Malnutrisi: Penyebab, Gejala, Pencegahan Dan Pengobatannya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Malnutrisi adalah kondisi tubuh nan kerap menjadi masalah kesehatan pada anak-anak hingga orang dewasa. Malnutrisi dapat berakibat lebih jelek jika tidak segera diperiksakan dan diatasi. Oleh karena itu, Bunda perlu mewaspadai tanda-tandanya pada anak.

Untuk itu, krusial untuk mengetahui apa saja indikasi nan menandakan kondisi satu ini. Nah, Bunda, mari ketahui info seputar malnutrisi, yuk. Simak selengkapnya di bawah ini.

Masalah kekurangan gizi alias malnutrisi di Indonesia

Dalam mewujudkan tercapainya generasi emas, pemerintah Indonesia perlu membangun sumber daya manusia nan berkualitas. Hal ini bisa dimulai dari perbaikan gizi nan sesuai dengan kebutuhan anak-anak, sehingga nantinya mempunyai daya saing kuat di mata dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun sayangnya, tetap banyak anak-anak Indonesia mengalami malnutrisi. Mengutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat beberapa persoalan malnutrisi nan menjadi sorotan, ialah stunting, balita kurang gizi (wasting), obesitas pada usia produktif (≥ 18 tahun), dan kekurangan gizi mikro seperti unsur besi alias anemia.

UNICEF Indonesia juga menyatakan bahwa seperlima alias sekitar 20 persen anak-anak nan berumur di tingkat sekolah dasar dan sekitar 15 persen remaja Indonesia mempunyai berat badan nan melampaui nomor normal alias obesitas. Selain itu, lebih dari dua juta balita mengalami malnutrisi tingkat akut, sehingga dapat menakut-nakuti keberadaan jiwa mereka di kemudian hari. 

Dengan parahnya kondisi dari masalah malnutrisi nan dihadapi rakyat Indonesia saat ini, tentu diperlukan banyak perihal dalam mengantisipasi dan menguranginya. Untuk lebih jelasnya, perlu dipahami apa itu malnutrisi dan tanda-tandanya.

Apa itu malnutrisi?

Tubuh nan sehat adalah tubuh nan tercukupi asupan kebutuhan nutrisinya, baik dari beragam jenis maupun jumlahnya. Dengan tercapainya nomor kebutuhan nutrisi harian, maka kita tak perlu merasa cemas terhadap persoalan malnutrisi.

Melansir dari John’s Hopkins Medicine, malnutrisi adalah sebuah kondisi saat tubuh tidak menerima asupan nutrisi dengan baik, seperti kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi krusial lainnya nan dibutuhkan tubuh dalam menjaga kegunaan dan keahlian organ.

Nutrisi nan dimaksud dalam kondisi malnutrisi ini adalah nutrisi makro dan mikro. Untuk nutrisi makro meliputi karbohidrat, lemak, dan protein, sedangkan nutrisi mikro ialah mineral dan vitamin.

4 jenis malnutrisi

Kondisi malnutrisi dapat terjadi andaikan anak maupun orang dewasa mengalami kekurangan asupan gizi alias sebaliknya, ialah kelebihan gizi. Untuk lebih jelasnya, malnutrisi terbagi-bagi menjadi beberapa jenis. Menurut World Health Organization (WHO), malnutrisi dalam perihal kekurangan gizi terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Wasting

Kondisi ini ditandai dengan berat badan nan tidak sebanding dengan tinggi tubuh, akhirnya tubuh bakal mempunyai corak nan kurus. Wasting sering dikenali dengan penurunan berat badan nan begitu sigap dan sulitnya dalam menambah berat badan. 

Malnutrisi jenis ini terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan makanan dengan kualitas dan jumlah nan mencukupi, alias sering mengalami penyakit nan berkepanjangan. Wasting pada anak-anak dikaitkan dengan akibat kematian nan lebih tinggi jika tidak ditangani dengan baik. 

2. Stunting

Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan seseorang terhitung rendah untuk usianya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis alias berulang, biasanya mengenai dengan kemiskinan, kesehatan dan gizi ibu nan buruk, sering sakit alias pemberian makan dan perawatan nan tidak tepat dari awal kelahiran. Stunting menghambat anak-anak untuk mencapai potensi bentuk dan kognitif mereka.

3. Underweight

Underweight merupakan kondisi ketika berat badan nan dinilai rendah untuk usianya. Seorang anak nan mempunyai berat badan kurang dari jumlah seharusnya, dapat menderita stunting, wasting, alias keduanya.

4. Micronutrient deficiencies

Kekurangan mikronutrien adalah kekurangan vitamin dan mineral nan krusial untuk kegunaan tubuh seperti memproduksi enzim, hormon, dan unsur lain nan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Di sisi lain, kondisi malnutrisi nan disebabkan oleh kelebihan asupan nutrisi (overnutrition) bakal mengarah pada jenis nan berjulukan obesitas alias kegemukan. Hal ini ditandai dengan berat badan tidak sebanding dengan usia dan tinggi badan. Alhasil, berat badan anak maupun orang dewasa bakal melampaui pemisah normal

Obesitas dapat menjadi perihal nan memicu mudahnya seseorang terkena penyakit seperti diabetes, kardiovaskular, hingga penyakit serius lainnya. Selain itu, anak nan menderita obesitas tentu bakal lebih susah dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyebab malnutrisi pada anak dan orang dewasa

Melansir dari Healthline, penyebab malnutrisi pada anak dan orang dewasa dapat disebabkan oleh beberapa perihal berikut ini:

  • Terjadi ketidakseimbangan nutrisi dari makanan nan dikonsumsi sehingga asupan nutrisi harian tidak terpenuhi.
  • Masalah pencernaan seperti penyakit nan mengakibatkan tidak sempurnanya proses pencernaan dan penyerapan nutrisinya.
  • Gangguan mental nan mempengaruhi nafsu makan seperti anoreksia alias bulimia.
  • Konsumsi alkohol nan berlebihan sehingga menyebabkan organ pencernaan terganggu kinerjanya

Faktor akibat malnutrisi

Malnutrisi adalah suatu kondisi kesehatan nan dapat menyerang banyak orang. Terdapat beberapa aspek akibat nan bisa memicu munculnya malnutrisi menurut NHS, ialah seperti di bawah ini:

  • Mengalami masalah kesehatan jangka panjang sehingga memengaruhi nafsu makan, berat badan, hingga keahlian organ usus, seperti orang nan menderita penyakit Chron.
  • Memiliki gangguan pada keahlian kerongkongannya, akhirnya susah untuk menelan.
  • Penderita fibrosis kistik nan baru pulih dari cedera serius, contohnya luka bakar, dan penderita nan tubuh gemetar alias tangan gemetar.
  • Usia nan sudah senja mengakibatkan menurunnya nafsu makan dan keahlian organ pencernaan.
  • Gaya hidup, seperti keahlian ekonomi nan rendah maupun terbatasnya akses pada makanan sehat dan bergizi.
  • Kondisi psikologis nan terganggu seperti gangguan makan alias stress sehingga mempengaruhi nafsu makan.
  • Pola makan nan tak teratur karena kurangnya alias tidak peduli terhadap pengetahuan asupan gizi.

Gejala malnutrisi

Secara umum, seseorang nan terkena masalah malnutrisi kekurangan gizi bakal terlihat lebih pendek daripada usianya. Melansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa perihal nan bisa menjadi indikasi alias indikasi dari seseorang nan mengalami malnutrisi. Gejala malnutrisi ini terbagi sesuai dengan jenisnya, ialah kekurangan alias kelebihan nutrisi.

Apabila seseorang mengalami kekurangan gizi, maka dia bakal menunjukkan gejala-gejala berikut ini: 

  • Berat badan nan rendah dengan penampilan tulang nan menonjol, serta lemak dan otot nan menipis.
  • Lengan dan tungkai nan kurus dengan adanya pembengkakan berisi cairan di area perut dan wajah.
  • Pertumbuhan dan perkembangan intelektual nan lambat pada anak-anak.
  • Mudah capek dan pingsan.
  • Mudah merasa tersinggung, apatis, alias kurang perhatian.
  • Kulit mudah pucat, kering, tidak kenyal, dan kerap muncul ruam.
  • Rambut nan mudah rontok.
  • Infeksi nan sering dan parah, seperti gusi nan mudah berdarah.
  • Tubuh mudah merasa kedinginan.
  • Lidah nan membengkak.
  • Denyut jantung dan tekanan darah nan rendah.

Sedangkan indikasi malnutrisi nan disebabkan dengan kelebihan asupan nutrisi adalah sebagai berikut:

  • Berat badan melampaui jumlah normal (obesitas) dan tak terkendali
  • Tekanan darah nan meningkat
  • Cepat merasa lelah
  • Resistensi insulin, ialah sel tubuh tak dapat meresap gula darah dengan baik. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak kehitaman di kulit leher dan lipatan kulit
  • Gangguan pada keahlian jantung dan pembuluh darah, seperti mudah merasa sesak hingga berujung pada serangan jantung alias stroke

Bagaimana malnutrisi terdiagnosis?

Untuk menentukan apakah betul seseorang menderita malnutrisi alias tidak, maka diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter. Dari pemeriksaan tersebut, master bakal memandang secara keseluruhan tampilan dari pasiennya, mulai dari perilaku, pengedaran lemak dalam tubuh, hingga kegunaan organnya.

Guna menunjang hasil nan lebih jelas, biasanya master bakal meminta catatan mengenai makanan dan minuman apa saja nan dikonsumsi dalam beberapa waktu. Kemudian, jika diperlukan, maka master bakal melakukan tes rontgen untuk mengetahui kepadatan tulang, keahlian pencernaan, serta kondisi jantung dan paru-paru.

Tes darah dan urine pun bisa saja dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin dan mineral nan dimiliki. Dengan rangkaian pemeriksaan tersebut, master bisa mengetahui dan menentukan hasil pemeriksaan malnutrisi dari tubuh seseorang.

Komplikasi Malnutrisi

Dalam laman Kementerian Kesehatan, dikatakan andaikan kasus penyakit malnutrisi ini tidak ditangani dengan segera dan serius, maka dapat berhujung pada situasi nan kompleks. Malnutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi, nan tidak diobati dan dirawat dengan rutin dapat berujung pada beberapa komplikasi berikut ini:

  • Gangguan pertumbuhan: anak-anak mungkin tidak bakal tumbuh dengan potensi seharusnya.
  • Persentase hadirnya penyakit kronis seperti glukosuria dan penyakit pada jantung bakal meningkat.
  • Dalam kasus nan banget parah, malnutrisi dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak nan tetap berumur muda.

Cara mengobati malnutrisi

Untuk mengobati malnutrisi tentunya diperlukan support ahli, seperti dokter. Oleh karena itu, saat memeriksakan diri ke dokter, krusial untuk menunjukkan semua keluhan nan dirasakan. Dengan begitu, master dapat menentukan dan memberikan penanganan nan baik sesuai dengan kondisi tubuh.

Perlu diingat bahwasanya langkah mengobati malnutrisi berjuntai pada kondisi, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan nan diderita. 

Umumnya, master bakal memberikan program makan sehat untuk menyeimbangkan asupan gizi. Kemudian bakal ada beberapa resep obat suplemen tambahan nan perlu diminum sejalan dengan perbaikan program makan tersebut.

Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil nan maksimal, Bunda perlu memperhatikan dan memilih makanan apa saja nan mengandung nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, serat, mineral, hingga vitamin. Konsumsi makanan dan minuman tersebut sesuai dengan kebutuhan tubuh, ya. Hindari juga konsumsi obat-obatan tanpa adanya rekomendasi langsung dari dokter.

Cara mencegah malnutrisi

Secara pastinya, perihal nan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya malnutrisi adalah dengan pemberian pola makan nan sehat dengan nilai gizi nan seimbang. Berilah perhatian lebih dalam memastikan jumlah unsur gizi nan masuk tiap harinya, sehingga dapat diketahui apakah kebutuhan nutrisi harian sudah mencapai jumlahnya alias tidak.

Untuk mencapai kebutuhan jumlah nutrisi harian nan tepat, maka Bunda perlu mengonsumsi makanan dari empat golongan makanan utama, yakni:

  • Karbohidrat seperti nasi, kentang, alias roti
  • Protein dari ayam, telur, ikan, alias daging
  • Buah-buahan dan sayur nan kaya serat dan vitamin
  • Susu dan olahan susu lainnya, seperti yoghurt alias keju

Tak lupa juga untuk selalu minum air putih secara rutin dengan jumlah setidaknya dua liter per hari.

Apabila sudah mengonsumsi makanan dan minuman di atas sesuai dengan kebutuhan, lakukan juga pemeriksaan kesehatan dengan rajin. Hal ini dapat membantu dalam mengoreksi apa nan kurang maupun lebih dari asupan nutrisi selama ini.

Kapan kudu ke dokter?

Mengutip dari NHS, Bunda dapat mengunjungi master untuk memeriksakan diri maupun pada anak mengenai malnutrisi andaikan terjadi hal-hal di bawah ini:

  • Berat badan terus turun selama lebih dari tiga sampai enam bulan.
  • Mulai mengalami gejala-gejala adanya malnutrisi, contohnya mudah lelah, tekanan darah nan rendah, rambut rontok, dan lain sebagainya.

Ketika mendatangi master mengenai malnutrisi, maka bakal ada pemeriksaan mengenai akibat adanya kekurangan alias kelebihan gizi dengan langkah mengukur berat dan tinggi badan. Apabila ada perihal nan lebih serius ditemukan, nantinya master bakal mengarahkan pengobatan pada mahir kesehatan lainnya untuk mendiskusikan penanganan nan lebih tepat.

Demikian info seputar kondisi malnutrisi, baik dari penyebab hingga langkah mencegahnya. Penting untuk kita selalu memperhatikan apa saja nan dikonsumsi sehari-harinya. Semoga info ini berfaedah dan dapat membantu, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda