Laser Wajah Saat Hamil, Berbahayakah Untuk Bumil Dan Janin?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Mempercantik diri menjadi perihal nan menyenangkan untuk para bunda, tak terkecuali bagi para ibu mengandung nan mau tampak glowing dan elok selama masa kehamilannya. Namun, di masa kehamilan, ada banyak perihal nan perlu dipertimbangkan oleh Bunda dengan seksama, termasuk mengenai jenis perawatan kecantikan.

Salah satu jenis perawatan nan terkenal dan banyak dilakukan saat ini ialah laser wajah alias laser resurfacing. Namun, apakah melakukan perawatan dengan laser wajah saat mengandung kondusif untuk dilakukan? Apakah ada pengaruh sampingnya bagi ibu mengandung dan janin? Mungkin perihal ini juga menjadi pertanyaan bagi Bunda dan ibu mengandung lainnya. 

Nah, untuk mengetahui keamanan melakukan laser wajah saat hamil, Bunda simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Artikel berikut bakal membahas mengenai laser wajah untuk ibu mengandung mulai dari akibat dan alasannya serta pengganti pilihan perawatan lain nan kondusif untuk dilakukan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengenal laser resurfacing untuk wajah

Laser resurfacing adalah prosedur perawatan kulit nan bermaksud untuk mengurangi keriput, noda penuaan, dan jejak jerawat di wajah. Laser wajah nan satu ini juga diklaim bisa mengencangkan dan menghaluskan kulit serta membikin warna kulit lebih merata. Maka tak heran, jenis laser ini sangat diminati oleh kaum wanita. 

Laser resurfacing bakal menyebabkan lapisan permukaan kulit terluar bakal hilang. Saat proses pengobatan berlangsung, kulit wajah bakal meresponnya dengan menghasilkan kolagen baru di bawah lapisan kulit nan baru.

Hasil dari perawatan laser bakal berbeda-beda setiap orangnya, tergantung intensitas perawatan dan lamanya waktu penyembuhan. Laser resurfacing juga mempunyai beberapa jenis, diantaranya:

1. Laser ablatif

Prosedur laser jenis ini bermaksud untuk menghilangkan lapisan terluar kulit. Laser ablatif menggunakan laser karbon dioksida (CO2) dan laser erbium. Laser CO2 membantu bisa menghilangkan jejak luka, kutil, dan kerutan wajah nan cukup dalam. Sementara laser erbium digunakan untuk menyamarkan garis lembut dan keriput. 

2. Laser non-ablatif

Jenis laser ini bermaksud untuk merangsang pertumbuhan kolagen dan mengencangkan lapisan kulit di bawahnya tanpa menghilangkan lapisan terluar kulit. Perawatan kecantikan dengan laser ini digunakan untuk menghilangkan beberapa masalah kulit tertentu nan diakibatkan lantaran jerawat.

Meski mempunyai beragam manfaat, namun prosedur perawatan kulit dengan metode laser resurfacing mempunyai beberapa pengaruh samping seperti kemerahan, pembengkakan, dan perubahan warna kulit sementara. Ada baiknya, sebelum menjalani laser resurfacing, konsultasikan terlebih dulu dengan master untuk mengetahui apakah ideal alias tidak untuk menjalani prosedur kecantikan tersebut.

Amankah laser wajah saat hamil?

Umumnya, prosedur laser wajah tidak disarankan selama kehamilan. Meskipun akibat pengaruh sampingnya rendah, tetapi belum ada penelitian nan memastikan keamanan prosedur ini pada ibu hamil. Dokter biasanya bakal menyarankan untuk menunda prosedur ini hingga setelah melahirkan.

Melansir dari Verywell Family, Dr. Murphy-Rose juga tidak menyarankan ibu mengandung untuk menjalani prosedur perawatan kulit dengan laser saat hamil, terutama ketika trimester pertama di mana akibat keguguran paling tinggi terjadi.

Ingatlah, Bunda, kesehatan dan keamanan bayi selama masa kehamilan merupakan prioritas utama. Jadi, sebaiknya tunda terlebih dulu perawatan laser resurfacing sampai periode melahirkan. 

Tidak dianjurkannya ibu mengandung melakukan laser resurfacing ini bukanlah tanpa alasan. Selama kehamilan, hormon tubuh mengalami perubahan besar. Ini dapat memengaruhi respons kulit terhadap prosedur laser. Risiko perubahan warna kulit, kemerahan, alias pembengkakan mungkin bisa lebih tinggi terjadi pada ibu hamil.

Selain itu, bagi ibu hamil, prosedur pengobatan kulit setelah melakukan laser bakal menimbulkan akibat lebih lanjut seperti waktu pengobatan nan lebih lama. Hal ini malah bakal membikin perawatan menjadi kurang efektif. 

Saat ini belum ada penelitian ilmiah nan cukup tentang keamanan laser resurfacing pada ibu mengandung dan janin. Meskipun risikonya kecil, paparan radiasi laser selama kehamilan juga dapat berpotensi membahayakan janin.

Risiko laser resurfacing untuk wajah saat hamil

Bagi ibu hamil, laser skin resurfacing dapat menimbulkan akibat lebih lanjut lantaran lonjakan hormon. Menurut Mary P. Lupo, MD, seorang master kulit bersertifikat dari Lupo Center for Aesthetic & General Dermatology New Orleans, melansir dari Verywell Family, ibu mengandung nan melakukan laser resurfacing berisiko mengalami keterlambatan pengobatan dan hiperpigmentasi.

Hal ini dapat membikin perawatan menjadi kurang efektif, pemulihan lebih lama, dan pada akhirnya kontraproduktif, terutama jika terbentuk lepuh.

Kulit berwarna gelap  mempunyai akibat lebih tinggi, lantaran condong lebih rentan terhadap kerusakan sel dan perubahan warna setelah perawatan laser. Namun, tergantung pada perangkat nan digunakan, tetapi risikonya bisa dikurangi pada wanita nan tidak hamil.

Ada pula akibat lainnya nan mungkin saja terjadi selama proses perawatan menggunakan laser oleh ibu hamil, ialah penggunaan obat bius. Beberapa obat bius alias penghilang rasa sakit seperti lidocaine dianggap belum tentu kondusif selama kehamilan. Sejauh ini hanya ditemukan penelitian bahwa lidocaine kondusif untuk hewan, namun belum ada penelitian penggunaan obat ini untuk ibu hamil. 

Kapan ibu mengandung boleh laser wajah?

Ibu mengandung baru diperbolehkan untuk melakukan laser wajah setelah periode melahirkan. Pasca melahirkan malah menjadi periode terbaik untuk ibu mengandung melakukan perawat kecantikan, termasuk laser wajah.

Hal ini dikarenakan perawatan tersebut memberikan banyak faedah pada kulit setelah kehamilan, seperti melasma dan menghilangkan stretch mark. Kedua kondisi persoalan kulit tersebut banyak dialami oleh para ibu, sehingga setelah melahirkan adalah waktu terbaik untuk mendapatkan perawatan kulit. 

Setelah melakukan perawatan kulit, Bunda sangat disarankan untuk giat menggunakan tabir surya alias sunscreen. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerusakan pada kulit nan tetap dalam masa pengobatan dari sengatan sinar matahari. Pastikan untuk tetap menjaga kulit terhidrasi dengan baik, ya, Bunda. 

Perawatan kecantikan wajah nan kondusif untuk ibu hamil

Selama hamil, bukan berfaedah Bunda dilarang untuk melakukan semua perawatan kecantikan wajah. Ada beberapa perawatan kulit selain laser resurfacing nan kondusif dilakukan selama kehamilan. Berikut beberapa pilihan perawatan kecantikan wajah nan kondusif untuk ibu hamil:

1. Hydrating Facial

Bunda dapat mencoba perawatan kecantikan seperti hydrating facial nan kondusif untuk ibu hamil. Perawatan wajah ini menggunakan serum super-pelembab nan menjaga kulit agar tetap lembut dan terhidrasi selama kehamilan. 

2. Laser Genesis

Jenis perawatan menggunakan laser nan satu ini kondusif untuk dilakukan oleh ibu mengandung lantaran tidak bakal meninggalkan luka alias menghilangkan lapisan permukaan kulit terluar. Laser genesis merupakan jenis laser nan lebih lembut, nan bermaksud untuk memperbaiki tampilan kulit seperti garis-garis lembut dan perubahan warna kulit nan ringan. 

3. Diamond Glow

Diamond Glow adalah jenis perawatan kulit nan menggunakan tongkat berujung permata nan mengelupas kulit dengan lembut dan memberikan nutrisi ke dalamnya. Untuk ibu hamil, jenis perawatan kulit nan satu ini kondusif untuk dilakukan. Diamond Glow membantu untuk menyamarkan munculnya garis-garis lembut dan membikin kulit wajah menjadi bercahaya serta tampak sehat.

4. Produk skincare kondusif untuk ibu hamil

Selain melakukan perawatan wajah di klinik kecantikan, Bunda juga bisa melakukannya sendiri di rumah dengan menggunakan produk-produk skincare nan kondusif untuk ibu hamil. Kandungan bahan skincare alami seperti madu, susu, green tea, aloe vera, dan shea butter kondusif untuk digunakan ibu mengandung dan dapat menjaga kulit tetap lembut serta lembab selama kehamilan.

Bunda juga bisa menggunakan produk skincare nan mengandung bahan seperti masam hialuronat, masam glikolat, dan azelaic acid. 

Hindari penggunakan produk skincare nan mengandung bahan kimia keras seperti retinol, salicylic acid, dan benzoyl peroxide. Saat ini beberapa perusahaan skincare mempunyai beberapa produk nan kondusif digunakan dan telah lulus uji untuk ibu hamil.

Demikianlah Bunda, ulasan komplit mengenai tidak dianjurkannya perawatan laser wajah saat mengandung beserta akibat nan mengintai. Meskipun menjadi ibu hamil, bukan berfaedah Bunda lupa untuk menjaga diri. Dengan melakukan perawatan nan tepat dan aman, Bunda bisa tetap tampil elok dan segar selama kehamilan. Semoga info dalam tulisan ini bermanfaat, ya, Bunda! 

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda