Ciri-ciri Ibu Hamil Kurang Gizi Yang Perlu Diwaspadai

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta -

Status gizi seorang wanita pada saat mengandung memengaruhi kesehatannya selama kehamilan dan kesehatan bayi lho Bunda. Hal ini sangat ditentukan oleh asupan nutrisinya sebelum hamil.

Jika seorang wanita kekurangan gizi sebelum pembuahan lantaran tidak cukup makan, dia mungkin kekurangan gizi dan kekurangan berat badan pada saat hamil.

Hal ini bakal berakibat berkepanjangan pada status gizinya selama kehamilan. Status gizi ibu pada saat mengandung juga merupakan aspek krusial nan memengaruhi kesehatan janin, serta kesehatan bayi dalam jangka panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Malnutrisi dan kekurangan gizi lainnya terjadi pada ibu mengandung lantaran kurangnya asupan unsur besi, folat, dan unsur gizi mikro lainnya selama kehamilan, dalam fase pertumbuhan nan cepat. Selama kehamilan, seorang ibu kudu mendapatkan nutrisi penting, daya dan protein segar, serta masam lemak esensial (terutama masam lemak omega-3).

Selama kehamilan, pola makan nan jelek dengan nutrisi krusial nan lebih rendah seperti yodium, unsur besi, kalsium, folat, dan seng dapat menyebabkan anemia, preeklamsia, pendarahan, dan apalagi kematian ibu hamil. Hal ini dapat mengakibatkan lahir mati, berat badan lahir rendah, kurus, dan keterlambatan perkembangan pada anak.

Ciri-ciri ibu mengandung kurang gizi

Mengutip Star Health, seorang ibu mengandung nan kurang gizi alias dengan gizi jelek dapat merasakan beberapa indikasi selama kehamilannya, meskipun dia mungkin tidak menyadarinya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Rasa lapar nan terus-menerus dan sering. Seorang ibu mengandung mungkin merasa lapar apalagi setelah makan.
  • Sembelit. Kondisi ini menyebabkan jarangnya buang air besar, menyebabkan buang air besar menjadi keras dan kering.
  • Berat badan rendah. Kegagalan mencapai berat badan nan cukup selama kehamilan mungkin disebabkan oleh gizi jelek alias kondisi medis nan mendasarinya.
  • Mual dan muntah. Mual merupakan rasa tidak nyaman nan dirasakan pada perut ibu mengandung nan dapat mengakibatkan muntah-muntah sehingga isi lambung kudu dikosongkan secara paksa melalui mulut. Ibu mengandung nan kekurangan gizi juga dapat ditandai seringnya mual dan muntah sepanjang kehamilan.
  • Sakit kepala. Kondisi ini sering terjadi dapat mengganggu ibu hamil, dan juga dapat mengganggu bayi nan dikandungnya.
  • Tingkat daya nan rendah. Kemampuan ibu mengandung kurang gizi untuk melakukan pekerjaan rutin bakal menurun lantaran penurunan kecepatan dalam bekerja.
  • Kualitas tidur nan buruk. Kualitas tidur ibu mengandung kurang gizi bakal terpengaruh lantaran dia mungkin mengalami kurang tidur secara tidak teratur.
  • Masalah kesehatan mental. Jika siklus tidur ibu mengandung terganggu, dia bisa saja terkena gangguan mental.

Risiko jika ibu mengandung kekurangan gizi

Malnutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan baik pada calon ibu maupun bayinya nan sedang berkembang. Mengutip Parenting Firstcry, berikut akibat kesehatan akibat kekurangan gizi saat hamil:

Risiko bagi ibu

  • Kematian. Ibu mengandung nan kekurangan gizi sebelum dan selama kehamilan mempunyai akibat lebih tinggi untuk meninggal saat mengandung alias melahirkan.
  • Risiko keguguran. Ibu mengandung nan kekurangan gizi mempunyai akibat lebih tinggi mengalami keguguran.
  • Masalah gigi. Calon ibu nan kekurangan gizi bisa mengalami kerusakan gigi dan masalah gigi lainnya.
  • Osteomalacia. Ini adalah suatu kondisi dimana tulang wanita nan kekurangan gizi menjadi terlalu lunak dan rapuh.
  • Anemia. Kekurangan unsur besi dapat menyebabkan anemia pada calon ibu. Artinya, mereka mempunyai sel darah merah lebih sedikit dari biasanya, sehingga sel-sel tubuh tidak menerima cukup oksigen.
  • Preeklamsia. Preeklamsia alias toksemia adalah suatu kondisi dimana tekanan darah dan kadar protein dalam darah ibu mengandung sangat tinggi. Hal ini dapat membahayakan nyawa ibu dan bayinya.

Risiko bagi bayi

Kekurangan gizi selama kehamilan juga berakibat pada bayi di dalam kandungan.

  • Lahir mati. Bayi nan kekurangan gizi tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat meninggal dalam kandungan.
  • Kelahiran prematur. Bayi nan lahir prematur belum berkembang dan dapat menderita beragam masalah seperti penglihatan buruk, otot lemah, kerusakan otak, laju pertumbuhan nan buruk, dan lain-lain. Mereka juga dapat terkena enterokolitis nekrotikans, ialah penyakit nan disebabkan kuman nan menyerang dan menghancurkan usus mereka.
  • Kematian perinatal. Bayi dari ibu nan kekurangan gizi selama kehamilan mempunyai akibat lebih tinggi untuk meninggal pada minggu pertama kelahirannya.
  • Cacat lahir. Kekurangan unsur gizi mikro selama kehamilan dapat menyebabkan abnormal lahir nan serius pada bayi. Misalnya, kekurangan masam folat dapat menyebabkan Spina bifida pada bayi, dimana bayi lahir dengan kelainan sumsum tulang belakang. Hal ini mempengaruhi keahlian mereka untuk berjalan, dan mengontrol pergerakan usus dan kandung kemih.
  • Organ tubuh nan belum berkembang. Bayi nan kekurangan gizi dapat dilahirkan dengan organ nan belum berkembang, nan dapat berakibat serius pada kualitas hidup mereka.

Cara mencegah ibu mengandung kurang gizi

Kekurangan gizi dapat dicegah dengan pola makan seimbang nan mencakup banyak buah-buahan, sayuran, air, serat makanan, protein, lemak, dan karbohidrat. Untuk mencegah malnutrisi, wanita nan berencana mengandung sebaiknya mengonsumsi vitamin prenatal, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur.

Selama hamil, mereka kudu mengonsumsi makanan bergizi dan terus mengonsumsi vitamin kehamilan. Hal ini memastikan ibu dan bayi baru lahir sehat dan bugar.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda