Tanda-tanda Pembukaan 1 Jelang Persalinan Yang Bisa Dirasakan Ibu Hamil

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Fase pembukaan 1 jelang persalinan adalah bagian dari proses panjang melahirkan anak. Bunda perlu mengetahui tanda-tanda pembukaan 1 ini untuk mengambil tindakan tepat agar persalinan melangkah lancar.

Menurut dr. Irfan Rahmatulah Sp.OG dalam kitab Menjalani Kehamilan & Persalinan nan Sehat, masa persalinan secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap. Nah, pembukaan 1 masuk ke dalam tahap satu persalinan.

"Tahap satu dimulai saat kontraksi muncul teratur dan keluarnya lendir darah sebagai tanda awal pembukaan leher rahim," tulis Irfan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Leher rahim bakal membuka mulai dari 1 sentimeter (cm) alias dikenal pembukaan satu, hingga membuka maksimal (pembukaan komplit alias 10 cm). Tahap satu adalah tahap terlama dari tiga tahap persalinan," sambungnya.

Tahap satu persalinan ini juga dibagi menjadi dua fase, ialah fase laten dimana pembukaan kurang dari 4 cm, dan fase aktif di mana pembukaan sudah lebih dari 4 cm.

Pembukaan 1 jelang persalinan

Fase pembukaan 1 jelang persalinan bisa berbeda antara ibu mengandung satu dan lainnya, Bunda. Ada nan mengalami pembukaan 1 dalam waktu singkat, ada pula nan lama.

"Ada nan mengalaminya selama 2 hingga 24 jam, tetapi ada juga nan mengalaminya hingga berhari-hari dan lebih dari seminggu. Pada fase ini, mulut rahim bakal mengalami pembukaan sebesar 1 cm," ujar Irmawati, S.Si., Apt., dalam kitab Tetap Tersenyum Saat Melahirkan.

Ada beberapa tanda unik pembukaan 1 jelang persalinan nan dapat Bunda rasakan. Beberapa di antaranya normal alias merupakan bagian dari proses persalinan itu sendiri.

Tanda pembukaan 1 jelang persalinan

Berikut tanda-tanda pembukaan 1 jelang persalinan nan perlu Bunda ketahui. Pastikan untuk mengetahui tanda ini sejak awal kehamilan ya.

1. Kontraksi

Kontraksi adalah tanda unik jelang persalinan. Bunda bisa mulai merasakannya saat fase pembukaan 1. Kebanyakan ibu mengandung mulai merasakan kontraksi ini di usia kehamilan 38 minggu. Namun, kontraksi di pembukaan 1 bisa jarang terjadi.

"Kontraksi nan dirasakan tetap jarang. Pada fase ini, posisi kepala bayi telah berada di tempat jalan lahir, tetapi belum ada pergerakan menuju organ panggul," kata Irmawati.

2. Perut mulas

Rasa mulas bakal muncul ketika Bunda mengalami kontraksi. Nyeri terjadi kerita bagian atas rahim mengencang sebagai kompensasi untuk mendorong bayi ke jalan lahirnya.

Seperti kontraksi, rasa mulas nan dirasakan saat pembukaan 1 tidak bakal terlalu mengganggu. Rasa mulas dirasakan, namun tetap dalam tingkatan nan rendah.

3. Keluar lendir bercampur darah

Keluarnya lendir bercampur darah terbilang perihal nan normal jelang persalinan. Kondisi ini disebabkan lantaran serviks mulai membuka, Bunda.

Menurut Irfan, lendir darah biasanya merupakan tanda awal masuknya masa persalinan alias tahap satu persalinan (kala satu persalinan). Tahap satu adalah proses pembukaan leher rahim.

"Pembukaan leher rahim diketahui dengan melakukan pemeriksaan dalam. Oleh lantaran itu, begitu sudah mengeluarkan lendir darah, maka master bakal memeriksa pembukaan melalui pemeriksaan dalam dan mencatatnya sebagai bahan pertimbangan pemeriksaan selanjutnya," ujar Irfan.

4. Sakit punggung

Sakit punggung, terutama nyeri di bagian punggung bawah merupakan tanda lain pembukaan 1 nan dapat dirasakan ibu mengandung jelang persalinan. Rasa nyeri ini bakal datang dan pergi, serta dapat disertai dengan kontraksi.

Beberapa Bunda biasanya merasakan sendi mereka menjadi lebih kendur, terutama di wilayah panggul saat trimester ketiga. Selama sakit tidak dahsyat hingga mengganggu, kondisi ini dianggap normal.

5. Perubahan lendir keputihan

Perubahan lendir (mucus plug) juga perlu diwaspadai sebagai tanda pembukaan 1 jelang persalinan, Bunda. Saat serviks mulai membuka sebagai persiapan melahirkan, Bunda bisa mengeluarkan lendir ini dalam satu waktu alias secara bertahap. Meski ini bisa menjadi salah satu tanda melahirkan, belum tentu semua ibu mengandung mengalaminya.

"Perempuan bisa mengeluarkan mucus plug, tapi tidak langsung melahirkan, dan lendir dapat menumpuk kembali di leher rahim," kata Dokter ahli Obstetri dan Ginekologi, Jonathan Emery, MD, melansir dari laman Mayo Clinic.

Lendir nan keluar ini mempunyai tekstur nan lebih encer, lebih lengket, dan kental. Ini bisa dialami ibu mengandung sebelum persalinan dimulai alias pada tahap awal persalinan.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark

Tips mengurangi rasa tidak nyaman saat pembukaan 1

Sebelum persalinan aktif berlangsung, Bunda dapat mengurangi rasa nyaman dengan melakukan aktivitas tertentu. Berikut beberapa tips untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tahap awal persalinan atau saat pembukaan 1:

1. Mengatur posisi

Di antara waktu kontraksi, usahakan Bunda terus bergerak ya. Tujuannya agar nyeri pada waktu persalinan bisa teratasi dengan baik. Jangan lupa juga untuk memilih posisi nan nyaman selama kontraksi.

"Pada tahap awal, ketika kontraksi relatif tetap ringan, usahakan untuk tetap aktif, berjalan, duduk, bergoyang, alias berendam. Hanya berebahan saja dapat menurunkan kekuatan dan gelombang kontraksi, sehingga memperlambat proses persalinan," kata master ahli kandungan dr. Fredrico Patria, SpOG, dalam kitab Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.

2. Latihan napas dan afirmasi positif

Melatih napas sangat krusial selama Bunda merasakan ketidaknyamanan di tahap awal persalinan. Cobalah untuk mengatur napas hingga 19 kali tarikan per menit. Tariklah napas dalam-dalam dan keluarkan melalui mulut.

Saat menarik napas, Bunda dapat katakan 'lega' dan saat mengeluarkannya katakan 'tenang'. Pastikan untuk memusatkan pikiran jika merasakan ketidaknyamanan, misalnya lantaran kontraksi. Jangan pikirkan rasa sakit alias ketakutan nan muncul untuk kontraksi berikutnya.

3. Terapi integratif

Dikutip dari Very Well Health, terapi integratif adalah pendekatan psikologis untuk menerima beragam teknik dan menggunakannya dengan langkah berbeda. Bunda dapat menerapkan terapi ini untuk mengurangi rasa sakit nan dirasakan saat pembukaan 1.

Sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa menggunakan terapi integratif nan mencakup visualisasi selama persalinan dapat membantu mengurangi kebutuhan bakal epidural, operasi caesar darurat apalagi dapat mempersingkat waktu persalinan.

Contoh visualisasi dapat berupa membayangkan sesuatu nan membikin Bunda senang alias mendengarkan musik. Cara lain juga bisa dengan mendengarkan suara-suara menenangkan, seperti bunyi ombak laur alias semilir angin.

Demikian tanda-tanda pembukaan 1 jelang persalinan nan perlu Bunda ketahui saat menjalani kehamilan. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda