahlian sumsum tulang belakang tidak memproduksi sel darah merah dalam jumlah nan cukup. 

4. Kehilangan banyak darah

Ibu mengandung mungkin mengalami kecelakaan alias menderita penyakit tertentu nan menyebabkan dia kehilangan banyak darah. Hal ini dapat menyebabkan hemoglobin dalam darah ibu juga ikut menurun. 

Penyakit nan disebabkan Hb rendah

Jika seseorang mengalami kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darahnya rendah, maka perihal ini bisa saja menjadi pertanda indikasi penyebab timbulnya beberapa penyakit. Nah, Bunda, berikut beberapa penyakit nan disebabkan lantaran Hb rendah nan kudu diwaspadai ibu hamil:

1. Anemia 

Anemia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan unsur besi nan diperlukan dalam pembentukan hemoglobin. Jenis anemia nan paling umum terjadi ialah anemia defisiensi besi. Gejala nan mungkin saja dialami oleh penderitanya meliputi kelelahan, pusing, sesak napas, dan kulit pucat.

2. Limfoma

Limfoma merupakan istilah medis untuk kanker nan menyerang sistem limfatik seseorang. Jika dia mempunyai sel limfoma di sumsum tulang belakang, sel tersebut dapat mengluarkan sel darah merah nan menyebabkan jumlah sel darah merah berkurang. 

3. Leukimia

Leukimia adalah kanker darah nan menyerah area sumsum tulang belakang. Sel leukimia di sumsum tulang belakang dapat membatasi jumlah sel darah merah nan diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Hal ini menyebabkan sel darah putih jumlahnya lebih banyak daripada sel darah merah.

4. Gagal ginjal kronis

Ginjal manusia memproduksi hormon nan bakal memberikan sinyal pada sumsum tulang belakang untuk membikin sel darah merah. Apabila ginjal mengalami kerusakan kronis, maka bakal memengaruhi proses ini dan menyebabkan jumlah sel darah seseorang menurun.

5. Mieloma multipel

Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh seseorang mengembangkan sel plasma abnormal nan dapat menggantikan keberadaan sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan sel darah merah dalam tubuh menurun. 

5 Efek nan terjadi saat Hb ibu mengandung rendah

Selain ancaman penyakit nan mengintai akibat Hb rendah, ada pula beberapa pengaruh langsung nan dapat terjadi pada ibu hamil. Beberapa pengaruh jelek nan terjadi ketika Hb ibu mengandung rendah di antaranya:

1. Tubuh mudah lemas

Kadar Hb nan rendah pada ibu mengandung menandakan kekurangan oksigen nan krusial bagi tubuh. Hal ini mengakibatkan ibu mengandung mudah merasa lemas, lesu, dan kekurangan energi. Kondisi ini tentu saja berakibat pada aktivitas sehari-hari, di mana tubuh terasa berat dan susah digunakan secara maksimal untuk beraktivitas. 

2. Sesak napas

Kekurangan oksigen akibat Hb rendah pada ibu mengandung juga berakibat pada sistem pernapasan. Ibu mengandung dengan kondisi ini bakal merasakan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Hal ini terjadi lantaran tubuh berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen dengan meningkatkan gelombang pernapasan. Sesak napas ini dapat mengganggu kenyamanan ibu mengandung dan membatasi aktivitasnya.

3. Berat badan lahir rendah

Anemia nan diakibatkan oleh Hb rendah pada ibu mengandung dapat memberikan pengaruh domino pada janin. Bayi nan dilahirkan dari ibu mengandung dengan anemia berisiko tinggi mengalami berat badan lahir rendah (BBLR).

Hal ini disebabkan lantaran asupan oksigen dan nutrisi nan tidak optimal selama masa kehamilan. BBLR dapat memicu beragam komplikasi kesehatan pada bayi, seperti infeksi, gangguan perkembangan, dan apalagi kematian. 

4. Gangguan tumbuh kembang bayi

Dampak negatif Hb rendah pada ibu mengandung tidak hanya berakhir pada berat badan lahir rendah. Anemia juga dapat menghalang pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Kekurangan oksigen dan nutrisi selama masa kehamilan dapat mengganggu pembentukan organ dan jaringan tubuh bayi, sehingga berakibat pada keterlambatan perkembangan bentuk dan mental. Hal ini tentu saja bakal memengaruhi masa depan bayi dan memerlukan perhatian unik untuk mengejar ketertinggalan. 

Hb rendah pada ibu mengandung juga melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini membikin ibu mengandung lebih mudah terserang jangkitan dan penyakit. Hal ini tentu saja membahayakan kesehatan ibu mengandung dan janin, lantaran ibu mengandung dengan daya tahan tubuh nan lemah lebih rentan terhadap komplikasi kehamilan dan persalinan. 

Cara mengatasi pengaruh HB rendah pada ibu hamil

Cara nan dapat dilakukan ibu mengandung untuk mengatasi pengaruh Hb rendah ialah mengonsumsi vitamin prenatal nan mengandung unsur besi. Biasanya master kandungan bakal merekomendasikan suplemen unsur besi untuk dikonsumsi ibu selama kehamilan.

Rata-rata ibu mengandung memerlukan sekitar 27 miligram unsur besi setiap harinya. Selain suplemen, ibu mengandung dapat mengonsumsi makanan sumber unsur besi seperti daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sayur hijau, dan kacang polong. 

Zat besi nan berasal dari produk hewani seperti daging paling mudah diserap oleh tubuh. Untuk meningkatkan penyerapan unsur besi, Bunda bisa juga mengonsumsi makanan alias minuman tinggi vitamin C seperti saribuah jeruk, saribuah tomat, alias saribuah stroberi. Selama mengonsumsi suplemen unsur besi, sebaiknya hindari mencampurnya dengan jenis makanan alias minuman nan mengandung kalsium.

Meski kalsium merupakan nutrisi nan krusial selama kehamilan, namun nutrisi ini dapat menurunkan penyerapan unsur besi oleh tubuh. Bunda dapat mengonsumsi olahan makanan alias minuman nan mengandung unsur besi dan kalsium secara terpisah agar tetap mendapatkan faedah dari kedua nutrisi tersebut. 

Demikianlah penjelasan komplit mengenai pengaruh Hb rendah pada ibu mengandung dan ancaman lain seperti penyakit nan bisa timbul. Dengan memahami pengaruh Hb rendah dan langkah mengatasinya, semoga Bunda dapat melakukan langkah preventif untuk mencegahnya alias memilih pengobatan nan tepat.

Ingat, ya, Bunda, untuk selalu mengkonsultasikannya dengan master mengenai langkah mengatasi Hb rendah selama kehamilan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan nan tepat. Semoga tulisan ini bermanfaat!

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda