Suami Minta Anakku Ikut Agamanya Kalau Mau Dinafkahi, Aku Bingung Bun!

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

#HaiBunda saya seorang ibu dari 3 anak. Hidupku penuh kegalauan lantaran 2 anakku dari suami pertama. Anak ketiga dari suami nan sekarang. Inilah nan bikin saya dilema, bingung, emosi, kesal, dan penuh beban.

Kegalauan ini lantaran saya mengikuti kepercayaan suami nan sekarang. Aku jadi mualaf tapi keluargaku nggak setuju. Awalnya, suami begitu perhatian pada dua anakku dari suami pertama. Tapi setelah kami menikah, lain ceritanya.

Dia minta kedua anakku itu ikut agamanya jika mau dibiayai kehidupannya. Tak semudah membalikkan telapak tangan, ya! Sejak kecil, mereka diasuh orang tua saya jadi nggak mungkin mengikuti jejakku sebagai mualaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akhirnya, saya nan seorang ibu rumah tangga tim rebahan, kudu giat cek handphone mencari job, baik online alias offline. Yaaa, demi menambah duit saku untuk menghidupi kedua anakku itu. Aku bukan jenis nan minta-minta ke suami.

Kalau dia kasih untuk membantu, saya bersyukur. Kalau dia nggak kasih uang, ya saya nggak memaksa. Karena pada akhirnya, jika kedua anakku sukses nanti, saya dan family nan bangga. Tapi, saya paling nggak suka suami suka memaksakan kehendaknya.

Dia tahu, saya jenis wanita nan nggak suka dikekang alias diatur. Aku punya prinsip nggak mau terlalu mengandalkan suami selama tetap bisa berusaha. nan paling saya benci, orang tua dia nggak pernah bertanya berita anak-anak, aku, dan orang tuaku.

Sedangkan saya tetap bertanya berita dan tahu apa nan terjadi dengan mereka. Belum lagi, kecemburuan suami sangat besar lantaran keluargaku perhatian banget pada anak-anak. Aku jadi bingung lantaran suami ngajak pindah rumah.

Dia mau pindah dekat tempat bekerja. Tapi, saya nggak mungkin meninggalkan kedua anakku dan orang tua begitu aja. Aku mau bawa kedua anakku, tapi syaratnya kudu jadi mualaf. Kalau orang tuaku tahu, pasti mereka nggak mengizinkan.

Aku nggak bisa debat, dia langsung kasih ceramah. Katanya, sebagai seorang istri ya kudu ikut ke mana suami berada. Aku jawab, nggak ada mantan ibu, tapi mantan suami ada. Bagiku, lebih berbobot anak-anak daripada suami.

Kami langsung berdebat tiada henti, nan ujung-ujungnya tanpa ada kejelasan. Bagaimana ya, saya bisa membikin suami mengerti posisi saya sekarang :(

-Bunda V, domisili dirahasiakan-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik bakal mendapat bingkisan menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda