8 Cara Mengatasi Sakit Mata Pada Anak Karena Sering Bermain Gadget

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Penggunaan gadget nan berlebihan pada anak dapat memberikan akibat terhadap kesehatan mereka. Masalah kesehatan nan semakin umum adalah anak-anak nan salah posisi dan sakit mata akibat bermain gadget secara berlebihan.

Posisi membungkuk saat menatap layar bakal menyebabkan postur tubuh anak. Sementara itu, kesehatan mata juga ikut berpengaruh, mulai dari ketegangan mata, penglihatan kabur, hingga gangguan serius seperti sindrom mata kering.

Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup anak serta berpengaruh pada keahlian akademis dan aktivitas sehari-hari. Tak hanya itu, kurangnya rehat untuk mata juga dapat meningkatkan akibat masalah jangka panjang seperti miopia alias rabun jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Semakin muda usia anak saat mulai menggunakan gadget, semakin besar kemungkinan mereka mengalami akibat negatif pada kesehatan mata.

"Alasan utama munculnya indikasi pada sakit mata lantaran berkurangnya kecepatan berkedip nan mempengaruhi permukaan mata, sehingga mengakibatkan mata kering dan kelelahan, terutama pada anak," ujar Sujal Shah selaku Direktur Oftalmologi di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation dikutip dari India Times.

Selain dapat mengalami masalah kesehatan mata, penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur anak. Paparan sinar biru nan dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon tidur alami tubuh, sehingga mempersulit anak untuk tertidur dengan nyenyak dan memperburuk kualitas tidur.

Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian serius lantaran tidur nan tidak cukup juga dapat memicu pada masalah kesehatan mata. Lantas ketika Si Kecil mengalami sakit mata, gimana langkah Bunda untuk mengatasi masalah tersebut?

Pengaruh layar gadget pada mata anak

Saat Si Kecil menatap layar gadget tentunya mempunyai pengaruh pada mata. Berikut pengaruh menatap layar gadget dengan intensitas tinggi nan dikutip dari Children’s Hospital of Philadelphia:

1. Kelelahan mata

Kelelahan mata alias asthenopia merupakan masalah umum nan muncul akibat intensitas dalam memandang sangat tinggi. Hal ini terutama saat anak terlalu lama menatap layar gadget. Gejala-gejala kelelahan mata termasuk ketidaknyamanan mata, penglihatan kabur, dan sakit kepala.

Dokter mata anak di Children's Hospital of Philadelphia (CHOP), Ayesha Malik menjelaskan paparan terus-menerus terhadap layar nan menyebabkan silau juga membikin mata semakin tegang. "Mata kita perlu rehat dari konsentrasi jarak dekat," ujarnya.

2. Mata kering dan iritasi

Penggunaan layar dalam waktu nan lama juga menyebabkan mata menjadi kering dan teriritasi. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dari segala usia condong lebih jarang berkedip saat berkonsentrasi pada layar, sehingga menyebabkan mata menjadi kering. Lapisan air mata nan bening dan stabil pada permukaan mata sangat krusial untuk menjaga penglihatan nan jernih.

Masalah ini bisa menjadi lebih jelek bagi anak, terutama lantaran mereka mungkin kudu menggunakan layar nan sebenarnya ditujukan untuk penggunaan orang dewasa. Layar nan terlalu besar alias terlalu dekat dapat membikin anak kudu menatap layar dalam posisi nan tidak nyaman, menyebabkan ketegangan mata dan kekeringan.

3. Hilangnya elastisitas fokus

Ketika anak terus konsentrasi pada layar secara jarak dekat dalam waktu nan lama, mereka dapat mengalami kesulitan dalam menyesuaikan penglihatan dengan objek nan berjarak jauh di kemudian hari. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan memusatkan pandangan pada layar alias objek dekat lainnya, sehingga menyebabkan kekakuan pada lensa mata.

Masalah ini umumnya berkarakter jangka pendek dan mata dapat menyesuaikan diri kembali ke elastisitas normalnya, tetapi terlalu sering mengalami perihal ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan jangka panjang. Kondisi ini sering disebut sebagai tegang akomodatif, di mana mata kesulitan beradaptasi dengan perubahan jarak konsentrasi dari objek dekat ke objek nan lebih jauh. 

4. Rabun jauh

Biasanya Si Kecil menatap layar gadget di dalam ruangan. Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak nan lebih sering beraktivitas di dalam ruangan condong mempunyai akibat nan lebih tinggi untuk mengembangkan rabun jauh (miopia).

Walaupun proses pastinya tetap menjadi objek penelitian lebih lanjut, para peneliti percaya bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari, selama mata tetap terlindung dari sinar mentari nan intens, memainkan peran krusial dalam perkembangan mata nan sehat.

Cara mengatasi sakit mata pada anak karena sering main gadget

Ilustrasi Anak Main GadgetIlustrasi Anak Main Gadget/Foto: iStock

Saat anak mengalami sakit mata akibat menatap layar gadget terlalu lama, Bunda dapat menerapkan langkah berikut ini nan dikutip dari India Times:

1. Aturan 20-20-20-2

Fokus nan berlebihan pada tugas-tugas dekat seperti membaca, menulis, alias menatap layar dapat meningkatkan kebutuhan pada sistem konsentrasi mikroskopis mata. Si Kecil disarankan untuk mengambil rehat secara teratur agar sistem fokusnya dapat mengatur ulang dan merilekskan diri.

Salah satu langkah nan dapat digunakan adalah dengan menerapkan patokan 20-20-20-2. Saat anak sedang melakukan tugas visual nan terkonsentrasi, sorong mereka untuk mengalihkan konsentrasi setiap 20 menit, konsentrasi pada sesuatu nan berjarak setidaknya 20 kaki selama 20 detik, dan berkedip 20 kali. Hal ini merupakan langkah nan sederhana, tetapi efektif untuk memberi mata rehat nan mereka butuhkan.

Namun, anak tidak selalu bisa menilai waktu dengan baik, terutama ketika mereka terlalu enak-enak bermain alias menonton film. Oleh karena itu, Bunda perlu mempertimbangkan untuk menggunakan pengatur waktu untuk mengingatkan mereka untuk mengambil rehat secara teratur.

2. Ukuran dan jarak layar

Bunda dapat mendorong anak untuk menggunakan layar nan lebih besar, seperti laptop alias komputer desktop, daripada layar ponsel nan kecil. Posisi layar juga krusial untuk kesehatan mata.

Pastikan layar berjarak setidaknya satu lengan dari mata anak untuk meminimalkan ketegangan mata. Di sisi lain, posisikan layar sedemikian rupa, sehingga anak memandangnya sedikit ke bawah, bukan ke atas.

Si Kecil bisa mengikuti patokan 1-2-10 untuk menentukan posisi layar nan ideal dengan memegang ponsel pada jarak 1 kaki, duduk 2 kaki dari laptop dan desktop serta sorong anak-anak untuk duduk 10 kaki dari televisi. 

3. Hilangkan silau

Cara untuk mengurangi ketegangan mata adalah dengan menurunkan pengaturan kecerahan pada komputer anak dan perangkat lainnya. Banyak perangkat mempunyai opsi pengaturan kecerahan otomatis nan dapat membantu mengurangi pantulan dan mencegah silau nan tidak nyaman.

Bunda kudu memastikan bahwa Si Kecil memperhatikan tingkat silau pada layar untuk memastikan kenyamanan menonton. Silau nan berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata dan ketegangan.

Jadi dengan menyesuaikan pengaturan kecerahan dan mengurangi pantulan, Bunda dapat membantu anak untuk lebih nyaman saat menggunakan komputer dan perangkat lainnya.

4. Periksakan mata anak

Jadikan pemeriksaan mata rutin sebagai bagian krusial dari agenda perawatan kesehatan rutin. Bunda perlu memastikan bahwa anak mendapatkan pemeriksaan penglihatan tahunan minimal, pemeriksaan mata biasanya disediakan di sekolah alias melalui master anak ketika menjalani pemeriksaan mata selanjutnya.

Pemeriksaan rutin ini tidak hanya krusial untuk mendeteksi masalah kesehatan mata nan mungkin terjadi, tetapi juga untuk memastikan bahwa mata anak berkembang dengan baik sesuai usianya.

Pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat alias astigmatisme nan dapat memengaruhi keahlian anak untuk belajar dan berperan-serta dalam aktivitas sehari-hari. Dengan mendeteksi dan mengobati masalah mata secara dini, Bunda dapat membantu anak mencapai potensi penglihatan nan optimal dan mendukung keberhasilan mereka dalam perihal akademis dan aktivitas lainnya.

5. Mengurangi rata-rata waktu pemakaian gadget harian (kurang dari 4 jam setiap hari)

Bunda kudu memastikan bahwa anak mengikuti patokan 20-20-20. Aturan 20-20-20 ini membantu mengurangi kelelahan mata nan disebabkan oleh konsentrasi pada layar dalam waktu nan lama.

Tak hanya itu, mengurangi rata-rata penggunaan gadget dalam sehari dapat membantu mengurangi masalah kesehatan mata pada anak. Bunda perlu memperhatikan batas screentime pada anak sesuai dengan usia nan telah ditetapkan.

6. Penggunaan obat tetes mata

Penggunaan obat tetes mata dapat membantu menjaga keseimbangan kelembapan di permukaan mata dan mencegah kekeringan akibat berkurangnya kecepatan berkedip saat menggunakan layar digital.

Selain itu, layar digital dengan lapisan anti reflektif bawaan dapat membantu mengurangi silau dan pantulan sinar nan dapat menyebabkan ketegangan pada mata. 

7. Batasi waktu dan posisi layar

Menerapkan pencarian waktu layar adalah strategi nan efektif untuk mengontrol penggunaan layar nan berlebihan pada anak. Selain itu, perangkat lunak dapat diatur untuk memberikan peringatan kepada pengguna agar berkedip alias melakukan rehat teratur selama bekerja di depan layar.

Bunda perlu menerapkan perihal ini agar membantu mengurangi akibat negatif dari paparan gadget nan berlebihan pada anak. 

8. Menghindari penggunaan smartphone sebelum tidur

Penggunaan sinar biru sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur dan ritmen sirkadian. Disarankan untuk mengurangi paparan terhadap sinar biru dari perangkat digital sebelum waktu tidur.

Beberapa perangkat lunak dapat disesuaikan untuk mengubah warna layar desktop sesuai dengan waktu tertentu, membantu meningkatkan ritme sirkadian dan kualitas tidur.

Di sisi lain, lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi kesehatan mata. Bunda perlu menghindari udara kering, kipas ventilasi, debu kertas di udara, dan kontaminan gedung lainnya nan dapat memperparah kekeringan pada permukaan mata, sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan dan iritasi.

Dalam upaya mengurangi akibat ini, pastikan ruangan tempat anak menggunakan perangkat digital mempunyai kelembaban nan cukup dan bersih dari debu dan kontaminan lainnya.

Demikian ulasan tentang langkah mengatasi sakit mata pada anak lantaran sering bermain gadget. Semoga berfaedah untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda