Jerawat Di Dalam Hidung, Berbahayakah? Ketahui Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jerawat terjadi ketika kuman terperangkap di dalam pori-pori nan tersumbat, ialah lubang mini di kulit nan juga berisi folikel rambut. Area wajah nan sering terpapar kotoran, lazim terkena jerawat. Namun, beberapa jerawat dapat tumbuh di tempat nan tidak biasa, misalnya di dalam hidung.

Jerawat di dalam hidung sebagian besar tidak berbahaya. Benjolan lain di dalam hidung termasuk polip hidung, sariawan, furunkulosis hidung (infeksi di dalam folikel rambut), dan vestibulitis hidung (infeksi bakteri). Jerawat di dalam hidung ditandai dengan adanya kemerahan, bengkak, komedo alias komedo putih, nyeri, nanah, lendir, mimisan, dan sakit kepala.

Meskipun tidak berbahaya, beberapa jerawat dapat menjadi tanda masalah kesehatan nan serius. Selain itu, jerawat di dalam hidung menimbulkan rasa sakit nan cukup mengganggu aktivitas. Bunda dapat mengatasi jerawat di dalam hidung dengan beberapa pengobatan. Yuk, Bunda, kenali jerawat di dalam hidung dengan mengetahui penyebab dan langkah mengatasinya berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu jerawat di dalam hidung?

Melansir dari Very Well Health, jerawat di dalam hidung adalah tersumbatnya pori-pori di dalam hidung sehingga menimbulkan benjolan. Jerawat di dalam hidung umumnya menimbulkan rasa tidak nyaman, namun tidak berbahaya. Tetapi, beberapa benjolan di dalam hidung mungkin memerlukan perhatian medis, termasuk benjolan akibat alergi, jangkitan bakteri, atau, dalam kasus ekstrem, pertumbuhan kanker. 

Benjolan di dalam hidung termasuk polip (pertumbuhan jaringan nan tidak berbahaya), furunculosis hidung (infeksi di dalam folikel rambut), vestibulitis hidung (bakteri di pembukaan hidung), luka dingin, atau, dalam kasus ekstrim, pertumbuhan kanker.

Penyebab jerawat di dalam hidung

Melansir dari Very Well Health, penyebab paling umum dari jerawat alias benjolan di hidung di antaranya:

  1. Infeksi kuman nan menyumbat pori-pori di dalam hidung. 
  2. Rhinitis alias alergi.
  3. Iritasi dari bahan kimia dan iritasi lingkungan alias reaksi alergi menyebabkan peradangan, ialah saat sistem kekebalan melawan infeksi. 
  4. Mengupil alias membuang ingus secara berlebihan, nan mengiritasi hidung dan meningkatkan kemungkinan kuman memasuki folikel.
  5. Cedera, seperti pukulan pada hidung, dapat mengiritasi jaringan di hidung dan menyebabkan pembengkakan. 
  6. Gejala kanker hidung. Jika jerawat alias benjolan di hidung tidak lenyap setelah pengobatan dan disertai indikasi seperti epistaksis dan kehilangan penciuman, disarankan untuk menemui penyedia jasa kesehatan untuk menjalani tes sesegera mungkin.
  7. Virus herpes simpleks (HSV) dapat menyebabkan luka di hidung.

Obat nan bisa menyebabkan jerawat di hidung?

Beberapa obat dapat menimbulkan jerawat di hidung. Obat-obatan nan dapat meningkatkan kemungkinan alergi dapat menyebabkan iritasi sinus, nan kemudian dapat menyebabkan jerawat di hidung. Melansir dari Very Well Health, obat-obatan ini di antaranya:

  1. Antibiotik dan penisilin
  2. Antikonvulsan (obat antiepilepsi)
  3. Aspirin, ibuprofen, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya
  4. Steroid dan obat lain nan memengaruhi hormon, seperti testosteron alias obat

Cara mengatasi jerawat di dalam hidung

Untuk mengatasi jerawat di dalam hidung, Bunda disarankan untuk melakukan beberapa hal. Melansir dari Very Well Health, berikut langkah mengatasi jerawat di dalam hidung:

  1. Tidak mengorek jerawat.
  2. Jaga kebersihan area jerawat dengan sabun 
  3. Kompres jerawat dengan air hangat
  4. Minum obat anti nyeri seperti ibuprofen, aspirin, alias obat antiinflamasi lainnya untuk meringankan rasa sakit.

Melansir dari Very Well Health, langkah mengatasi benjolan di dalam hidung lainnya, antara lain:

  1. Oleskan krim povidone-iodine ( betadine ) pada luka dingin. 
  2. Oleskan krim antibiotik 
  3. Dalam kasus rinitis non-alergi , hindari bahan iritan seperti deterjen beraroma dan parfum. 
  4. Jalani tes alergi dan minum obat antihistamin saat alergi kambuh. 
  5. Minum obat antivirus untuk mengobati dan mengatasi indikasi herpes. 
  6. Jika benjolan tidak mereda dalam beberapa minggu, temui master untuk berkonsultasi. 

Bunda, itulah jerawat di dalam hidung. Kini Bunda sudah mengetahui penyebab dan langkah mengatasinya, bukan? Semoga berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda