9 Bedanya Ayah Kaya Dan Ayah Miskin Versi Penulis Buku Robert Kiyosaki

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Peran Ayah dalam membangun sebuah family menjadi sosok nan sangat berpengaruh. Oleh lantaran itu, latar belakangnya turut membentuk beragam hal seperti kebiasaan sehari-hari dan juga langkah menjalani hidup, termasuk soal keuangan.

Penulis kitab Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki pernah membagikan pandangannya mengenai perihal tersebut. Dalam karyanya itu, dia menulis perbedaan pandangan mendasar antara sosok orang tua khususnya ayah nan dibedakan sebagai si 'kaya' dan 'miskin'.

Perbedaan antara ayah miskin dan kaya berfaedah sebagai pengingat bahwa untuk mencapai kesuksesan dan stabilitas finansial dengan sungguh-sungguh. Seseorang kudu melampaui kebijaksanaan konvensional dan mencari pengetahuan nan memberdayakan untuk menavigasi bumi finansial nan kompleks secara efektif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Perbedaan Ayah kaya dan miskin

Mengacu pada kitab Robert Kiyosaki, berikut merupakan rangkuman perbedaan antara keduanya:

1. Uang dan pendidikan

Ayah miskin percaya pada pendidikan tradisional, sedangkan ayah kaya percaya pada pendidikan finansial. Perbedaan inti antara pola pikir ayah dari latar belakang ekonomi nan berbeda tentang duit adalah kepercayaan pada jenis pendidikan nan mengarah pada kesuksesan finansial.

Jika ayah miskin percaya pada keamanan nan ditawarkan oleh pendidikan umum dan pekerjaan nan stabil, maka ayah kaya percaya pada kekuatan dan kebebasan pendidikan finansial.

Buku Kiyosaki menekankan pentingnya literasi finansial dan mendorong pembaca untuk mencari pengetahuan nan memberdayakan mereka untuk memahami dan mengelola finansial mereka secara efektif.

2. Filsafat keuangan

Ayah miskin berpikir, 'Uang adalah akar segala kejahatan'. Sedangkan ayah kaya berpikir, 'Kekurangan duit adalah akar segala kejahatan'.

Perbedaan antara kedua pernyataan ini menyoroti antara langkah memandang duit sebagai sumber masalah potensial versus memandang ketidaktahuan dan kekurangan finansial sebagai masalah nyata. Kiyosaki menggunakan pandangan kontras ini untuk menekankan pentingnya pendidikan finansial dan potensi faedah dari pemahaman dan pengelolaan duit secara efektif.

3. Pekerjaan

Ayah miskin bekerja demi uang, sedangkan ayah kaya menjadikan duit bekerja untuknya. Ayah miskin percaya pada keamanan kerja dan berkata, 'Dapatkan pekerjaan nan kondusif dan terjamin dengan tunjangan'. Kemudian ayah kaya memikirkan tentang kewirausahaan dan berkata, 'Pekerjaan adalah solusi jangka pendek terhadap masalah jangka panjang'.

Ayah miskin percaya pada pendidikan tradisional dan menekankan agar mendapatkan pekerjaan nan baik, bekerja keras, dan menabung. Dia sering berkata, 'Saya tidak bisa membelinya.'

Sedangkan ayah kaya, percaya pada pendidikan finansial. Ia menekankan belajar tentang uang, berinvestasi, dan menciptakan aset. Ayah kaya juga mendorong untuk bertanya, 'Bagaimana saya bisa membelinya?'.'

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/fir)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda