Tren Daftarkan Anak Sekolah Sejak Masih Dari Kandungan Seperti Dilakukan Para Bunda Seleb, Begini Kata Pakar

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Tren mendaftarkan anak sekolah sejak tetap dari kandungan tengah menjadi perbincangan beberapa tahun belakangan. Beberapa artis Tanah Air sudah melakukannya, Bunda.

Salah satunya adalah Bunda dua anak, Aurel Hermansyah. Istri Atta Halilintar ini mengaku sudah mendaftarkan anak pertamanya, Ameena, ke sekolah sejak dalam kandungan. Sekolah nan dipilih Aurel adalah tempat adik sambungnya, Arsy Hermansyah, menimba ilmu.

Selain Aurel, aktris Syahnaz Sadiqah juga mendaftarkan dua anak kembarnya, Zayn dan Zunaira, ke sekolah sejak hamil. Ada pula YouTuber Ria Ricis nan mendaftarkan anak semata wayangnya Moana ke kelas renang sejak tetap di dalam kandungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tren mendaftarkan anak sekolah sejak tetap di kandungan sebenarnya bukan perihal nan baru, Bunda. Lantas, seberapa krusial perihal ini dilakukan calon orang tua? Bagaimana dengan pertimbangan untuk menyiapkan biaya pendidikan ini ya, Bunda?

Simak jawaban dari master berikut ini ya!

Kata master soal tren mendaftarkan anak sekolah sejak dalam kandungan

Perencana finansial Putri Madarina, CFP®, IFP®, mengatakan bahwa tren mendaftarkan anak sekolah sejak dalam kandungan sebenarnya sudah lama muncul. Namun, tak banyak sekolah nan menerapkan program ini, sehingga calon orang tua sampai mengantre untuk mendaftarkan anaknya.

"Sebetulnya awal-awal tren itu muncul sudah lama, mungkin awal-awal generasi milenial akhir lahir di mana pada saat itu juga berbarengan dengan mulai munculnya sekolah-sekolah bertaraf pendidikan internasional. Nah, sekolah-sekolah itu kan punya capacity nan jauh lebih sedikit dibandingkan sekolah-sekolah pada umumnya, sehingga pada era itu para orang tua berebut untuk memasukkan anaknya, dan semakin maju ke era anak-anak baru lahir kudu langsung daftar," kata Putri kepada HaiBunda, belum lama ini.

"Seiring dengan waktu, akhirnya banyak bermunculan sekolah-sekolah lain nan bagus-bagus juga. Tetapi mungkin tetap enggak bisa menampung demand nan ada, sehingga antrian juga cukup panjang," sambungnya.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mengatur finansial untuk daftarkan anak sekolah sejak dini

Menurut Putri, mendaftarkan anak sejak dalam kandungan boleh saja dilakukan. Namun, Bunda dan Ayah perlu memandang lagi apakah ini merupakan prioritas utama dalam perencanaan finansial keluarga.

"Intinya ketika anak dalam kandungan boleh-boleh saja sih jika sudah mau survey sekolahan nan cocok, lantaran kita sebagai orang tua pasti mau nan terbaik ya untuk anak. Tetapi memang perlu disesuaikan dengan prioritas tujuan finansial dan kondisi finansial kita. Misalnya, rupanya ada hal-hal yg sifatnya lebih urgent, seperti angsuran konsumtif. Maka itu kudu didahulukan sebelum masuk ke prioritas berikutnya," ujar wanita kelahiran Amerika Serikat ini.

Selain itu, Bunda dan Ayah juga tidak boleh memaksakan diri jika dari segi ekonomi susah untuk menyekolahkan anak di sekolah tersebut. Jangan sampai perihal nan tidak diinginkan terjadi pada anak kita nantinya ya.

"Ketika masukin sekolah anak, maka salah satu tips kita juga bisa mengira-ngira taraf ekonomi para orang tua di sekolah tersebut seperti apa. Maksudnya, jangan sampai jomplang nan memaksakan, sehingga ada kemungkinan anak kita itu malah kena bully alias kita terlalu memaksakan style hidup seperti nan sekolah mau," ungkap Putri.

"Jadi selama memang dihitung-hitung dan dilihat-lihat mampu, sesuai semua dengan kondisi keuangan, ya sah-sah saja. Kalau pun mau invest jauh-jauh hari juga lebih baik lantaran biaya pendidikan itu condong naik 10 sampai 15 persen per tahun, sehingga kita bisa cari instrumen investasi nan bisa kasih return serupa dan jangan lupa pertimbangkan juga risikonya."

Lalu, jika calon orang tua memutuskan untuk mendaftarkan anak sejak dalam kandungan, apa saja nan kudu dibuat dalam perencanaan finansial keluarga?

Sebelum mendaftarkan anak sekolah di dalam kandungan, pastikan Bunda sudah membikin perencanaan finansial nan matang. Prioritas utama adalah biaya melahirkan, kemudian kebutuhan pokok sehari-hari. Setelah itu, Bunda bisa mulai konsentrasi dengan biaya pendidikan anak.

"Dana melahirkan dulu ya pastinya (yang utama), lampau kebutuhan pokok sehari-hari perlu dihitung. Setelah itu, biaya pendidikan bisa ditabung berbareng dengan biaya pensiun. Semuanya tergantung dari prioritas family masing-masing, tapi mungkin nan esensial itu dulu," kata Putri.

Demikian penjelasan master mengenai perencanaan finansial untuk calon orang tua nan mau mendaftarkan anak sekolah sejak dari kandungan. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda