12 Gejala Penyakit Lupus Pada Wanita Yang Perlu Diketahui

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Lupus alias Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun nan sering dialami wanita. Penyakit kronis ini berupa sistem kekebalan tubuh nan dapat menyerang beragam jaringan dan organ tubuh sendiri. Gejala penyakit lupus pada wanita bervariasi, Bunda sudah tahu?

Gejala lupus pada wanita agak susah dideteksi lantaran kemiripannya dengan penyakit lain. Bunda mungkin kudu lebih aktif mencari tahu dan memeriksakannya agar bisa mendapati indikasi lupus sedini mungkin. 

Apa Itu Penyakit Lupus?

Lupus merupakan penyakit autoimun nan sering menyerang wanita. Sebuah studi telah menunjukkan bahwa 9 dari 10 pemeriksaan lupus terjadi pada wanita berumur 15 hingga 44 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Nadiem Makarim Ubah Usia Anak Usia SD

Dilansir dari Mayo Clinic, lupus merupakan suatu kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Peradangan akibat lupus dapat memengaruhi beberapa sistem tubuh nan berbeda, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Lupus juga dapat terjadi pada bayi, jenis penyakit ini disebut lupus neonatal. Kondisi ini termasuk langka dan terjadi pada bayi nan terkena pengaruh antibodi tertentu dari sang ibu nan menderita lupus.

Penyebab Penyakit Lupus

Penyakit autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Para peneliti hingga sekarang tetap mempelajari kemungkinan penyebab penyakit lupus nan sering terjadi pada wanita.

Ditemukan bahwa lupus dapat disebabkan oleh aspek genetik dan lingkungan. Misalnya, seseorang nan mempunyai bawaan lupus dapat terserang penyakit autoimun tersebut jika berkontak dengan sesuatu di lingkungan nan dapat memicu lupus.

Beberapa pemicu nan berpotensi menyebabkan penyakit lupus meliputi faktor-faktor berikut:

  1. Sinar matahari. Terpapar sinar mentari dapat memicu lesi kulit lupus alias memicu respon internal pada orang rentan penyakit lupus.
  2. Infeksi. Terkena jangkitan dapat memicu lupus alias menyebabkan kekambuhan pada orang-orang tertentu.
  3. Obat-obatan. Lupus dapat dipicu oleh jenis obat tekanan darah tertentu, obat anti-kejang, dan antibiotik. Namun, penderita lupus nan disebabkan oleh obat biasanya bakal sembuh ketika berakhir mengonsumsi obat tersebut.

Selain penyebab lupus, terdapat beberapa aspek nan dapat meningkatkan akibat seseorang terkena lupus:

  1. Jenis kelamin wanita. Penyakit lupus telah terbukti lebih sering menyerang wanita.
  2. Usia. Diagnosis lupus sering ditemukan pada penderita berumur 15 hingga 45 tahun.

12 Gejala Penyakit Lupus pada Wanita nan Perlu Diketahui

Melansir laman CNN Indonesia, terdapat 12 indikasi penyakit lupus nan dapat ditemukan pada wanita.

1. Ruam kupu-kupu di wajah

Salah satu tanda unik penyakit lupus adalah munculnya ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung. Ruam ini biasanya muncul setelah terkana paparan sinar matahari.

2. Menjadi sensitif terhadap sinar matahari

Kondisi nan dinamakan fotosensivitas ini terjadi saat penderita lupus terkena sumber sinar UV nan juga mengakibatkan demam, kelelahan, dan nyeri sendi saat terkena sinar matahari.

3. Bengkak, nyeri, dan kaku pada sendi

Kondisi ini biasanya terjadi di pagi hari setelah bangun tidur dan sering terasa di pergelangan tangan, buku-buku jari, dan jari-jari.

4. Demam

Penderita lupus dapat mengalami demam melampaui suhu 37 derajat celcius saat kambuh nan disebabkan baik oleh adanya peradangan tubuh maupun infeksi.

5. Rambut rontok

Lupus dapat menyerang kesehatan kulit kepala penderitanya nan menyebabkan rambut menjadi kering dan rentan sehingga kerontokan rambut pun terjadi. Kebotakan juga dapat terjadi jika penyakit condong bertambah parah.

6. Nyeri dada

Penderita lupus dapat merasakan sesak nafas, nyeri dada nan menusuk, aliran darah nan terganggu. Kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan akibat penyakit jantung.

7. Mulut luka

Luka nan dapat muncul di mulut alias apalagi hidung penderita lupus tidak menimbulkan rasa sakit sehingga penderita biasanya tidak menyadari penyakit tersebut. Luka ini dapat menjadi tanda awal lupus sebelum ruam kulit mulai muncul.

8. Ginjal bermasalah

Penyakit ginjal nan diakibatkan oleh lupus berpotensi memburuk hingga memerlukan transplantasi alias dialisis (perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah).

9. Anemia

Anemia merupakan kondisi saat seseorang tidak mempunyai cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh, perihal ini disebabkan oleh peradangan. Salah satu pemicu peradangan juga berasal dari lupus.

10. Kelelahan

Kelelahan merupakan indikasi lupus nan ambigu lantaran juga dapat menandakan jenis penyakit lainnya. Namun, kelelahan nan terus-menerus menjadi salah satu indikasi utama penyakit autoimun ini.

11. Gangguan kesehatan mental

Penderita lupus juga dapat mempunyai kesehatan mental nan terganggu berupa kecemasan.

12. Kejang, kehilangan ingatan, dan masalah kognitif lainnya

Lupus juga berpotensi menyerang otak dan membikin penderitanya mengalami kejang, disorientasi, psikosis, hingga kehilangan ingatan. Tetapi kondisi ini tidak selalu terjadi pada penderita lupus.  

Cara Mengobati Penyakit Lupus

Perawatan lupus dimulai saat pemeriksaan oleh dokter, berikut ini tahapan nan mungkin dilakukan.

1. Rontgen dada

Saat pemeriksaan awal, master biasanya bakal melakukan rontgen dada untuk mengetahui adanya cairan alias peradangan di paru-paru pasien.

2. Ekokardiografi

Tes ekokardiografi dengan menggunakan gelombang bunyi juga dilakukan untuk memeriksa masalah pada katup jantung dan lainnya.

3. Biopsi

Pada penderita nan mengalami kerusakan pada ginjal, prosedur biopsi bakal dilakukan untuk memastikan pemeriksaan lupus nan menyerang. Pengobatan untuk penyakit lupus dapat diterapkan dengan konsumsi beberapa obat-obatan nan diresepkan dokter, seperti;

  • Obat antimalaria dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi akibat lupus.
  • Kortikosteroid merupakan obat nan dapat melawan peradangan lupus. Dosis tinggi seperti Medrol dapat membantu mengendalikan penyakit serius nan melibatkan ginjal dan otak.
  • Imunosupresan merupakan obat nan bekerja dalam menekan sistem kekebalan tubuh, obat ini berfaedah untuk mengobati penyakit lupus nan serius.
  • Benlysta, obat suntik intravena juga dapat mengurangi indikasi lupus.

Banyak nan penasaran apakah penyakit lupus menular. Lupus bukanlah penyakit nan dapat ditularkan oleh orang lain. Melansir laman Lupus Foundation of America, lupus tidak berkarakter menular apalagi melalui hubungan seksual sekali pun.

Lupus merupakan penyakit autoimun nan dipicu oleh beberapa aspek baik dari dalam maupun luar tubuh, seperti hormon, aspek genetik, dan lingkungan. Lupus tidak dapat menular melalui kontak kulit, darah, keringat, saliva, maupun unsur lainnya.

Apakah Penyakit Lupus Bisa Sembuh?

Lupus merupakan penyakit kronis nan hingga sekarang belum dapat disembuhkan secara permanen. Lupus adalah penyakit autoimun nan berjalan lama dan saat ini belum ditemukan obatnya.

Walaupun begitu, penderita lupus dapat melalui periode remisi alias saat penderita tidak merasakan gejalanya. Penderita penyakit lupus memerlukan perawatan jangka panjang untuk meringankan indikasi nan dialaminya. Pengobatan inilah nan dapat membantu penderita lupus melalui masa remisi nan berjalan lama.

Saat masa remisi, penderita lupus biasanya tetap mengonsumsi obat tetapi dengan dosis nan lebih rendah. Namun, penderita lupus tidak mempunyai kemungkinan untuk mengalami remisi permanen lantaran indikasi dapat kembali muncul sewaktu-waktu.

Demikian info mengenai indikasi penyakit lupus pada wanita nan perlu Bunda ketahui. Semoga Bunda dan family sehat selalu, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Selengkapnya
Sumber HaiBunda
HaiBunda