Berapa Lama Asi Kering Setelah Menyapih? Busui Perlu Tahu

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Menjadi seorang Bunda memang tidaklah mudah. Perjuangan Bunda tidak berakhir setelah melahirkan, tetapi bakal terus bersambung hingga anak tumbuh besar. Di setiap harinya, bakal ada beragam tantangan nan kudu dihadapi dalam merawat Si Kecil. 

Pasca melahirkan, tentu Bunda kudu melalui masa menyusui agar kebutuhan nutrisi anak tercukupi. Pada umumnya, masa menyusui ini bakal berjalan sejak Bunda melahirkan dan memberi ASI pada anak secara eksklusif kemudian dilanjut hingga anak berumur 2 tahun. 

Namun demikian, tentu terdapat juga lho anak-anak nan memerlukan waktu nan lebih lama untuk berakhir menyusui. Meski tidak ada batas usia nan pasti untuk berakhir memberikan ASI, tapi Bunda kudu mulai menyapih juga ya jika Si Kecil sudah lebih dari 2 tahun. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengapa Bunda kudu menyapih

Seperti nan Bunda telah ketahui, bayi hanya dapat diberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama sejak kelahiran mereka. Setelah itu, bayi memerlukan nutrisi dari ASI nan didampingi oleh makanan. Hal ini disebut juga dengan MPASI alias makanan pendamping ASI. 

Seiring Si Kecil semakin tumbuh dan berkembang besar, krusial bagi Bunda untuk mulai menyapih. Artinya, anak tidak perlu diberikan ASI lagi lantaran sudah bisa mendapatkan nutrisi dari makanan utuh. Di momen seperti ini, Bunda sudah dapat menyapih alias melepas pemberian ASI kepada Si Kecil. 

Tak hanya itu, terdapat juga beberapa argumen kenapa seorang Bunda perlu menyapih lho. Sebagai contoh, beberapa ibu menyusui perlu menyapih lantaran telah mengalami komplikasi kehamilan seperti keguguran alias bayi lahir meninggal (stillbirth) sebelumnya.  

“Ketika mengandung dan melahirkan, persediaan ASI bakal muncul baik Anda menginginkannya maupun tidak,” ujar Lina Bublys, seorang konselor laktasi di Phoenix Children’s Hospital, dikutip dari Parents. 

“Oleh lantaran itu, jika Anda memilih untuk memberikan makanan dengan metode pengganti alias bayi Anda sudah meninggal, Anda dapat memilih untuk menyapih ASI lantaran tidak perlu memproduksinya,” tambahnya. 

Selain itu, terdapat juga Bunda nan perlu menyapih lantaran mempunyai masalah kesehatan nan memerlukan pengobatan tertentu sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sebagian besar pengobatan pada umumnya kondusif bagi Bunda nan tetap kudu menyusui. 

Akan tetapi, tentu terdapat pengecualian bagi obat-obat tertentu. Oleh lantaran itu, Bunda sebaiknya melakukan konsultasi pada master terlebih dulu sebelum mengonsumsi obat saat menyusui ya. 

Saat ini, mungkin Bunda jadi mempertimbangkan untuk mulai menyapih Si Kecil. Lalu, kira-kira berapa lama ya ASI bakal kering setelah Bunda menyapih? 

Berapa lama ASI kering setelah menyapih

Melansir dari BabyCenter, pada umumnya ASI bakal kering dalam waktu nan cukup singkat jika Bunda tidak menyusui alias memompa ASI sama sekali pasca melahirkan.

Setelah 7 hingga 10 hari pasca melahirkan, ASI bakal mengering untuk kembali ke tingkat hormonal saat Bunda tidak mengandung dan menyusui. Dalam waktu tersebut, wajar jika timbul rasa tidak nyaman lantaran tetek bakal membengkak akibat ASI nan terdapat di dalamnya. 

Selain itu, perlu waktu bagi tubuh untuk menangkap bahwa Bunda tidak menyusui alias telah menyapih. Sebenarnya, waktu ASI menjadi kering bakal berbeda-beda bagi setiap Bunda. Sebab, perihal ini dipengaruhi oleh usia bayi dan jumlah ASI nan Bunda produksi. 

Di satu sisi, terdapat sebagian Bunda nan ASI-nya kering dalam beberapa hari saja. Di sisi lain, beberapa Bunda juga mengalami ASI kering saat sudah beberapa bulan. Namun, para Bunda nan telah menyusui alias memompa ASI biasanya bakal mengalami ASI menjadi kering setelah menyapih dalam dua hingga tinggal minggu.

Apabila Bunda bertanya-tanya langkah mengetahui ASI bakal mengering, salah satu tanda umumnya adalah tetek bakal mulai terasa lebih lembut. 

Tips agar Bunda dapat mengurangi rasa sakit saat menyapih 

Ketika Bunda sedang berada di transisi dari menyusui ke menyapih, biasanya bakal terdapat rasa nan tidak nyaman di area payudara. Namun tak usah khawatir, lantaran ada beragam langkah nan bisa Bunda lakukan agar rasa tidak nyaman tersebut dapat berkurang. 

Di bawah ini merupakan beberapa langkah nan dapat membantu rasa tidak nyaman saat Bunda mulai menyapih: 

1. Pilih bra nan nyaman

Saat menyapih, krusial bagi Bunda untuk menggunakan jenis bra nan nyaman bagi payudara. Hindari memilih bra nan ketat lantaran justru bakal membikin tetek seolah terikat erat. Sebab, perihal tersebut dapat memicu masalah seperti peradangan alias mastitis hingga penyumbatan saluran ASI nan nantinya bakal menambahkan rasa tidak nyaman bagi Bunda. 

2. Lakukan kompres dingin

Ternyata, melakukan kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak nyaman saat Bunda mulai menyapih lho. Caranya pun cukup sederhana, Bunda hanya perlu menempelkan kompres dingin ke area payudara. Bila tidak mempunyai kompres, menggunakan bungkusan sayuran kaku juga bisa Bunda gunakan. Selain itu, Bunda juga dapat memasukkan kompres dingin ke dalam bra. 

3. Gunakan daun kubis

Mungkin langkah nan satu ini terdengar asing bagi Bunda. Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian nan hasilnya menunjukkan daun kubis nan didinginkan dapat mengatasi rasa nyeri dan keras pada tetek nan membesar setelah menyapih. Oleh lantaran itu, tak ada salahnya Bunda mencoba langkah nan satu ini ya. 

4. Minum obat pereda nyeri

Ketika tetek tidak terasa nyaman, mungkin Bunda mau minum obat pereda nyeri. Biasanya, obat pereda nyeri nan dijual bebas seperti ibuprofen diperbolehkan untuk Bunda konsumsi. Namun demikian, pastikan Bunda sudah berkonsultasi dengan master terlebih dulu agar lebih kondusif ya. 

5. Kunjungi konselor laktasi

Bila cara-cara di atas ini tidak bekerja untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada tetek setelah menyapih, maka Bunda juga dapat memilih opsi untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi. Hal ini bakal membantu Bunda lantaran konselor laktasi merupakan mahir nan bisa memberi tahu langkah nan tepat untuk meredakan indikasi nan Bunda alami. 

Hal nan perlu diperhatikan saat menyapih

Seperti nan telah dijelaskan sebelumnya, wajar andaikan Bunda merasa tidak nyaman ketika menyapih. Akan tetapi, terdapat juga lho indikasi tertentu nan tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab, indikasi seperti ini dapat menandakan suatu bahaya. 

Berikut adalah gejala-gejala nan perlu diwaspadai saat Bunda mulai menyapih: 

  1. Payudara bengkak, merah, alias terasa hangat saat disentuh.
  2. Adanya benjolan nan terasa di payudara.
  3. Timbul rasa nyeri alias sensasi terbakar saat menyusui.
  4. Bunda mengalami demam dengan suhu 38,3 Celsius alias lebih. 
  5. Merasa sakit seperti sedang flu. 

Bila mengalami indikasi seperti di atas, sebaiknya Bunda segera konsultasi ke master agar mendapatkan penanganan nan tepat sebelum terlambat ya. 

Bunda, itulah info mengenai menyapih dan kapan ASI umumnya bakal mengering setelahnya. Semoga informasinya berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda