Waktu Yang Disarankan Untuk Menjalani Usg Transvaginal Untuk Kesuksesan Program Hamil

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Pemindaian ultrasonografi, baik transvaginal alias transabdominal merupakan langkah nan kondusif dan efektif untuk memeriksa kondisi organ reproduksi. Bahkan, untuk kesuksesan program mengandung sebaiknya melakukan USG transvaginal pada waktu nan disarankan. Benarkah?

Pemeriksaan awal terbaik untuk infertilitas ialah dengan USG trans-vaginal. Dan pasien kesuburan menjalani USG tranvaginal secara rutin selama siklus pengobatannya. 

Namun, sebelum membahas tentang apa saja nan dapat diperiksa dengan USG transvaginal dalam program kehamilan, ketahui terlebih dulu apa itu USG transvaginal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengenal USG transvaginal

Stacy Henigsman, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan USG transvaginal ini adalah pemindaian internal organ reproduksi perempuan.  USG transvaginal ini dianggap kondusif dan mudah dalam memeriksa organ dalam wilayah panggul perempuan. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

"USG ini menggunakan gelombang bunyi gelombang tinggi untuk menghasilkan gambar perincian organ dalam," kata Henigsman dilansir Medical News Today.

Dalam pelaksanaannya, master memasukkan probe ultrasonografi kecil, nan disebut transduser, ke dalam memek untuk menghasilkan gambar organ-organ di wilayah panggul nan sangat detail.

Namun tranduser tersebut sebelum masuk ke dalam memek dilumasi terlebih dulu dengan gel dan ditutup dengan kondom. Setelah itu dimasukkan sekitar tiga inci ke dalam vagina. Gelombang bunyi nan tidak rawan menghasilkan gambar organ panggul di layar. 

Gambar nan dihasilkan sangat jelas dan diperlukan untuk menyoroti persoalan nan ada. Semuanya bakal berhujung dalam 15 menit alias kurang. Prosedurnya tidak menimbulkan rasa sakit.

USG transvaginal ini berbeda dengan sinar-X. Pemindaian USG tidak melibatkan radiasi, nan berfaedah tidak diketahui adanya pengaruh samping dan sangat aman.

Seorang ahli kesehatan menggunakan USG untuk membikin gambar bagian dalam tubuh. Gelombang bunyi berfrekuensi tinggi memantul dari organ dalam dan membentuk gambar-gambar ini.

Tujuan USG transvaginal

Dilansir dari laman India IVF, wanita nan mengalami kesulitan mengandung krusial melakukan USG infertilitas. Untuk pengetesan dan pengobatan kesuburan, sebagian besar USG dilakukan secara transvaginal (melalui vagina) dengan tongkat unik nan ramping. USG tidak menimbulkan rasa sakit, meski mungkin sedikit tidak nyaman.

Tujuan pemindaian meliputi kondisi rahim, di saluran serviks terdapat lapisan lendir cerah nan merupakan tanda baik nan mencerminkan tingkat produksi estrogen nan baik, penilaian penerimaan endometrium, keberadaan cairan di panggul, posisi, dan ukuran. ovarium.

Berikut beberapa nan dievaluasi master kesuburan dengan pemindaian USG infertilitas.

1. Kedudukan dan keberadaan organ reproduksi

USG bakal memberikan gambaran menyeluruh tentang keseluruhan sistem reproduksi. Apakah semua nan semestinya ada di sana sudah ada? Apakah semuanya berada di area nan benar?

2. Ovarium

Teknologi USG bakal memeriksa ovarium, memperhatikan ukuran dan bentuknya. Alat tersebut juga bakal mencari bukti adanya kista ovarium nan normal dan tidak normal.

Banyaknya kista mini nan terlihat seperti kalung mutiara mungkin mengindikasikan sindrom ovarium polikistik. Adanya endometrioma nan besar dapat mengindikasikan kemungkinan endometriosis.

3. Jumlah folikel antral

Folikel antral adalah jenis folikel spesifik nan ditemukan di ovarium, nan menjadi bagian dari siklus hidup telur/oosit

Jumlah folikel antral nan sangat rendah mungkin menunjukkan persediaan ovarium nan buruk. Jumlah folikel antral nan sangat tinggi mungkin mengindikasikan PCOS.

4. Rahim

Teknologi USG bakal mencatat ukuran, bentuk, dan posisi rahim. Teknisi juga bakal mencari indikasi adanya massa di rahim, seperti fibroid, polip, alias adenomiosis.

Ini tidak selalu dapat dilihat dengan USG biasa. Evaluasi lebih lanjut mungkin memerlukan sonohisterogram alias histeroskopi.

5. Endometrium

Lapisan rahim, endometrium, menebal dan berubah seiring berjalannya siklus menstruasi. Teknisi USG bakal mencari indikasi sehat bahwa endometrium berada pada tahap nan seharusnya. Kemudian ketebalan endometrium bakal diukur.

Endometrium kudu tipis sebelum ovulasi dan lebih tebal setelah ovulasi.

6. Saluran tuba

USG dasar tidak bisa menangkap saluran tuba nan sehat. Namun, tuba fallopi dapat terlihat dengan USG 2D biasa jika bengkak alias berisi cairan, nan dapat terjadi dengan hidrosalping.

Sebenarnya penemuan saluran tuba tidak dapat diandalkan melalui tes USG, melainkan dilakukannya histerosalpingogram. Meskipun USG infertilitas tidak menunjukkan saluran tuba nan normal, jenis tuba falopi nan abnormal mungkin terlihat. Tabung nan terisi cairan tidak hanya menandakan saluran tuba tersumbat tetapi juga mengurangi tingkat keberhasilan perawatan IVF.

7. Adhesi

Dengan menekan perlahan organ reproduksi menggunakan transduser transvaginal, teknisi dapat memandang apakah organ tersebut bergerak bebas dan sebagaimana mestinya, alias tampak saling menempel.

Adhesi dapat menghalangi organ reproduksi bergerak bebas. Adhesi dapat terbentuk dari jangkitan panggul sebelumnya alias dari endometriosis.

8. Aliran darah

Dokter juga dapat menilai aliran darah ke organ reproduksi dengan USG. Jika master menggunakan Doppler berwarna, teknisi mungkin dapat mengevaluasi aliran darah di sekitar kista alias massa. Hal ini dapat membantu membedakan antara kista nan sehat, kista endometrium (endometrioma), alias tumor ovarium.

Waktu tepat untuk USG transvaginal

Lantas, kapan wanita perlu menjalani USG kesuburan ini? USG kesuburan dapat dilakukan selama siklus menstruasi. Melakukan USG kesuburan selama periode tersebut sangat disarankan meskipun sebagian besar kondisi ginekologi dapat dinilai dan didiagnosis kapan saja. 

Tapi,  pasien mungkin merasa lebih nyaman di luar siklus menstruasinya lantaran sebagian besar pemindaian USG panggul komplit biasanya dilakukan secara transvaginal. 

Selain itu, master kandungan mungkin merekomendasikan waktu tertentu dalam siklus menstruasi untuk melakukan USG transvaginal. Misalnya sekitar hari ke 9 siklus,  biasanya dianggap ideal untuk pemeriksaan kesuburan. 

Pada waktu itu tepat setelah akhir periode ketika lapisan rahim lebih tipis, masalah endometrium seperti polip lebih mudah dideteksi dengan pemindaian USG panggul lengkap.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda