7 Sikap Orang Tua Yang Bisa Bikin Anak Tertekan, Bunda Perlu Tahu

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Gaya parenting alias pengasuhan tiap orang tua berbeda, dan merupakan kewenangan orang tua untuk memutuskan langkah membesarkan anak mereka. Namun, kualitas pola asuh orang tua menjadi krusial lantaran pola asuh nan jelek bisa berakibat negatif pada perkembangan anak, Bunda.

Para peneliti percaya bahwa pola asuh nan jelek adalah masalah kesehatan terpenting nan dihadapi masyarakat. Secara psikologis, pola asuh nan jelek dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan kesehatan mental pada anak.

Ada dua jenis masalah kesehatan mental nan dapat terjadi pada pola asuh nan salah, ialah masalah internalisasi seperti depresi, kecemasan, alias gangguan kepribadian. Anak-anak nan mendapatkan pola asuh salah juga berpotensi mengalami masalah eksternalisasi, seperti garang dan suka melakukan kekerasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


7 sikap orang tua nan membikin anak merasa tertekan

Tanpa banyak orang tua menyadari, pola asuh nan salah bisa saja menciptakan sikap negatif pada anak. Pada akhirnya, anak menjadi tertekan lantaran sikap tersebut.

Nah, berikut ini 7 sikap orang tua nan bisa membikin anak tertekan, nan perlu Bunda ketahui. Catat ya!

1. Tak mau anak gagal

Orang tua nan terlalu terlibat (alias orang tua helikopter) juga dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan pada anaknya. Mereka cenderung mengambil kendali atas keputusan dan melakukan terlalu banyak perihal untuk anak mereka, sehingga menghalangi mereka untuk belajar.

Beberapa orang tua nan suka mengontrol hanyalah orang tua nan cemas. Mereka terlalu protektif dan mau memberikan nan terbaik kepada anak-anak mereka setiap saat, tanpa gagal.

2. Terlalu disiplin, tegas

Berbeda dengan orang tua nan menerapkan sedikit alias tanpa disiplin, orang tua nan menerapkan disiplin ketat alias kaku (alias pola asuh otoriter) tidak membiarkan anak mereka menjelajahi dunianya. Hal tersebut sering kali menyebabkan anak menjadi takut dan resah alias memberontak.

3. Mempermalukan anak

Dilansir Healthline, baik di depan umum alias secara pribadi, anak-anak nan terus-menerus dipermalukan dapat mengembangkan ketakutan bakal kegagalan. Hal tersebut dapat menyebabkan depresi alias kekhawatiran di masa nan bakal datang.

4. Selalu mengkritisi tanpa memandang upaya anak

Orang tua nan tidak pernah memuji anak atas prestasinya dan tidak menunjukkan rasa bangga atas kerja kerasnya bisa membikin anak tertekan. Tak hanya itu, menggunakan nada nan menunjukkan ketidaksetujuan terhadap segala tindakan anak juga bakal meninggalkan kesan negatif pada diri anak.

Sikap lain nan juga jelek adalah tidak meluangkan waktu untuk berbincang dengan anak dan memahami perasaannya. Jika opini dan emosi diabaikan dan tidak ditangani dengan langkah nan sehat, perihal tersebut dapat berakibat jelek pada anak.

5. Mengandalkan hukuman

Disiplin artinya mengajar dan tidak berfaedah menghukum. Menghukum bukanlah satu-satunya langkah untuk mengajar. Menggunakan balasan sebagai tindakan disipliner adalah pola asuh nan malas. Mendisiplinkan dengan balasan tidak mengajarkan sesuatu nan baik pada anak.

Mengandalkan balasan bakal mengajarkan anak gimana menggunakan intimidasi untuk mendapatkan apa nan mereka inginkan. Anak lantas bakal mengangkat sikap menghukum alias kekerasan, dan belajar bahwa sikap agresif adalah solusi nan dapat diterima terhadap suatu masalah.

6. Membanding-bandingkan dengan anak lain

Sikap orang tua nan terus-menerus membandingkan anaknya dengan anak lain juga perlu dihindari. Perbandingan dapat berakibat jelek pada perkembangan dan kemajuan anak dalam belajar. Selain anak, orang tua juga bisa terkena dampaknya. Mereka condong menjadi sering tidak puas dan selalu merasa kalah dalam memberikan nan terbaik untuk anaknya.

7. Tidak membiarkan anak mengambil keputusan

Orang tua tidak mengizinkan anak mengambil keputusan lantaran percaya anak bakal mengambil pilihan nan salah alias tidak mempercayainya. Dikutip dari Parenting Firstcry, dinamika tersebut sebenarnya dapat menghalang keahlian anak untuk mengembangkan rasa percaya diri nan kuat, Mereka juga menjadi susah membikin pilihan berdikari dan menetapkan batas nan sehat dalam hubungan di masa depan.

Tidak berakhir di situ, terdapat akibat nan dapat dialami anak andaikan mereka merasa tertekan lantaran sikap orang tua. Apa saja? Baca di laman berikutnya ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda